#13

132 29 14
                                    

Author's POV

"Ngerjain apaan sih? Serius amat" tanya seseorang.

Suara ini..
Suara ini sangat familiar ditelinga aura. Jangan bilang...

Aura menoleh kearah suara.

"Fadli?"

Aura terkejut saat mengetahui bahwa seseorang yang sedang berada didepan kamarnya itu adalah fadli.

"Ng..ngapain lo disini?" tanya aura

"Mau ketemu kamu" jawab fadli yang masih berada diambang pintu kamar aura.

"Atas dasar apa lo mau ketemu gue?" tanya aura terdengar dingin.

"Because, i miss you raa" jawab fadli lembut.

"Is not funny dli, lo udah punya nia okey?" ucap aura

"Nia is my ex-girlfriend right now raa" jawab fadli.

Aura terdiam. Tak tau harus mengatakan apa lagi. Aura memilih untuk melanjutkan aktivitas ngegambarnya kembali.

"Aku ga disuruh masuk nih?" tanya fadli dengan posisi bersender dipintu kamar aura.

'BIG NO! Ogah gue seruangan sama lo apalagi dikamar' ucap aura dalam hati.

"Diteras depan aja ya dli? Ga enak kalo dikamar. Ga baik" kata aura

Fadli hanya bisa manggut-manggut kepala. Menuruti apa perkataan aura. Mau ga mau aktivitas ngegambar aura terhenti sementara dan berpindah tempat menjadi diteras depan rumah.

Aura keluar dari kamar dengan membawa buku gambar,spidol,dan alat menggambar lainnya.

"Sini gue bantuin bawa alat-alatnya" ucap fadli yang ingin membantu aura.

"Ga usah dli, gue bisa sendiri ko" tolak aura.

                    *****

Fadli sedang menahan tawanya didepan aura akibat melihat hasil gambarnya aura.

'Kaya gambar anak kecil' ucap fadli dalam hati.

Aura menyadari raut wajah fadli yang berubah seperti sedang menahan sesuatu.

"Lo kalo mau ketawa, ketawa aja dli ga usah ditahan-tahan" kata aura

"Lagian kamu lucu banget sih, liat tuh hasil gambar kamu kaya gambaran anak tk tau ga hahaha" ledek fadli

"Gue ga bisa ngegambar dli.." balas aura merengut.

"Nih ngegambar tuh kaya gini" ucap fadli sambil menggambar sesuatu disalah satu lembar kosong dibuku gambarnya aura.

Garis demi garis, akhirnya hasil gambaran fadlipun selesai.

Dan, TADAAA!

"Njirr.. Bagus banget dli" puji aura

"Ini baru yang namanya ngegambar"

"Yee.. Sombong lu mentang-mentang gue ga bisa gambar" ucap aura sambil mementung kening fadli menggunakan pensil.

"Bukannya bilang makasih malah dipentung"

Lalu mereka tertawa bersama. Untuk saat ini, aura merasa dia sudah seharusnya memaafkan fadli dan mulai melupakan semua apa yang telah fadli lakukan terhadap dirinya. Karena tidak baik juga terlalu lama membenci seseorang. Lagian ga ada salahnya kalau mantan bisa menjadi sahabat, yakan?

"Dli? Gue mau nanya sesuatu sama lo,boleh?" tanya aura.

"Soal apa?" tanya fadli menaikan sebelah alisnya.

The Story Of Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang