nah seperti janji gue di chapter sebelumnya. Nih di chapter ini ada wujudnya fani. Sorry banget kalo ada yang gak puas sama fani karna emang susah banget nyari figure yang pas so here is it!
Sudah pukul 6:30 namun mobil yang dikendarai alvin belum sampai juga disekolahnya. Pagi ini mungkin bukan keberuntungannya karna ia lupa mengatur alarm semalam
"Ck. Pelajarannya darsono lagi" ucapnya menggerutu ditengah kemacetan jakarta
Akhirnya setelah 20 menit terjebak kemacetan di jalan raya alvin sampai juga disekolahnya. Dengan buru buru ia memarkirkan mobilnya di parkiran khusus guru. Ia sudah tidak peduli lagi karna wajah guru killer pagi ini sudah terlintas dikepalanya
Ia berlari dikoridor menuju kelasnya yang terletak paling ujung dari bangunan utama. Perlu perjuangan extra untuk sampai kesana pada detik detik seperti ini
Sampailah alvin di depan pintu kelasnya. Namun sebelum ia mengetuk pintu ia mengatur nafasnya terlebih dahulu lalu menyingkirkan keringat dikeningnya dan...
Tok tok tok
"Masuk" terdengar suara laki laki tua dari balik pintu
"Maaf pak saya telat" ucap alvin saat pintu sudah ia buka. Alvin tidak berani melangkahkan kakinya masuk sebelum disuruh
"Kenapa bisa telat?" Tanyanya menghampiri alvin yang berdiri didepan pintu itu
"Alarm saya gak bunyi pak" jawab alvin jujur
Pak darsoni membulatkan matanya. "Alasan classic. Keluar sekarang!" Balasnya dengan suara lantang
Alvin hanya bisa menatap guru itu dengan tatapan gue-udah-tau-lu-pasti-nyuruh-gue-keluar lalu ia melangkahkan kakinya pergi
"Heran gue sama tuh guru. Padahal cuma telat 10 menit" celoteh alvin sambil melangkahkan kakinya ke loker
Dibukanya pintu loker itu dan ia menemukan kotak makan berwarna hitam dan secarik kertas disana
Alvin menaikan sebelah alisnya dan mengambil kedua benda tersebut. "Gue tau lu telat dan biasanya kalo orang telat itu gak sempet sarapan jadi gue bawain ini buat lu" ucap alvin membaca isi dari surat tersebut
Ia membuka kotak makan tersebut dan didalamnya sudah ada nasi goreng lengkap dengan sosis dan nuggetnya
Beruntung sekali dirinya karna ia benar benar lapar mengingat sejak semalam tidak makan apa apa. "Bodo ah gue makan aja" ucapnya sambil mengunci loker dan pergi
Langkahnya berhenti di lapangan terbuka dekat dengan gedung anak kelas 1. Benar saja ada anak kelas 1 yang sedang olahraga
Dengan cuek alvin melangkahkan kakinya ke lapangan tersebut dan membuat adik kelasnya menoleh kearahnya. Alvin tau pasti adik kelasnya sedang berfikir kenapa kaka kelas yang satu ini berkeliaran diluar pada jam pelajaran
Tanpa memperdulikan tatapan mereka alvinduduk disebuah kursi panjang dibawah pohon rindang yang menutupinya dari sinar matahari dan hendak memakan bekal tadi
Tiba tiba suara seorang perempuan memanggil namanya. "Alvin!" Ucap felice berjalan kearahnya
Alvin menoleh dan melemparkan senyum manisnya. "Hey fel" ucapnya. "Kelas lo olahraga?" Tanyanya saat felice sudah duduk disampingnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk Me Out
Teen FictionKetidak sengajaan berujung cinta yang tak biasa. Seperti kisah cinta yang aku baca di novel romantis, dia datang mengisi kekosongan dan kehampaan dalam jiwa. Dalam kesedihan yang dibalut dengan kisah cinta mencoba mengisi ke kosongan satu sama lain...