VIII

7 2 0
                                    

2 tahun kemudian

Tiffany bersama 4 sahabatnya sedang berada di kantin. Ya mereka sekarang sudah kuliah, berada di satu Universitas yang sama dan jurusan yang berbeda tentunya.
Thomas dan Lucky berada dijurusan Sosiologi karena menurut mereka jurusan tersebut paling mudah, Tiffany dan Frieska berada dijurusan Bahasa Jepang, sedangkan Rayyan sendiri berada dijurusan Geografi.

"Kalian mau pesan apa?" Tanya Tiffany.

"Samain aja sama kalian, tapi minumnya es teh" Kata Tom.

"Oke, tunggu yaa" kata Frieska, lalu Tiffany dan Frieska meninggalkan mereka bertiga.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pesanan merekapun tiba.

Terdapat 5 mangkok baso, 3 gelas es teh manis dan 2 gelas jus alpukat disitu lalu dibagikan sesuai pesanan masing-masing orang.

Mereka semua berbincang tentang mata kuliah masing-masing, kecuali Tom yang sedang melamun. Karena Tom sedari tadi memandangi kecantikan Tiffany.

Lucky yang sedari tadi memperhatikan Tom memiliki ide jahil. Dia mengambil embun di es teh miliknya, lalu menyipratkannya ke muka Thomas. Seketika Tom tersadar dari lamunannya, dan teman-temannya menatap mereka bingung.

"Kenapa Luke? Kok Tom lu cipratin pake air?" Tanya Frieska yang mewakili pertanyaan mereka semua.

"Kalian sadar nggak, kalo dari tadi cuman Tom doang yang ngelamun?" Luke balik bertanya.

"Siapa yang ngelamun sih, gue dari tadi merhatiin kalian ngomong kok. Cuman dalam kondisi diam. Habisnya bingung mau cerita apa ke kalian" bela Thomas.

"Kalo begitu, emang tadi kita ngomongin apa?" Rayyan yang sekarang bertanya.

*deg*
'Aduuh, salah ngomong nih gue' batin Thomas
"Itu, emm... anu... Kalian udah selesai makannya?" Tanya Tom, yang sekaligus mengalihkan pembicaraan.

"Kebiasaan deh, ngalihin pembicaraan" kali ini Tiffany yang angkat bicara, menggunakan nada kekecewaannya.

Orang yang katanya sedang bingungpun hanya mengeluarkan cengirannya, dan langsung melahap basonya.
——————————————————
*Thomas POV*
'Haduuh, untung aku tidak ketahuan. Kalau sampai ketahuan, bisa habis aku' batinku. Memang dari dulu aku menyukai Tiffany karena dia itu cantik. Yang tahu rahasia ini hanyalah Lucky dan Frieska. Mereka juga sudah janji agar tidak mengatakannya pada siapapun, terutama Tiffany.

Dalam perjalanan pulang, aku terus memikirkan hal yang menurutku sungguh memalukan tadi. Karena aku sempat ketahuan oleh Lucky, tapi untungnya dia hanya menjahiliku saja.

Setelah sampai rumah aku langsung mandi, mengganti pakaian, dan pergi ke basecamp. Setelah sampai, kulihat basecamp masih sepi. Tanpa pikir panjang akupun langsung masuk, dan membuka pintu. Disana hanya ada Luke dan Rayyan. Untunglah Tiffany belum datang, jadi aku bisa sedikit lega.

"Woy Tom" sapa Rayyan. Luke-pun ikut menoleh.
"Yang lain kemana?" Tanyaku tanpa menjawab sapaan dari Rayyan.

"Katanya hari ini mereka gabisa ngumpul, karena ada tugas kelompok" kali ini Luke yang angkat bicara.
'Syukurlaah, Tiffany tidak ada' batinku dalam hati.

"Gue ikutan dong, kita main Cup aja" kataku sambil berjalan menuju teman-temanku itu.

"Gue nunggu di final, pake Manchester United" kataku dengan semangat.

Baru sebentar aku merayakan kesenanganku, tiba-tiba...

*TBC
——————————————————
Sengaja digantung, biar para readers penasaran. Yang udah tau apa yang terjadi selanjutnya, diem aja dulu yaa😉.

Vote+Comment beserta Kritik+Saran masih dibutuhin nih guys.
Kalian Warbyazah :v

Dream of 3 Musketeer (Late Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang