Seoul, 20 Mei 2015
Seungcheol memasuki Winter 17, sudah 3 hari ini dia tidak datang untuk makan siang di Winter 17. Ada begitu banyak berkas dan proposal yang harus ia selesaikan, begitu juga rapat tentang berbagai project bahkan ia hanya memiliki waktu setengah jam untuk makan dan pekerjaannya baru akan selesai tengah malam. 3 hari tidak mendapatkan gizi yang baik, 3 hari tidak melihat calon kekasihnya dan ia benar-benar merindukannya saat ini.
"Seungcheol hyung selamat datang. Sudah lama hyung tidak kesini?" Tanya Ming dari meja kasir.
"Pekerjaanku sedang menumpuk. Jisoo mana?"
"Jisoo hyung sudah beberapa hari ini tidak ke cafe, dia harus ke kantor" ucap Ming.
"Jangan membawa Jisoo hyung. Bilang saja kalau hyung mencari Jeonghan hyung" ucap Wonwoo.
"Kau tahu saja. Jeonghan mana?"
"Dia ada didapur bersama Mingyu. Masuk saja hyung" ucap Wonwoo.
Seungcheol masuk kedalam dapur dan melihat jeonghan meletakan kepalanya diatas kedua tangannya yang ia taruh diatas meja, Mingyu sendiri sedang memasak.
"Gyu, menurutmu apa yang terjadi antara Jisoo dan Jihoon? Mereka sudah bersama cukup lama, melihat mereka bertengkar dan saling menghindar seperti ini membuatku khawatir" ucap Jeonghan.
"Ayolah hyung, mereka sudah cukup dewasa untuk mengatasi masalah mereka masing-masing. Kau juga tidak bisa membuat mereka terus mesra karena setiap pasangan pasti ada waktunya bertengkar" ucap Mingyu yang sekarang sudah berbalik bisa melihat Seungcheol berdiri disana.
"Tapi aku tidak mau melihat mereka seperti ini. Seungkwan dan Hansol saja tidak pernah bertengkar"
"Hyung, mereka selalu bertengkar setiap hari karena kecerewetan si Diva itu. Oh ya hyung, Seungcheol hyung sudah lama tidak kesini kau tidak merindukannya?"
"Seungcheol? Sepertinya dia sibuk, entahlah. Gyu, menurutmu apa yang bisa ku lakukan untuk membantu jisoo dan jihoon?"
"Yang harus kau lakukan adalah berhenti mengganggu Mingyu dan menunggu makan siang kita" ucap seungcheol.
"Seungcheol?" Tanya Jeonghan.
"Kenapa kau mengganggu Mingyu memasak?" Tanya Seungcheol yang sekarang sudah duduk disamping Jeonghan.
"Nan aniya. Kami hanya mengobrol"
"Seungcheol hyung, lebih baik kalian keatas karena kita makan diatas hari ini. Bawa namja cantik ini kesana, kami akan menyusul sebentar lagi" ucap Mingyu.
"Kajja..." ucap Seungcheol sambil menggenggam tangan Jeonghan.
Seungcheol lalu membawa Jeonghan keatas, sudah tidak ada pelanggan dilantai atas sedangkan yang lain sedang membereskan meja dan mencuci piring. Keduanya duduk di meja panjang tempat mereka akan makan, Seungcheol memilih duduk disamping Jeonghan lalu keduanya mulai asyik mengobrol.
"Bagaimana kabarmu Seungcheol ah?"
"Kekurangan gizi dan lelah. 3 hari ini aku harus makan siang terburu-buru, lalu pulang tengah malam dengan tidak ada makanan di apartemen. Aku berakhir dengan membeli beberapa kimbab di minimarket dan membuat ramen"
"Hahaha benarkah? Kenapa kau tidak mencari maid?"
"Aku tidak suka apartemenku dimasuki orang, bahkan keluargaku tidak tahu dimana apartemenku"
"Kenapa kau tidak tinggal dirumah saja? Setidaknya ada yang mengurusmu disana"
"Lalu melihat kedua orangtuaku yang terus bertengkar? Tidak, aku tidak akan melakukannya. Lebih baik aku makan ramen di apartemen"
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter 17
Roman d'amourSebuah restoran dan coffe shop di salah satu sudut Cheongdam-dong, tempat dimana sebuah kisah cinta dimulai dan juga sebuah tempat seseorang menunggu sang kekasih sejati