Seoul, 06 April 2018
Wonwoo sejak tadi hanya bersandar di meja kasir, Ming sedang menata beberapa kue didalam instalasi sampai akhirnya mendekati Wonwoo yang tidak berhenti menatap Jeonghan yang sejak tadi duduk di meja favoritenya dengan sebuah buku dihadapannya.
"Waeyo hyung?" Tanya Ming.
"Jeonghan hyung aneh semenjak kemarin, ia terus membaca buku itu. Apa kau tahu itu buku apa?"
"Mwolla hyung. Itu paket dari seseorang, tapi tidak ada nama pengirimnya. Apa mungkin dari Seungcheol hyung?"
"Jika melihat betapa ekspresinya berubah dari bahagia menjadi sedih, aku bisa memastikan itu adalah Seungcheol hyung" balas Wonwoo.
"Jika itu memang dari Seungcheol hyung, setidaknya kita masih tahu jika Seungcheol hyung masih hidup saat ini" ucap Seungkwan.
"Aku sudah menghubungi keluarganya tapi tidak ada berita apapun bahkan seluruh saudara kami, dia seperti hilang begitu saja" keluh Hansol.
"Mungkin Seungcheol hyung sedang ingin menyendiri tapi aku yakin, dimanapun Seungcheol hyung berada dia pasti mengawasi dan masih mencintai Jeonghan hyung" ucap Ming.
Jeonghan masih duduk ditempat yang sama dengan jus strawberry disisinya, ia membaca semua puisi buatan Seungcheol untuknya. Selama membaca diary itu disaat bersamaan ia mengingat semua kenangan yang tertulis disana.
Seoul, 15 Mei 2015
Jisoo sejak tadi mengamuk padanya karena Jeonghan berangkat sendiri ke cafe sambil jalan kaki....pagi-pagi...sendiri. Jeonghan hanya mempoutkan bibirnya dan memilih untuk duduk dilantai 2, menemani Seokmin didapur. Jika di dapur bawah, Mingyu akan membuatkannya pasta sedangkan di dapur atas Seokmin akan memanjakannya dengan masakan korea yang begitu khas.
"Hyung, berhentilah mempout seperti itu. Kau tahu sendiri kalau Jisoo hyung hanya mengkhawatirkanmu" ucap Seokmin.
"Ne tapi kenapa dia harus seperti itu? Menyebalkan"
"Hyung, semenjak kita kembali dari Jeju kau terlihat bahagia dan nafsu makanmu bertambah. Aku senang jika kau seperti ini hyung, bahkan sekarang tubuhmu tidak terlalu kurus seperti sebelumnya"
"Itu karena kalian selalu memanjakanku dan selalu memastikanku untuk makan. Saat kita baru buka mingyu juga kau sudah memberikanku makan, lalu nanti saat kita makan siang bersama kalian pasti menyuruhku makan lagi dan nanti malam juga"
"Itu karena kau terlalu kurus dan pucat hyung, sekarang pipimu sedikit berisi dan merona. Membuatmu semakin cantik dan aku yakin Seungcheol hyung pasti akan semakin menyukaimu" ujar seokmin.
"Yy...ya!! Kenapa membawa-bawa Seungcheol?"
"Aku tahu kau menyukainya hyung, anak-anak juga tahu. Aku yakin kalian akan sangat cocok jika bersama"
"Ah mwolla"
"Kau cantik sedangkan Seungcheol hyung sangat tampan, kalian akan menjadi couple terbaik"
"Apa Seungcheol setampan itu?" Tanya Jeonghan.
"Iya. Dia sangat tampan hyung"
"Hyung, ayo makan. Seungcheol hyung juga datang, kajja" ajak Chan.
"Arasseo" jawab Jeonghan.
"Kajja hyung, bertemu dengan Pangeran Seungcheol"
"Lee Seokmin!!!" Pekik Jenghan.
Seokmin membawa beberapa makanan di sebuah piring besar dan membawanya turun sedangkan Jeonghan menggandeng chan dan turun kebawah. Mereka mulai makan siang bersama dengan Seungcheol yang bergabung, setelah pulang dari Jeju mereka bertiga belas selalu menyiapkan diri untuk makan bersama.
![](https://img.wattpad.com/cover/75649621-288-k300097.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter 17
RomanceSebuah restoran dan coffe shop di salah satu sudut Cheongdam-dong, tempat dimana sebuah kisah cinta dimulai dan juga sebuah tempat seseorang menunggu sang kekasih sejati