"Good afternoon, Mister Kim!!"
Aku merentangkan kedua tanganku begitu melihat pria kesayanganku keluar dari rumah kursus. Wajahnya terlihat kusut, sebelum mendongak mengubah mimik menjadi terkejut lalu bersinar.
"Wow! Kau disini say--"
Aku menggoyangkan jariku didepannya. Pria clumsy itu terdiam langsung.
"Mister, we do not allowed talk other language unless english here."
Ah menyebalkan. Rupanya aku salah grammar begitu melihat guru bahasa inggris amatir ini tertawa. Pria itu mendekatiku, perlahan dengan senyum cerah yang memperlihatkan deretan gigi sehat.
Brukkk..
"I know right, baby. I missed u."
DEMI KOLOR HITAMNYA! KIM NAMJOON BERANINYA KAU MEMELUKKU DIDEPAN PUBLIK.
Yang dengan bodohnya aku hanya bisa menikmati rengkuhan hangatnya. Kedua lengannya memenjaraku dalam sebuah kenyamanan.
"And what makes you here already?"
Namjoon, pacarku ini ternyata sudah melepas pelukannya sejak tadi. Saat aku masih terjebak dalam kenyamanan yang membekas.
"Baby?"
"Aa.. A.. Around ten minutes ago."
Namjoon melepas sejenak kacamata yang membingkai wajah tampannya. Ia membalikkan badanku lalu merangkul pundakku yang lebih pendek darinya.
"Harusnya kau menjawab sebuah alasan kenapa, bukan penjelasan adverb."
Tuh kan? Salah lagi :(
"I'm sorry mister. My english really bad. So, where we go?"
"Mengalihkan perhatian eoh?"
Namjoon menatapku. Wajah tegas yang terbingkai kacamata baca itu sungguh tampan. Dengan rambut blondenya, -yang sialnya dia mengganti warna rambut lagi- kharisma bertebaran melumpuhkan syaraf tubuhku.
"Bagaimana dengan makan?"
Begitu kakiku menginjak teritori bukan rumah kursus Bahasa inggris, aku melompat memeluk leher Namjoon.
"Pacarku pengertian sekali!"
"Manja sekali."
Aku melepaskan pelukanku. Dan Namjoon kembali merangkulku. Kami berjalan beriringan. Dengan langkah yang sama.
Kanan. Kiri. Kanan. Kiri.
Hening.
Menikmati senja yang mengantarkan angin lembut membelai wajah kami berdua. Mengusak helaian surai yang terbang bebas. Yatuhan, ini adalah sore terbaik yang pernah ada!
"Bagaimana hari ini? Ada berapa banyak murid yang nakal?" Tanyaku pertama kali, mengikis keheningan yang menenangkan.
"Tidak ada."
"Tumben sekali? Mereka bisa menjawab semua pertanyaanmu?"
Namjoon mengeratkan rangkulannya. Membuatku dapat mencium aroma polo sport dari jacketnya. Kalau selalu diperlakukan seperti ini, umurku bisa jauh lebih panjang dari seharusnya. H3h3
"Sebetulnya tidak. Tapi hari ini mereka sangat menikmati lesnya. Itu karna guru baru sih."
Oh,
"Guru barunya cerdas sekali dong, jika bisa membuat muridmu tidak menyebalkan."
Namjoon tertawa. "Tidak juga. Dia pintar bersosialisasi. Mereka yang awalnya tidak mood denganku jadi langsung semangat begitu aku bersama seorang guru cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Namjoon and Me ❤
FanfictionHanya sebuah fiksi tanpa klimaks. Menceritakan kehidupan Kim Namjoon dan kekasihnya semasa pacaran hingga meraih kesuksesan. Dibumbui romantisme dan intrik yang ringan, karna ini hanyalah cerita fluff buatan Author Amatir :) Begin: June 19th,