#15

177 17 12
                                    

Author's POV

Aroma masakan yang sangat menyengat di hidung, berhasil membangunkan Aura dari mimpi indahnya.

Aura berjalan dengan langkah gontai menuju dapur rumahnya. Terlihat mamahnya disana sedang memasak sesuatu.

Krriuukk..

Krriuukk..

Krriuukk..

Alarm perut Aura sudah berbunyi. Mamah Aura yang mendengar suara tersebut langsung menoleh kearah suara,lalu tersenyum kearah anak sulungnya.

Aura anak sulung, dari dua bersaudara. Adiknya perempuan, 7 tahun lebih muda darinya.

"Kamu mandi dulu gih, setelah itu makan. Kasian tuh perut kamu udah bunyi." ucap mamahnya Aura yang masih fokus dengan masakannya.

"Iya mah.." jawab Aura.

                    *****

10 menit kemudian,

Saat Aura sedang mencari seragam sekolahnya, Aura melihat setangkai bunga mawar terpampang di lemari belajarnya.
Aura jadi ingat kejadian semalam, ada seseorang yang telah membawa bunga ini untuknya. Namun orang tersebut tidak memberikan langsung bunga mawar ini kepada Aura, melainkan ditaruh didepan rumah Aura. Siapa kira-kira orang yang telah membawa bunga ini?

Drrrtttt..

Drrrtttt..

Drrrtttt..

Getaran yang berasal dari smart phone Aura, sukses menyadarkan Aura dari lamunannya.
Tak butuh waktu lama untuk Aura mengangkat telfon tersebut.

"Halo Pal?"

"Halo Ra, lo sibuk ga hari ini?"

"Mm.. Kayanya sih kaga, emang kenapa?"

"Ada yang mau gue omongin sama lo"

"Tentang?"

"Raya"

"Raya?"

"He'eh, sore ini gue kerumah lo ya?"

"Yaudah iya"

"Sipp"

Tuuuutttttt....

Telfon dimatikan sepihak oleh Naufal.

'Tentang Raya? Ada apa sama Raya? Sampe-sampe Naufal kaya gini? Ada yang ga beres nih' batin Aura.

Aura berniat untuk menelfon Raya dan menanyakan tentang keadaannya saat ini. Aura takut terjadi apa-apa dengan Raya.

"Nomer yang ada tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi"

Raya mematikan Smart phonenya. Sepertinya firasat Aura benar terjadi adanya. Aura khawatir dengan Raya. Apa yang sebenarnya terjadi?

                      *****

at Sekolah

Aura tak menikmati masa-masa istirahatnya. Pikirannya masih tertuju pada Raya. Aura penasaran dengan apa yang terjadi pada Raya?

"Mau sampe kapan Ra tuh es campur lo aduk-aduk ga jelas kaya gitu?" tanya Putri.

"Ray.. Ray.. Lo kenapa sih demen banget bikin gue khawatir." eluh Aura ngelantur sambil menenggelamkan kepalanya dikedua tangannya.

"Ray? Siapa lagi Ra?" tanya Putri.

"Hhhhh.. Setres gue mikirin dia" ucap Aura kesal.

"Segitunya ya Ra kamu khawatir sama Raya?" tanya seseorang kepada Aura. Suara ini bukan suaranya Putri. Suara ini lebih berat dibanding suara imutnya perempuan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Story Of Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang