Floor 5| Promise [Part 2]

53 1 1
                                    

Agatha tak menyadari satupun kematian. Dipikirannya saat ini hanyalah monster didepannya yang juga terfokus pada dirinya.

Sekalipun Agatha berlevel cukup tinggi, namun skill dan status Lig lebih baik dibanding Agatha. Menyebabkan Agatha melambatkan serangannya dan mengikuti Alur penyerangan.

Pertama tama, ketika monster tersebut mulai menebaskan palunya maka support akan memberi serangan sihir yang mementalkan palu tersebut. Sementara sang monster goyah oleh serangan tersebut, Agatha dan Lig menyerang kaki monster tersebut berharap menghilangkan keseimbangan.

Namun nasib sial berada pada tangan mereka dimana beberapa roh api yang lolos dari sergapan pasukan dan menghampiri mereka. Agatha menaruh pedanganya pada punggung dan merendahkan tubuhnya, kemudian ketika berada pada jarak jangkauan serang ia menebas sang roh api dengan cepat.

Akibatnya, serangan mereka gagal dan akhirnya sang monster mendapatkan keseimbangannya. Menyerang begitu cepat dan menghancurkan dua prajurit terdepan.

"Sial!" Teriak panik Lig.

Ia segera berputar dan menuju ketempat para tanker berada. Khawatir para tanker tak sanggup menahan benturan dengan monster tersebut.

Belum lagi Agatha dan Lig gagal memberi serangan pada monster tersebut, sehingga identifikasi monster tak aktif. Mereka setidaknya harus tau ada berapa bar Health dari monster tersebut.

Agatha yang dengan cepat berlari ke para Tanker, ketika monster tersebut menebaskan palunya para tanker menahannya dengan kuat. Agatha kemudian meloncat dari salah satu perisai tanker dan dalam udara ia mengaktifkan skillnya.

[Art : Moonlight Slash]

Art tersebut segera aktif. Agatha berputar dengan cepat dan menyerang monster melengkung setengah lingkaran, dan ketika mencapai kakinya ia segera berputar lagi dan menciptakn luka pada kedua sisi tubuh monster tersebut.

Di belakang sang monster, Lig mengatifkan Artnya. Pedangnya yang biru bersinar dalam aura hitam, itu adalah Art tingkat tinggi pada saat itu.

[Art : Darkness Sword]

Dimana Art tersebut menyebabkan luka selama beberapa detik. Cukup untuk terus mengurangi Health sang monster.

Sementara Lig sibuk dengan sang monster yang fokusnya teralihkan ke Lig dan Tanker. Para support mulai merapalkan Magic tingkat tinggi untuk menghancurkan monster tersebut.

Diantara kesibukan para Prajurit. Agatha memeriksa informasi dari monster ini. Monster bertipe demons ini memiliki nama RedHuman. Dimana berlevel 27.

Memiliki 5 pola serangan dan 7 Art dasar. Sementara itu ia menyimpan 2 Magic api serta 1 magic spesial yang tak diketahui identifikasinya.

Dari apa yang Agatha hadapi sedari tadi, RedHuman telah mengeluarkan 3 Pola serangan dan 6 Art dasarnya. Sedangkan Magic apinya hanya salah satu yang dikeluarkan.

Apa yang Agatha pikirkan sekarang ialah khawatir pada Magic Spesial yang belum RedHuman keluarkan. Seakan Magic itu adalah kartu as terakhir pada saat nyawa RedHuman terancam.

Agatha berlari, menghindari serangan RedHuman yang begitu cepat dengan merendahkan tubuhnya. Kemudian berputar mengelilingi pergelangan kaki RedHuman dan menggoresnya, kemudian mengaktifkan salah satu Artnya hingga akhirnya ia berhasil meloncat dari tempat itu dan menyerang tangan RedHuman.

Menusuknya dengan kuat dan dalam, kemudian menariknya keatas berharap dapat memutuskan tangannya. Namun apa daya ketika Pedangnya malah tersangkut diantara tulang RedHuman.

The Cheaters in the Game of deathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang