2

78 7 4
                                    

FAJAR
.
.
.

Satu minggu absen sekolah membuatku menjadi malas melangkahkan kakiku lagi ke sekolah, entahlah aku sendiri tidak tahu kenapa aku menjadi pemalas. Tapi ancamam ibuku membuatku terpaksa bergegas menaiki motorku dan langsung tancap gas ke sekolah.

Seperti sekarang, aku sedang duduk diantara teman-temanku, Ralat, teman-teman gesrekku.

Aku sendiri saja sampai bingung melihat tingkah mereka.
Bayu dengan kejailan dan segala tingkah konyolnya, dia juga sering membuat guru kehabisan otak dengan tingkahnya.
Beni dengan segala aura playboynya dan dia juga partner in crime-nya bayu.
Dan satu lagi Kiki dengan segala tingkah kalem dan cool-nya, dia sedikit pendiam, tidak banyak bicara tapi tetap saja perempuan banyak yang mengaguminya.

Seperti sekarang Bayu sedang menguras tenaga salah satu ibu bk cantik sma harapan bangsa. Namanya Bu Leni.

"Ibu makin cantik aja, pasti pake kosmetik merknya wardah ya bu, biar kalo dicium sama saya jadi halal" ucap Bayu memulai aksinya.

Bu Leni adalah salah satu guru bk yang level killer nya sudah tak bisa dihitung lagi tapi wajah cantik nan bohay milik Bu Leni membuat Bayu selalu ingin menggoda guru bknya yang satu ini,mengingat umur Bu Leni dan dirinya hanya terpaut lima tahun

"Kamu ini ya, Bayu! selalu saja menggoda saya, saya ini guru kamu, jaga kesopanan kamu sedikit, cepat sana masuk ke kelas kalian semua" sekarang Bu Leni masih menegur, tunggu sampai dia di ujung batas kesabarannya.

"Aduh bu, kalo ngomong jangan teriak teriak, kan nanti suara sexy ibu jadi ilang, jadi ganti suara kodok" bayu terus menggencarkan aksinya.

Aku, beni dan kiki sudah terbiasa melihat pemandangan ini. Seakan sudah menjadi makanan setiap hari.

"Bayu setiawan pergi ke kelas kamu sekarang atau kamu akan saya seret ke ruang bk sekarang juga" ucap Bu Leni sarat akan ketegasan.

"Aw mau dong dibawa sama Bu Leni ke pelaminan, tapi tunggu ya bu, saya kan masih sma tunggu aku lulus sma ya."

Aku dan Beni berusaha mati-matian menahan tawa mereka agar tidak terdengar oleh Bu Leni,karna jika bu leni mendengarnya sama saja membangunkan singa yang sedang tidur dan kami tidak mau menanggung resiko kemarahan Bu Leni.

"Bu jangan marah marah, cepet tua, lho" sahut Kiki masih dengan tampang datar.

"Iya bu, nanti ibu stress, nanti banyak kerutan, kan nanti ibu ga sexy lagi" kini Beni yang menimpali.

Oh, tahukah kalian teman-temanku? Bahwa wanita pasti akan murka bila menyinggung hal fisik.

Bu Leni cantik, tapi kalau marah, siapapun akan dibuat gigit jari olehnya. Seperti sekarang wajahnya merah padam seakan ingin menandingi bibirnya yang sudah hot dengan lipstik berwarna merah. Aku bergidik melihat pemandangan didepanku.

Jangan sampai, jangan sampai, jangan sampai, jangan sam–

"Bayu, beni, kiki, fajar, kalian saya hukum"

–pai Bu leni murka.

Dan kutukan atau hukuman itupun telah jatuh talak, membuat kami berempat mengangguk pasrah.

"Temui saya diruang bk pulang sekolah, tidak ada pembantahan"

"Bye, babe" bayu ternyata masih belum jera menggoda bu leni, membuat bu leni berbalik dan matanya langsung mengkilat marah.

"Love you too" ucap Bayu lagi.

"Udah bego" Beni meninju bahu bayu untuk menghentikan aksi gilanya.

"Kayanya gue udah bener bener gila" kata Bayu

"Dari dulu" sahut kiki.

"Seriusan, gue udah gila karna udah kecanduan buat ngegoda Bu leni. gila! Itu guru hot banget coy! Bodi-nya sexy persis gitar spanyol" Bayu mengerinyai mungkin sedang membayangkan bentuk tubuh Bu Leni.

"Mesum woy" ucapku sambil menjitak kepala bayu.

"Sakit, jar!"

"Cemen"

Suasana kantin sudah tidak seramai tadi, karna bel masuk sudah berbunyi, tapi sepertinya tidak ada diantara kami yang berniat meninggalkan kantin.

"WOY PADA TAU LO SEMUA?!" Bayu tiba-tiba berteriak histeris membuat mba inah–penjaga kantin– yang kebetulan latah mengikuti teriakan bayu.
"Eh woy-tau ga-eh eh ga lo semua, aduh woy aduh mba kaget" kira kira mba Inah mengucapkan seperti itu.

Bayu merasa bersalah dan segera meminta maaf. "Maaf ya bu"

"Bacot lo bay, bikin jantung mba inah copot ke perut" ucap beni

"Hehe ya sorry, gue kan saking senengnya jadi refleks teriak gitu"

"Emang ada apaan?" kiki sepertinya penasaran sebab bayu berteriak histeriak.

"Pokonya lo semua juga pasti pada histeris, kalo tau ini"

"Iya apaan begs" aku sendiri juga penasaran.

"Tunggu gue tarik nafas dulu"

"Yaelah lama banget!" beni sudah mulai tidak sabaran.

"BOBOIBOY THE MOVIE SEKARANG UDAH TAYANG DI BIOSKOP"

Gubrak.

Ingin rasanya aku menyumpal mulut bayu dengan meja yang ada dihadapan kami.
Serius! Dia ini maniak BoBoiBoy. Dia sampai rela membatalkan pergi bareng kami hanya karna ada serial BoBoiBoy di tv.

"Sorry guys, kalian emang penting, tapi BoBoiBoy lebih penting"

Sampai pernah pada saat di hari ulang tahunnya, kami merencanakan kejutan yang bertema kan BoBoiBoy.
Dan tahukah kalian apa reaksinya? Dia langsung menangis tanpa malu dan langsung memeluk kami bertiga.

Aku sebagai teman yang baik tentu saja ingin membahagiakan temanku, dan kado ulang tahun dariku berupa dua lusin celana dalam motif BoBoiBoy. Dan untuk kesekian kalinya dia memelukku.

Ah andai saja para siswi sma harapan bangsa tau kejadian itu mungkin mereka akan mundur teratur melihat idola mereka tingkahnya seperti itu.

"Jadi gimana, mau temenin nonton kan?" tanya bayu dengan memasang tampang harap-harap cemas.

Aku terpaksa dan kemudian beni dan kiki pun ikut mengangguk.

IF I STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang