Kim Namjoon II ❤❤
***
Usai mengambil converse high dari flat, Namjoon mengajakku berkeliling kota dengan motor antiknya."Kita mau kemana?", Tanyaku pada Namjoon yang fokus menyetir.
"Ketempat dimana rumput hijau dimana-mana".
Aku memutar kedua bola mataku. Namjoon suka bicara dengan kata-kata yang sukar kupahami. Apa itu dimana rumput hijau dimana dimana? -_-
"Aku mau tidur saja. Kalau sampai, bangunkan"
Baru saja aku memejamkan kedua mataku dan bersender dipunggung Namjoon, motor antiknya berhenti.
"Sampai.."
Aku melongok, memperhatikan tempat persinggahan kami.
Tennis Square!
Aku menatap Namjoon yang ternyata juga sedang memandangiku.
Orang gila!
"Rapmon, apa kau masih waras?""Ya, sayang. Ayo turun"
Aku masih melongo. Tidak percaya. Bukankah Rapmon sangat tidak suka yang namanya olahraga? Kenapa kencan ditempat olahraga? Dan lagi, lihat baju yang kami kenakan?
Aku hanya memakai Kaos putih dipadu Jeans hitam dan Red converse high.
Sedangkan Namjoon memakai kaos coklat Vneck, celana Jeans dan Topi putih kesukaannya."Apa kita akan bermain tennis?", Tanyaku setelah turun dari motor.
Namjoon tidak menjawab dan menggandeng erat tangan kananku memasuki square.
"Yo Namjoon!! Bagaimana kabarmu eoh?"
Didalam, kami disambut oleh seseorang yang kukira teman Namjoon. Eum, mungkin namanya Zico.
"Seperti apa yang kau lihat, Zic. Kenalkan, ini Girlfriend-ku".
Tepat! Namanya Zico, dia teman kuliah Namjoon. Tapi aku baru pertama kali bertemu dengannya, dan Namjoon memperkenalkan diriku padanya.
"Hai, Zico". Zico membentuk lingkaran dengan ibu jari dan jari telunjuknya. Manis.
Aku hanya tersenyum, karna Zico pasti sudah tahu namaku.
"Namjoon, kau berminat memegang raket tennis? Dengan Girlfriend cute ini?"
Namjoon menoleh kearahku sebentar, "Ya, beri aku dua raket dan beberapa bola, Coach"
Zico tertawa, terpingkal-pingkal mungkin karna mendengar kata terakhir Namjoon.
"Kau ini ada-ada saja. Aku bukan Coach! Hanya asisten. Okay, have fun guys"Kemudian Zico pergi dari hadapan kami. Namjoon menarikku ke lapangan Tennis pemula. Disana ternyata sudah ada dua raket dan beberapa bola.
"Sayang, apa kau bisa bermain Tennis?", Tanyanya dengan suara yang sangat kusukai.
"Of course. Memangnya kau yang payah dalam segala hal olahraga", Aku mengambil satu raket tennis dan bola kuning disana.
"Oh? Lalu apa kau tahu sejarah permainan tennis?"
Aku berbalik menghadap Namjoon, "Tidak usah banyak bicara. Ayo bermain denganku".
Aku mulai mengambil posisi begitu juga dirinya. Namjoon membalikkan topinya, dan ah kenapa saat ini dia terlihat sangat tampan? v_v
"Baik. Satu ciuman untuk satu kekalahan"
"Dasar mesum!!"
Aku melempar bola dengan raket kearahnya sangat keras. Aku sedikit emosi.
Cukup terkejut karna ia bisa menangkap bola dengan raketnya dan membalas.
Aku berlari kekiri, dimana bola yang dioper Namjoon terbang, memukul kembali kearahnya.
"Sayang, pada abad keberapa Tennis mulai ada?"
"Abad 13"
"Salah. Abad ke-12 yang benar"
Fokusku beralih ke Namjoon, dan beberapa detik kemudian bola jatuh diareaku.
"Satu ciuman".
Sialan, aku tidak tahu jika dia melakukan dropshot.
Kami memulai permainan lagi, dan Namjoon mulai bertanya hal-hal aneh yang membuat konsentrasiku buyar. Bola jatuh diarea-ku sebanyak sembilan kali. Mati kau kali ini.
"Sayang, apa kau tahu ada berapa teknik bermain tennis?"
Aku maju kedepan untuk memukul bola, tapi Namjoon membuyarkan konsentrasiku lagi.
"Lima teknik!!!"
AKHHHHH, Aku jatuh terlentang diatas lapangan rumput hijau. Aku bisa mati kelelahan karna Namjoon.
"Salah. Yang benar sepuluh teknik. Dan sepuluh ciuman"
CUPPP
Aku hanya bisa melebarkan dua kelopak mataku, ketika Namjoon mendaratkan satu kecupan singkat didahiku yang penuh peluh.Sejak kapan dia sudah dihadapanku?
"Bermain tidak hanya menggunakan tenaga. Tapi juga taktik sayang. Kau berhutang sembilan ciuman kepadaku""Whatever Namjoon!"
Aku segera bangun dan berjalan meninggalkan Namjoon yang tertawa keras disana.
Kencan apa ini? Sama sekali tidak romantis!
Dan seperti apa ceritaku dan Namjoon selanjutnya?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Namjoon and Me ❤
FanfictionHanya sebuah fiksi tanpa klimaks. Menceritakan kehidupan Kim Namjoon dan kekasihnya semasa pacaran hingga meraih kesuksesan. Dibumbui romantisme dan intrik yang ringan, karna ini hanyalah cerita fluff buatan Author Amatir :) Begin: June 19th,