Seoul, 28 april 2015
Hujan kembali turun. Minggu ini intensitas hujan semakin sering, meski itu berarti mereka ramai pengunjung yang mencari makanan hangat seperti sup dan coffee juga teh. Jeonghan sedang didapur membantu Mingyu menyiapkan beberapa menu masakan korea yang pedas dan berkuah yang menjadi menu andalan hari ini, meskipun tidak bisa melihat Jeonghan selalu sudah terbiasa dengan memasak. Pada awalnya sulit tapi berkat bantuan imo dirumahnya, Jeonghan sekarang bisa memasak dengan sendirinya meskipun membutuhkan waktu sedikit lebih lama.
"Jeonghanie hyung, sudah waktunya kita makan siang. Haruskah aku menutupnya sekarang?" Tanya Wonwoo.
"Ne wonwoo ya. Setelah pelanggan terakhir selesai, suruh yang lain segera berkumpul untuk makan"
"Ne hyung"
"Jeonghanie hyung, kau baik-baik saja?" Tanya Mingyu.
"Ne, hanya saja beberapa hari ini aku selalu bermimpi tentang kecelakaan itu. Sepertinya aku sedang merindukan umma" jelas Jeonghan.
Mingyu hanya terdiam, ia tahu Jeonghan pasti sudah sangat merindukan ummanya. Ia lalu membuka bulu resep dan disana tertulis masakan kesukaan Jeonghan, sup seafood pedas. Mingyu lalu mengirimkan sms pada Seokmin dan memberitahu Seokmin jika ia yang akan membuatkan makan siang mereka, ia juga harus membuatkan menu lain untuk Wonwoo yang tidak bisa makan seafood.
Mingyu mulai menyiapkan bahan-bahannya seperti kerang yang cukup besar berjumlah 11, lalu udang, gurita, abalone dan juga kepiting. Setelah siap ia mulai mengolahnya dan beralih pada sup untuk wonwoo, tentunya menggoreng ayam mengingat mereka semua adalah penggila ayam dan setiap makan siang maupun malam ayam goreng harus selalu ada di menu mereka.
"Hyung, lebih baik kau menunggu didepan dan suruh mereka berkumpul. Makanan akan siap sebentar lagi"
"Arasseo, kau masak apa?"
"Sup. Tunggulah diluar"
Jeonghan lalu segera keluar dan menyuruh seungkwan untuk memanggil yang lain, tak lama meja mereka sudah ramai. Seokmin sendiri menata mangkok nasi dan juga mangkok sup dimeja.
"Wah, memangnya hari ini ada acara spesial apa?" Tanya soonyoung.
"Bahan ini masih cukup banyak dan tidak bisa dipakai untuk besok jadi aku menghabiskannya hari ini" ucap Mingyu yang sebenarnya mencari alasan karena semua bahan-bahan itu baru datang pagi ini jadi mana mungkin tidak fresh.
Jeonghan lalu mulai meraba mangkok besar dihadapannya dan mulai mencobanya. Ia terdiam saat merasakan rasa yang begitu familiar untuknya.
"Hyung, wae geurae? Wae uro? Apa terlalu pedas?" Tanya Chan.
"Kim Mingyu. Gomawo, ini sama seperti buatan umma. Gomawo" ucapnya pada Mingyu yang duduk disampingnya dan memeluk namja itu.
"Ne, Aku tahu itu. Hyung sedang merindukan eomoni karena itu aku membuatkannya"
"Neo jjangiya...!!!"
Jeonghan menghabiskan makanannya bahkan ia sampai menambah untuk kedua kalinya, di sisi lain Jisoo hanya tersenyum karena untuk pertama kalinya semenjak ia mengenal Jeonghan, saudaranya itu terlihat begitu bahagia.
"Hyung, masih tersisa sedikit. Kau mau menghabiskannya?" Tanya Chan.
"Ne tentu saja"
"Ah hyung, aku lupa mengatakan sesuatu pada kalian. Weekend ini akan ada acara di Jeju dan umma menyuruhku untuk mengajak kalian kesana, semua sudah diatur umma jadi kalian harus ikut" ucap seungkwan.
"Sepertinya kita memang butuh liburan dan itu kesempatan yang tidak boleh dilepaskan" ujar Jisoo.
"Jeju!!!" Seru mereka bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter 17
RomanceSebuah restoran dan coffe shop di salah satu sudut Cheongdam-dong, tempat dimana sebuah kisah cinta dimulai dan juga sebuah tempat seseorang menunggu sang kekasih sejati