Lima

9.3K 901 109
                                    

[Revisi]

Hari ini Al-azhar akan berangkat ke Bandung, untuk refreshing otak sekalian menambah wawasan.

(Namakamu) dari jam 5 pagi sudah menyiapkan barang barangnya dengan semangat. Sekaligus kabar kabaran dengan irzan.

Direct message [dm]

Namakamuaz : zan,udh bangun?

Irzanfaiq : udh kamu?

Namakamuaz : yaudah lah pea,kalo aku gabangun siapa yg dm coba

Irzanfaiq : setan :p

Namakamuaz : Galucu, eh kamu bawa baju berapa?

Irzanfaiq : tiga aja, jangan banyak banyak nanti berat.

Namakamuaz : okedeh,aku berangkat bentar lagi,kamu tunggu di kantin ya.

Irzanfaiq : iyaaa

(Namakamu) menutup Iphone nya, menyiapkan barang barang yang akan ia bawa dan membawa nya ke bagasi mobil.

"Pak tio."

(Namakamu) mengetuk pintu kamar pak tio yang berada di pojok taman milik rumah (Namakamu). (Namakamu) mengetuk pintu dengan sopan.

"Ah iya non?"

Suara pak tio muncul, pak tio langsung membuka pintu masih dengan wajah kantuknya.

"Pak anterin aku ke sekolah ya?"

Pak tio langung mengangguk dan mengambil kunci mobil yang memang di taro di kamarnya.

(Namakamu) akhinya masuk, beberapa menit kemudian mobil nya sudah memasuki halaman Al-azhar, ia keluar dan langsung berjalan ke kantin.

"LULUUUU! DEAN!VAL!" (Namakamu) berteriak seperti orang gila saat melihat ketiga sahabat nya sedang berdiri dan mengobrol.

"Berisik ege."

Valida mengelus kuping nya yang tertutupi bergo Al - Azhar.(Namakamu) terkekeh pelan.

"Val, temenin ke Irzan." (Namakamu) menyeret Valida dengan paksa, Valida menepis nya.

"Gamau, gue gamau jadi jomblo menyedihkan."

(Namakamu) mengerucutkan bibirnya, ia menatap Valida dengan wajah memohon, Valida lagi lagi menggeleng

"Sama gue aja, gue mau ketemu kipe di kantin"

Yash!

Tepat sekali, tanpa berkata lagi (Namakamu) sudah menyeret tangan Lulu. Membawa perempuan itu ke kantin.

"Irzann" (Namakamu) langsung berteriak bahagia saat menemukan wajah Irzan, ia mendekat.

"Kamu bawa tas ini doang?" (Namakamu) celingukan melihat penampilan Irzan. Irzan hanya membawa satu tas ransel, tidak seperti dirinya yang bahkan berniat membawa koper.

Direct Message [idr] - [ifr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang