Tigabelas

6.1K 635 188
                                    

[Revisi]

Deandra tertawa bahagia. Lah dia malah bahagia disaat (Namakamu) lagi deg-deg an abis.

"Ah vidcall lagi ah, siapatau kurang panas-panasin nya"

Deandra iseng lagi kawankawan.

"eh udah de, kasian ih"

Sebenernya (Namakamu) deg deg an parah. Kan dia udah pacaran sama Irzan, terus sekarang Irzan tau kalo (Namakamu) juga pacaran sama Iqbaal.

"yah gue gagal dapetin 2 cogan sekaligus" katanya dalam hati.

"AHAAAA IRZANNN!!!!"

Deandra terbahak bahak ketika Irzan bahkan sudah sampai didepan rumah (Namakamu).

"YEU GOBLUKE. MAU AJA KERUMAH MANTAN JAN"

Lulu teriak teriak. Padahal dia lagi diri depan pager rumah (Namakamu), menyendiri. ya ngapain? Telfonan sama Kipe.

"sini ikut,"

"Apa-apaan. dulu iya, gue ga nolak kalo Lo ngajak (Namakamu) kemanapun. Tapi maaf, sekarang (Namakamu) pacar gue"

Iqbaal menatap Irzan sinis

"Tapi maaf juga ya, (Namakamu) juga masih pacaran sama gue. Bego nya lo mau jadi yang kedua"

Irzan ketawa sinis. Iqbaal langsung natap (Namakamu) kayak "apa bener?"

(Namakamu) menggeleng kaku.

"Ga-ga lah,Irzan kan udah putus sama gue,mungkin lo mimpi zan pacaran sama gue lagi,ehm eh ha-ha"

(Namakamu) agak gimana gitu,ia gatega melihat wajah Irzan yang sekarang lagi lagi tersakiti.

Tanpa aba aba Irzan menarik (Namakamu)

Irzan merapatkan (Namakamu) ditembok, menjaga (Namakamu) agar ia tidak pergi tangannya bersatu dengan dinding.

"kamu yang mulai, kamu yang mainin aku, kamu yang nyakitin aku, jadi apa salahnya kalo aku yang akhirin ini?"

(Namakamu) terdiam. Kata-kata Irzan menusuk hatinya, lumayan.

"Jangan mainin perasaan aku, aku terlalu lemah buat liat orang yang aku sayang ternyata jahat sama aku"

"Zan--."

Ucapan (Namakamu) terhenti ketika Irzan mengacak ngacak rambut (Namakamu) sambil tertawa kecil

"makasih pernah ada, pernah bikin bahagia, pernah bikin aku ketawa. Walaupun akhirnya kayak gini"

"Kamu terlalu lucu (Namakamu) aku gabisa marah, kamu kayak singa, jahat tapi lucu"

Irzan mencubit pipi (Namakamu) gemas

"Aku gamau zan, aku sayang kamu"

(Namakamu) menangis. Ia tidak mau seperti ini, kenyataan pahit.

"Melow banget da ini mah ih, udah udah ya. Takdir nya udah kayak gini, mulai sekarang temenan? oke?"

"Zan, ish"

"Ulu-ulu, lucunya sahabat gue ini"

Irzan menusuk nusuk pipi (Namakamu) gemas. Sampai airmata mengalir di pipi (Namakamu).

Direct Message [idr] - [ifr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang