Last Day

138 12 4
                                    

Shane's Pov

Aku sedang pergi kehutan sendirian. Pikiran ku terus tertuju kepada nanti malam, yaitu pertarungan kami. Dan......

Apakah hari ini terakhirku bersama gillian?? Ah! Tidak mungkin. Ia harus selalu berada di sisiku bagaimanapun caranya. Aku pun pagi ini ingin menemui gillian juga, dan pasti ia masih tertidur nyenyak.

Sesampainya disana, dan entah kenapa hari ini berbeda. Aku langsung terkejut ketika kulihat ayahnya sedang memaki gillian. Aku menunduk di bawah jendela nya dan menguping pembicaraan nya.

" tapi ayah, aku memang belajar kelompok ayah." balas gillian

" aku sudah diberitahu gurumu kau jarang mengerjakan tugas dan kau sempat tidak masuk. Katakan kau kemana saja?" bentak ayahnya

" aku pergi kerumah temanku ayah, percayalah..." ucap gillian

" ayah harus menghukummu, kau tidak boleh keluar hari ini." bentak ayahnya

" jangan ayah, kumohon." ucap gillian

Aku pun menunduk lebih rendah saat kudengar suara kaki berjalan kearah jendela ini. Ayahnya mengunci jendela tersebut. Dan kudengar suara bantingan pintu keras dan teriakan gillian

" ayahhh!! Buka ayahhh!!" teriaknya

Aku pun berdiri dari persembunyian ku, kulihat gillian sedang menangis di pintu kamarnya. Ia pun menatap kearah jendela dan langsung berlari kearah aku berada yaitu dibalik jendela itu. Air matanya mengucur deras. Ia pun memegang kaca itu dan telapak tangan nya itu kutempelkan di tanganku

" i love you." ucapku dengan bahasa isyarat

" i love you too." ucapnya sambil mengusap air matanya tersebut

" aku akan menyelamatkan mu dari sini, kau tunggu ya." ucapku

Ia pun mengangguk.

Aku pun mencari sebuah batu dan melemparnya ke kaca tersebut. PRANGG!!! kaca itu pun pecah berhamburan seketika. Aku pun langsung menggendong gillian dan membawa nya pergi....

Gillian pun menatap ku dengan wajah bahagia dan mengecup pipiku

" thank you,shane." ucapnya sambil menyunggingkan senyum nya

" kau harus menghabiskan waktu denganku hingga malam hari nanti." ucapku

" memangnya kenapa?" tanya nya

" intinya kita harus bersenang-senang." ucapku

Gillian's Pov

Ia menurunkan ku di tengah hutan.

" wait." ucapnya

" hey, shane...kau mau kemana?" tanyaku

Ia pergi cepat sekali layaknya hembusan angin. Ya, aku sendirian di hutan ini.

Wussshh!! Suara angin berhembus dan terkena tubuhku membuatku sedikit terhempas. Shane datang membawa setangkai mawar merah dan satu bunga kecil. Ia menaruh bunga kecil itu di telingaku.

" kau cantik sekali." pujinya

Aku pun tersenyum malu. Ia memberikan setangkai mawar itu kepadaku.

" terima kasih shane." ucapku

Aku memeluk nya erat

" bawalah kemenangan untukku nanti malam." ucapku

" akan kulakukan semua untukmu." ucapnya

Aku pun mengeluarkan sebuah kalung, itu kalung lonceng yang diberikan nya. Agar tidak hilang maka kujadikan kalung.

" kau lihat?? Pemberian mu masih kusimpan pada saat ini." ucapku

Ia pun mengambilnya dari tanganku

" jika kau mencintaiku,kau harus terus menyimpan ini." ucapnya

Ia pun memakaikan kalung tersebut ke leherku. Ia membawa ku terbang keatas pohon yang menjulang tinggi.
Cuaca di sligo hari ini memang sedikit berkabut dingin. Jadi dari atas pohon terlihat sedikit kabut namun pemandangan nya sangat indah.

" indah bukan?" tanya shane

" tentu saja." ucapku

" kabut yang lembut ini seindah dirimu." ucap shane

" benarkah??" aku tertawa mendengar kata-katanya tersebut

Saat aku sedang asyik bergurau dengan shane. Kulihat 2 orang pria memakai jubah hitam dan aku mengetahui mereka adalah perkumpulan will. Aku pun menutup mulut shane dan menunjuk kearah bawah , bahwa ada keberadaan mereka.

" jonathan dan theo." ucap shane

Shane's Pov

Mau apa mereka berdua berada disini sedangkan aku sedang asyik berdua dengan Gillian. Mereka mengetahui keberadaanku dan menoleh keatas sambil menatapku tajam.

" lihatlah, kita melihat seorang vampire yang kuat." ucap jonathan

Aku pun menyuruh gillian tetap diam diatas pohon. Aku pun menghampiri mereka berdua tersebut.

" wow ternyata shane mulai berani." ucap theo meremehkanku

" aku tidak takut dengan kalian." ucapku

" bagaimana dengan ini?" ucap jonathan sambil mengeluarkan kecoa dari sakunya tersebut

" aaaaaaa!" teriakku keras

" hahaha." mereka tertawa jahat

Aku sangat takut kecoa. Aku langsung memeluk gillian yang berada diatas pohon sambil gemetar.

" dasar bodoh." ucap gillian kepadaku

" aku sangat takut gill." ucapku

Jonathan dan theo pun naik keatas pohon kami.

" lihatlahhh! Si penakut kecoa ini hahaha." ucap jonathan

" hentikaaaannnn!!!" teriak gillian

Gillian pun geram dan merebut kecoa itu dari tangan jonathan dan melemparnya.

" apa - apaan ini! Beraninya kau! Kau mau ku bunuh." ancam jonathan

Gillian pun menampar keras jonathan dan mendorongnya ke bawah pohon sehingga ia terjatuh dari pohon yang tinggi ini.

" a..ku tidak ikut salah kan?" ucap theo melihat gillian ketakutan

Tanpa basa basi aku langsung mendaratkan tinju kerasku di pipi theo. Ia dan jonathan pun langsung berlari terbirit-birit.

" ayo kita pulang." aku pun menggendong gillian

Sesampainya di markas. Kami pun membahas rencana kita nanti malam. Apakah yang akan terjadi?? Apakah kita akan memenangkan pertarungan ini?

NEXT PART

NEXT PART ▶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Total Eclipse Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang