#8

117 35 4
                                    

Author's POV

"Mata indah ini. Gue janji, ga akan buat mata indah ini nangis lagi oleh siapapun itu. Mata ini terlalu indah untuk mengeluarkan air matanya." batin Raya.

Cukup lama Aura dan Raya saling bertatapan. Menatap satu sama lain dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

"Uhuukk! Uhukk! Kayanya kita disini jadi kambing conge,Pal." ledek Maura yang berhasil membuat keduanya tersadar.

Aura dan Raya yang menyadari hal tersebut langsung salah tingkah.

"Kita? Lo aja kali Maa. Gue sih ogah ya. Udah jadi kambing, congean pula,hiiiiiii." jawab Naufal sambil bergidik geli.

"Kampret! Itukan cuma perumpamaan doang,pea!"

"Makanya jangan kelamaan jomblo Maa,jadi ngeneskan lu ngeliat adegan begituan, haha" ledek Naufal.

"Cari pacar sono Maa biar ga ngenes-ngenes amat." tambah Raya.

"Sialan,lo juga sama aja, jomblo!" balas Maura.

"Selow aja,bentar lagi juga taken." jawab Raya penuh percaya diri sambil melirik Aura.
"Tinggal tunggu waktu yang tepat aja." lanjut Raya.

Dan langsung dibalas kekehan dari teman-temannya.

"Cieeeeeeeeee." ledek Maura dan Naufal berbarengan.

Aura merasakan pipinya mulai panas dan jantungnya berdegub kencang.

"Please.. Jangan blushing lagi." batin Aura memohon.

"Ahahaha,lo blushing lagi Ra?" ledek Raya sambil mencubit pipi Aura gemas.

"Anjay! rasain nih!" balas Aura sambil mencubit luka yang ada diwajah Raya.

"Sakit,Raaa." eluh Raya lembut,lalu menggenggam tangan Aura.

Tangan yang tadinya sedang mencubit luka diwajah Raya kini tengah berpindah tempat menjadi berada di genggaman Raya.

Raya menatap kedua bola mata Aura sambil tersenyum tulus.

"Raya?" panggil Aura mengagetkan Raya.

"Yaa?"

"Makasih udah mau belain gue sampe segininya, dan maaf udah buat lo luka kaya gini." ucap Aura sambil menundukan kepala, dan membuat rambutnya jatuh kedepan hingga menutupi wajah cantiknya Aura.

"Itu udah jadi tugas gue ngelindungin cewe kaya lo Raa. Karena dalam hidup gue ada sebuah prinsip yang selalu gue pegang yaitu, melindungi ibu yang melahirkan gue, cewek cantik, dan anak kecil. Dan lo termasuk salah satunya."

"Termasuk dalam kriteria cewek cantik?" Tanya Aura penuh percaya diri.

Raya menggelengkan kepalanya.

"Lo termasuk kedalam kriteria anak kecil,Ra. Haha," Lanjut Raya jahil.

"Wahh songong lo adek kelas." Ucap Aura dengan wajah yang masih tertutupi oleh rambut akibat menunduk.

Raya memang 1 tahun lebih muda daripada Aura, karena Raya seumuran dengan Naufal. Tetapi karena sifat Raya yang dewasa itu yang membuat seakan-akan dia lebih tua daripada Aura. Aura memang agak kekanak-kanakan pada orang tertentu.

"Engga Raa.. Gue bercanda. Lo termasuk kriteria kedua, cewek cantik." ucap Raya tulus sambil mengusap lembut rambut Aura kebelakang agar wajah Aura terlihat.

"Tuhkan cantik," Ucap Raya sambil menarik hidung Aura gemas.

"Wanjritttttt!! Ga kuadd dede bang!" ledek Maura yang mengacaukan adegan romantis Aura dengan Raya.

The Story Of Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang