Chapter 4

788 97 1
                                    

Setelah membeli satu roti dan satu susu pisang, ia berjalan menuju salah satu bangku yang ada disana.

Arin menikmati makanannya namun tiba-Tiba saja muncul pertanyaan tentang mingyu dengan seorang pria yang berlari-larian didepan kelasnya tadi, ditambah lagi Mingyu yang menyuruhnya untuk masuk kembali kedalam kelas, Sangat membingungkan bagi Arin "Kenapa Sunbae menyuruhku masuk lagi kedalam kelas? Apa karena pria didepannya?" Arin mulai bermonolog, Gadis itu seperti dihujami ratusan panah pertanyaan dikepalanya, ia terus bergelut dengan pikirannya sendiri.

Karena sudah menyerah dengan semua pikirannya, gadis itu mulai mengetik sesuatu dilayar ponselnya, tentu saja mengirim pesan untuk mingyu
To Sunbae
: sunbae, tadi ada apa? Kenapa lari-lari?

Setelah mengirim pesan tadi, Arin sedikit lebih lega, karena akhirnya ia bisa menanyakan apa yang ada dikepalanya.
Tak lama setelah itu, ponsel Arin bergetar, pertanda Mingyu membalas pesannya
From Sunbae
: hey, Kau adik kelas ya? Aku temannya mingyu, kau ada dimana?

Arin yang membaca balasan pesan itu kaget, ia bingung... Ini siapa? Kenapa membawa ponsel Mingyu?
From Sunbae
: Tunggu apa kau yang duduk dibangku kantin itu? Apa itu kau?

keringat arin mulai bercucuran membasahi keningnya, arin berusaha menutupi wajahnya dengan susu pisangnya, namun sayangnya semua itu percuma saja.
"Hey! Apa kau yang namanya arin?" Seseorang menggertak meja tempat duduk arin,membuat gadis itu tersentak kaget "apa iya kau arin?" Tanyanya lagi, Dengan perasaan takut, Arin mengangguk...

"Apa kau Yeojachingu mingyu?" Tanya seokmin tiba-tiba, arin mendongak kaget, dengan cepat ia menggeleng "benarkah?" Tanya seokmin memastikan, arin hanya diam dan mengangguk.

"Kenapa kalian begitu dekat?" Tanyanya lagi "hanya teman" jawab Arin seadanya, Seokmin menatap arin penuh selidik "aku rasa anak itu menyukaimu" sambung seokmin, memberikan ponsel mingyu pada arin, sekarang pria itu pergi meninggalkan arin terduduk disana.

Gadis itu masih saja mencoba mencerna perkataan kakak kelasnya tadi 'sunbae menyukaiku? Jatuh cinta? Padaku?' Batin arin sambil terus memandangi ponsel milik mingyu yang tergeletak didepannya.
Terbesit dipikirannya untuk memberikan ponsel itu pada mingyu, tak ada pilihan lain untuk tidak memberikannya langsung.

Arin berjalan membawa sisa susu pisangnya dan tentu saja ponsel mingyu, gadis itu melewati lorong demi lorong sekolahan..."Yang ini?" Tanya arin pada dirinya sendiri, Gadis itu sedikit mengintip dari celah pintu yang terbuka...
Namun tiba-tiba seorang perempuan keluar dan hampir saja menabrak arin "Ada apa?" Tanyanya lembut "aku mencari mingyu sunbaenim, apa dia didalam?" Jawab arin dengan suara yang terkesan imut "Kim mingyu? Sebentar ya..." perempuan tadi meninggalkan arin dan kembali masuk kedalam kelasnya, memanggil mingyu mungkin.

Arin menyandarkan tubuhnya ditembok dekat pintu kelas mingyu, tak lama kemudian sosok yang arin cari keluar kelas."Arin, ada apa?" Tanya mingyu, arin menunduk dan menyodorkan ponsel milik mingyu "oh ini? Gomawo..." mingyu tersenyum melihat datang untuk memberikan ponselnya padanya.

"Kalau begitu aku pergi sunbae" kata arin, gadis itu terus saja menunduk, entah kenapa ia tidak berani menatap wajah tampan seorang kim mingyu.
Disaat arin hampir berbelok, tiba-tiba saja mingyu menggenggam tangan, Arin yang kaget tangannya dipegang oleh mingyu lantas menoleh dan menatap wajah pria itu bingung.
"Apa seokmin yang memberikanmu ponsel ini?" Tanya Mingyu, Arin memiringkan kepalanya "aku tidak tahu, Seokmin siapa?" Jawab arin lugu.

