Nobody knows

158 13 0
                                    

Gillian's pov

Aku pun pulang sekolah dan langsung ingin bertemu shane, aku sangat khawatir dengan nya. Jujur saja, pulang dari markas ronan,aku habis dimarahi ayah.

FLASHBACK

aku mengendap - endap masuk kedalam rumah,aku ingin bergegas masuk ke kamar dan segera pergi ke sekolah pagi ini, tapi..... Kulihat ayah sudah berdiri di depan pintu kamarku saat aku ingin masuk ke kamarku.

" darimana saja??" ucap ayah dengan wajah sangarnya

" aku kerumah teman." ucapku yang ingin masuk kekamar tetapi ayah menghalanginya

" berhenti dulu, ayah belum selesai bertanya, katakan..darimana saja?" ucap ayah

" ohh dad, aku mengerjakan tugas kelompok dirumah teman, semester 2 ini aku akan lebih sibuk dibanding hari - hari sebelumnya." ucapku

Ayah menatapku tak yakin.

" sekarang aku boleh masuk??" tanyaku

Ayah pun menyingkir dari pintu kamarku tersebut.

FLASHBACK END.

jangan sampai rahasia ku terbongkar untuk ini. Pasti ayah akan sangat marah. Sepulang sekolah,aku langsung pergi ke markas mereka.

Sesampainya disana,aku langsung masuk kekamar shane tanpa basa-basi,karena yang ingin kutemui hanyalah shane. Saat aku membuka pintu,kulihat ia sedang di tempat tidur dengan wajah kesalnya. Kuhampirilah ia

" hey,kenapa kau terlihat cemberut begitu shane??" ucapku

Ia hanya diam tanpa membalas kata-kataku tersebut. Kulihat di meja samping tempat tidurnya,makanan dan segelas darahnya masih terlihat utuh dan tak disentuh.

" kenapa kau tidak meminum darah itu?? Itu kan.." seketika kata-kata ku terpotong saat ia menatap ku marah

" kau meninggalkanku tanpa mengucap kata perpisahan padaku,pagi-pagi aku mencarimu tetapi kau tidak ada disampingku." ucapnya menggerutu kesal

Aku pun tertawa geli melihatnya yang kesal karena masalah kecil.

" kenapa kau tertawa?? Kau senang melihatku seperti ini?? Hah." ucapnya marah

" ya ampun shane,aku juga perlu sekolah,aku pagi-pagi pulang karena ingin bersekolah, begitu saja marah." ucapku sambil tertawa kecil

Ia pun terdiam, karena mungkin ia marah tanpa alasan yang jelas.

" berhentilah marah lagi, aku minta maaf jika pergi tanpa seizinmu." ucapku sambil mencium pipinya

" ayo makanlah,jangan terus cemberut." ucapku sambil memberikan segelas darah itu

Ia pun mulai menyunggingkan senyumnya itu. Dan meminum darah itu,walaupun harus menahan rasa tidak enaknya darah itu.

" sekarang sudah tidak marah kan??" ucapku

" aku masih marah dengan mu." ucap shane

" kenapa??" ucapku

" kau hanya mencium pipiku, tetapi aku sangat ingin ini." ucapnya sambil menunjuk bibirnya itu

" hmm, apa harus aku terus yang melakukan nya??" ucapku

Shane pun menaikkan satu alisnya dan langsung menarik lenganku, bibirnya menyentuh bibirku yang kenyal ini, teganya ia melakukan ini.

" hou...hou...gillian and shane." ucap nicky dan kian yang tiba-tiba muncul dibelakang kami yang sedang berciuman, seketika aku langsung menghentikan ciumanku itu.

Total Eclipse Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang