"hosh..hosh..hosh.." Tiga cewe tersebut lelah berlari dari kantin menuju kelasnya.
"Apa apaan si Ra, Van bakso gue belom abis tauuuu main ditarik aja untung gue ga keselek gara gara belom minum." Kata Nikki yang masih menghembuskan nafasnya dengan tersenggal senggal.
"Itu si Flora Nik.. Jangan nyalahin gue, die juga narik gue tiba tiba" Kata Vania juga dengan kesal.
"Maaf kawan maaf.." Balas Flora dengan nafas yang masih tersenggal senggal juga.
"Kenapa si emang kenapa??" Tanya Nikki.
"Tau die bodoh banget orang bilang terimakasih yang bener .. Ini malah teriak ke kupingnya si Azriel , kan oneng" Sambung Vania sambil menyentil bagian kepala Flora.
"Aw.." Flora hanya meringis.
"Lu harus bilang makasih yang bener Floraaa.." Katanya lagi Vania.
"Bener tuh Raa , bilang makasih itu harus ada jawaban juga loh.. Antara 'gapapa, tenang aja, atau pun Sama sama..' Atau mungkin yang lain deh yang penting ada jawaban." jelas Nikki dengan lagak sok tahu.
"Pokoknya nanti lo gue anter ke Azriel trus bilang makasih yang bener!"
Flora hanya cemberut mendengar ocehan kedua sahabatnya itu.
-----
Bel sudah berbunyi daritadi namun belum ada guru yang masuk.
"Ayo Ra ini waktunya mumpung pak Biber belum dateng!" Kata Vania ke Flora yang sedari tadi memainkan pulpen yang ada ditangannya.
Flora tidak mengubrisnya , ia masih memainkan pulpen yang ada di selipan jarinya diputar putar.
"AYO IH!!" Sekarang Vania benar benar sudah tidak sabar dengan perilaku temannya yang penakut itu.
Akhirnya Vania menarik tangan Flora dan berjalan menuju meja dibelakang pojok sederetan dengan barisannya.
Flora berjalan dengan tertunduk malu dan takut. Sedangkan Vania tanpa segan terus menariknya sampai akhirnya sudah tepat berada didepan seseorang cowo yang sedari tadi hanya memainkan HPnya dengan kaki ditaruh diatas meja lalu terusik karna dua orang cewe itu tiba tiba ada didepannya.
Mata cowo itu yang tadinya terlihat tidak perduli berubah menjadi mata dibulatkan seperti kaget dan penasaran.
"kekee..napaa??" Kata cowo itu mendadak gugup sambil membenarkan posisi duduknya dan menurunkan kakinya dari meja.
"Temen gue mau ngomong sama lo" Jelas Vania yang langsung menukar posisinya dengan Flora yang daritadi masih gugup. "Ra itu ngomong" bisik Vania lagi ke Flora yang hanya diam daritadi.
Saat Flora mengadakan palanya dan bersitatap dengan cowo itu Flora agak sedikit bingung ternyata cowo yang berada didepannya sekarang terlihat kaku juga.
"Tidak biasanya dia kaku" kata Flora dalam hati
"Mm makasih ya Jiel tadi udah nolongin gue.." Kata Flora yang tidak lagi gugup melainkan heran dengan orang didepannya. Mata cowo itu tidak menatap Flora melainkan Vania.
Azriel hanya diam tidak menanggapi perkataan cewe yang berada tepat didepannya melainkan Azriel masih menatap seorang cewe yang berada disamping Flora.
Flora menyenggol Vania yang sedaritadi masih gemas dengan Flora , ia juga tidak menyadari bahwa Azriel terus melihatnya.
"Zri?? Itu Flora ngomong" kata Vania yang menyadarkan Azriel karna menatap Vania.
"Eh eh i i yaa.. Ke naa paa?" Azriel tersadar yang akhirnya tatapannya beralih ke arah Flora.
"Makasih tadi nolongin.."
"Oh iya sama sama.."balas Azriel dengan tersenyum.
deg deg deg
Lagi lagi jantung Flora mendadak berdegup dengan kencang ketika melihat senyumnya. Tanpa babibu Flora malah langsung ngibrit keluar dari kelas.
"Ehh Raa mau kemanaa??!" Panggil Vania ke Flora yang kaget tiba tiba melihat temannya lari ngibrit keluar dari kelas.
"Duh maaf ya Zri temen gue suka gitu.." Kata Vania yang masih sadar didepannya masih ada Azriel yang terus menatapnya.
"Hahaha iya gapapa .. Lucu dia" Azriel tertawa dengan asik ke arah Vania.
Begitu juga dengan Vania membalasnya dengan tawa kecil namun membuat Azriel tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME YOU AND WE
Teen FictionBagaimana jika seseorang yang kamu kagumi mendadak menyatakan cintanya padamu. Indah bukan ? • • • • Namun bagaimana jika indahnya ternyata hanya dibuat buat, hanya karna dirinya punya maksud terselubung sendiri agar dekat dengan sahabat baikmu. ~~~...