Mingyu terkekeh mendengar jawaban arin "apa dia bertanya aneh-aneh juga?" Tanya mingyu lagi "Oh, kakak kelas yang tadi rupannya, iya dia menanyakan banyak hal kepadaku, tapi aku tidak mengerti jadi aku diam saja" jawab arin, Mingyu mengangguk-anggukan kepalanya pertanda mengerti.

"Aku pergi" kata arin, Gadis itu membungkuk, namun ia rasa mingyu mengelus kepalanya sekali lalu masuk kedalam kelasnya lagi.
Arin hanya diam lalu berjalan cepat menuju kelasnya.

***

Mingyu masuk kedalam kelasnya, pria itu duduk dibangkunya dan segera mengecek beberapa pesan dari arin
'Yang benar saja, seokmin menjawab pesan dari arin? Astaga.. anak itu' batin mingyu sembari mengacak-acak rambutnya sendiri.

Mata mingyu terus tertuju pada pintu kelasnya yang terbuka, yup! Ia menunggu seokmin datang...
Tak selang beberapa lama, seokmin datang dengan permen lolipop yang ada dimulutnya "ya! Lee seokmin!" Teriak mingyu dari bangkunya, seokmin yang baru saja masuk kedalam sempat kaget, ia mengusap dadanya dan menggeleng... dengan santainya ia mendatangi mingyu dan merangkul pria itu, "jadi kau suka dengan gadis bernama arin itu?" Goda seokmin sambil memainkan jarinya yang membentuk huruf V dan menggerakan seperti telinga kelinci.

"Mengaku saja kau! Aku akan membantumu..." Lanjut Seokmin, Mingyu menatap temannya yang menurutnya sudah hampir gila itu penuh selidik.

"Tidak usah aku bisa sendiri" tolak mingyu sambil melipat lengannya didada "heish...kau meragukanku? Ya, Kim mingyu, aku ini ahlinya..."
Kata seokmin menyombongkan dirinya "ck, kalau aku berhasil mendapatkan arin, kau akan kutraktir... Bagaimana?" Dan mereka pun mulai membuat perjanjian yang terdengar sedikit konyol "okey..., siapa takut" seokmin menyenggol tubuh mingyu dengan senyumannya.

***
Jujur saja baru kali ini mingyu menyukai seseorang, eh? Tidak juga, sebenarnya mingyu pernah menyukai seseorang saat ia tinggal dijepang beberapa tahun yang lalu, dan disaat itu mingyu masih sangat muda...

Saat itu mingyu memetik sebuah bunga kecil berwarna pink dipekarangannya dan membawa kerumah sebelahnya, Yap! Itu adalah rumah seorang gadis bernama hanori hikawa gadis berambut lurus dan memiliki mata yang begitu indah.

Mingyu kecil menekan tombol rumah itu, dan keluarlah hanori "oh, Mingyu? Ada apa?" Tanya hanori dengan senyuman manisnya "aku ingin memberikan ini" kata mingyu menyodorkan bunga yang ia petik dipekarangan rumahnya "ini cantik, Terima kasih" Hanori menerima pemberian mingyu dengan senang hati "hano, Apa kau mau jadi pacarku?" Tanya mingyu "maaf, Orang tuaku melarangku...maafkan aku" kata hanori menundukkan kepalanya, Mingyu memaksakan senyumannya dan berkata bahwa tak apa... baru kali ini ia sakit hati, Hano adalah gadis yang sangat baik dan pengertian, Maka dari itu mingyu menyukai hano.

Satu minggu kemudian mingyu memilih kembali kekorea, ia tak memberi tahu hanori kalau ia pindah, entah kenapa melihat wajah gadis itu dari foto saja sudah menyakitkan, apa lagi harus mengucapkan selamat tinggal.

Dan mingyu memulai hidup barunya dikorea dengan menjadi siswa SMA yang baik dan berprestasi, semua moment-momentnya dikorea membuat ia perlahan lahan melupakan hanori yang ada dijepang sana.

***

Mingyu terus melamun dikelasnya, pikirannya benar-benar kacau... Bukan kacau karena sebuah masalah, tetapi entah kenapa ia seperti melihat arin yang mengambek sepulang dari butik kemarin dan ia mencium gadis itu sengaja.

Tak sadar pria itu terkekeh, membuat seokmin kembali menatapnya aneh "ya! Kau ini kenapa!?" Gertak seokmin, namun mingyu tak kunjung menyahut, mingyu seperti tengah berenang dalam lautan khayalannya.

"Orang ini mulai gila," kata seokmin menatap mingyu nanar, yang benar saja, mingyu seperti orang gila sekarang.

(To be continue)

Jangan lupa VOMENT.
Readers maaf kalo entar aku update enggak bisa cepet lagi Sakit soalnya☺

My Special GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang