Chapter 11

686 75 10
                                    

Sekarang adalah waktunya istirahat, Mingyu berjalan keluar kelasnya menuju kelas arin, Perasaanya pada arin terus mengembang hari demi hari, tak bisa dipungkiri lagi, pria itu benar-benar terobsesi dengan kekasihnya itu.

Mingyu berjalan menuju kelas arin, ia berniat mengenalkan gadis itu pada teman-temannya.

Mingyu berdiri didekat pintu kelas arin, menunggu arin keluar dari kelasnya.

Tak begitu lama arin yang mingyu tunggu-tunggu keluar dari kelasnya, Dengan sigap mingyu meraih tangan arin.

"Oh, Oppa!" Kata arin "whaeyo?" Lanjutnya, mingyu tak menjawab melainkan menarik tangan gadis itu berlari.. mau tak arin juga harus lari mengikuti kemana mingyu pergi.

Mingyu berhenti ditribun lapangan sepakbola, disana sudah ada beberapa namja yang tak lain adalah teman-teman mingyu.

"Mingyu-ah!" Teriak jeonghan sambil melambai-lambaikan tangannya kearah mingyu.

Mingyu menggandeng tangan arin dan berjalan mendekat kearah gerombolan itu, arin cukup malu untuk bertemu dengan orang baru, maka dari itu ia terus mencoba bersembunyi dibelakang mingyu.

"Mingyu-ya, apa itu kwon arin yang kau ceritakan?" Tanya Hoshi sambil menunjuk kearah arin.

"Ah, ne, Hyung.. sekarang kami resmi pacaran" jawab mingyu "mwo?!" Seru semua teman mingyu bersamaan, mingyu terkekeh sambil terus menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak terasa sakit.

"anyeong, Arin-ah, Hoshi-imnida"

"Anyeong, Seokmin-imnida"

"Jeonghan imnida"

"Seungcheol imnida"

"Jihoon imnida"

Arin Pov
Semua ini teman mingyu oppa? Ah, kenapa ada yeoja diantara mereka.. karena aku bingung aku menarik-narik lengan jas mingyu oppa dan bertanya Padanya
"Whaeyo?" Tanyanya sedikit membungkuk "oppa, Kau punya teman wanita juga ya?" Tanyaku, Bukannya menjawab mingyu oppa malah tertawa terbahak bahak membuatku bingung, apa ada yang salah dengan pertanyaanku?

"Arin-ah, Jeonghan hyung bukan yeoja" jelasnya sambil melirik kearah jeonghan oppa, astaga baru kali ini aku melihat namja secantik dia, ditambah rambut panjangnya membuatku sedikit memuji
kecantikannya.

"Hyung, lain kali potonglah rambutmu itu" kata mingyu oppa, aku hanya bisa diam sambil terus menatap jeonghan oppa jeli-jeli.

"Heish! Berhentilah menatapnya" tiba-tiba mingyu oppa mendekatkan wajahnya kearahku membuatku kaget dan melangkah 2 langkah kebelakang.

"Arin, Sejak kapan kau kenal dia?" Tanya seungcheol oppa, aku tersenyum menjawab pertanyaanya "beberapa hari yang lalu sunbae, dilorong kelas 2" jawabku, memang benar bukan? Aku mulai mengenal mingyu oppa dilorong kelasnya.

"Kenapa kau mau dengannya? Kau tahu dia itu namja byuntae" seru jeonghan sunbae sambil terlihat terus menahan tawanya "aku tahu itu" sahutku.

Aku dan teman-teman mingyu oppa tertawa terbahak-bahak terkecuali mingyu oppa yang menatapku kesal.
"Aish... Itu semua tidak benar" bantah mingyu oppa mempoutkan bibirnya.

aku tersenyum, eh? Lebih tepatnya adalah terkekeh melihat raut wajah mingyu oppa yang menggemaskan...

"Kenapa kalian terus membullyku?" Tanya mingyu oppa, aku hanya tersenyum dan menatapnya begitu lama "mungkin itu takdirmu, Gyu" jawab hoshi oppa, sambil terus tertawa.

Aku merasa ada yang aneh dengan perutku, aduh kenapa tiba-tiba terasa sakit seperti ini? Karena sudah tak tahan aku berlari kekamar mandi, tak peduli mingyu oppa yang meneriaki namaku, aku terus berlari menuju kamar mandi.

Seumur hidup baru kali ini aku merasa sesakit ini pada perutku, menstruasi? Mungkin saja, tapi tidak sesakit ini...

Aku masuk kedalam kamar mandi terburu-buru, aku langsung mengecek rokku, yang benar saja aku menstruasi dalam situasi seperti ini?!.

Tok! Tokk! Tokk!

"Arin, kau baik-baik saja?" Suara mingyu oppa, aduh... aku harus apa "kau kenapa?" Tanyanya khawatir, aku semakin bingung.. apa yang harus kulakukan

"Oppa, Aku datang bulan..." jawabku lirih, astaga pipiku memanas "perutku sakit" sambungku...

Aku mendengar mingyu oppa terkekeh, benar-benar memalukan kau ini kwon arin, aku memukul-mukul kepalaku sendiri.

"Baiklah, Tunggu sebentar" aku mendengar mingyu oppa bersuara, aku juga mendengar hentakan kaki yang suaranya semakin mengecil... ia pergi?

Author Pov
Mingyu berlari menuju UKS untuk mengambil yah, Itulah. Dengan segera ia memasukkanya kedalam saku jasnya, ia belari keluar UKS menuju kelasnya untuk mengambil jaket yang ia bawa tadi.

Setelah selesai ia berlari kekamar mandi untuk memberikan itu semua kepada Arin.

"Arin" panggil mingyu dengan nafasnya yang tidak teratur sekarang "Oh, Oppa" sahut arin yang mendengar mingyu memanggil namanya "buka pintunya" kata mingyu "mwo?! Jangan macam-macam!" Teriak arin histeris.

"Aku membawa pem-" Mingyu belum menyelesaikan kata-katanya, arin sudah memotongnya "cukup! Aku buka..." kata arin dengan tempo yang cukup cepat.

Gadis itu membuka pintunya sedikit, bahkan kepalanya saja tak bakal muat jika menerobos pintu saking kecilnya, mingyu menyodorkan apa yang arin butuhkan.
Setelah menerima itu arin kembali masuk.

Mingyu menunggu arin sampai gadis itu selesai, ia terus memegangi jaketnya...
Banyak siswa yang menatapnya aneh karena ia berdiri didepan pintu kamar mandi wanita, Mingyu hanya diam dan acuh dengan semua tatapan aneh yang ia dapat.

Beberapa menit kemudian, Arin keluar dengan roknya yang sedikit basah, gadis itu menatap mingyu dengan tatapan memelasnya, Mingyu tersenyum dan langsung memasang jaketnya dipinggang arin.

Pada saat itu tak dapat dipungkiri bahwa jarak mereka begitu dekat.
Mingyu mengikatkan lengan jaketnya, setelah selesai ia tersenyum begitu manis kearah arin.

"Makan siang?" Tawar mingyu, arin mengangguk, lantas mingyu langsung menggandeng tangan arin dan berjalan kearah kantin untuk makan siang.

Saat mengantri mengambil makan, arin meminta agar porsi yang diberikan kepadanya lebih sedikit, mingyu yang melihat itu hanya bisa diam dan bergelut dalam pikirannya.

Mereka berdua duduk disalah satu bangku kantin dengan posisi berhadapan "kenapa porsimu sedikit sekali?" Tanya mingyu sambil melihat kearah nampan miliknya dan arin secara bergantian "tak apa, Oppa" jawab arin sambil menggeleng kecil

"Kau ikut program diet?" Tebak mingyu "jangan diet, bagaimana jika kau sakit karena kau kurang makan" kata mingyu.

Arin terkekeh melihat mingyu yang memintanya untuk berhenti diet "aku tidak diet, porsi makanmu memang sedikit dari dulu" elak arin yang mau menyuapkan nasi kedalam mulut kecilnya.

"Pokoknya jangan diet" kata mingyu menatap arin tajam lalu mulai memakan makanannya.

"Arin-ah, Bagaimana jika sepulang sekolah kita kencan?" Tanya mingyu, arin mendongak dan menatap mingyu cukup lama. Dan akhirnya ia menyahut pertanyaan mingyu "kita pulang saja dulu, aku tidak mau keluar dengan seragam sekolah, oppa" jawab arin kembali makan.

(TBC)

JANGAN LUPA VOMENT YA GUYS

My Special GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang