#5

4K 234 8
                                    

Semenjak hari itu banyak yang terjadi,

Hinata kini dikurung dikamarnya hanya diantarkan makanan pada jam makan,kesehatannya menurun,karena tidak meminum obatnya,sebenarnya Hinata menderita Leukimia atau kanker darah,Hinata marah dengan dirinya sendiri dia membuang semua obatnya,Hinata hanya dijanjikan keluar kamar pada saat pesta pernikahan Kakaknya Pangeran Neji,dan juga pernikahan Nara Shikamaru,itupun dengan empat orang pengawal yang menjaganya.

Sementara Naruto,

Dia dipindah tugaskan kedaerah kerajaan yang terpencil yaitu kerajaan Lavender,sebenarnya kerajaan Lavender itu masih dibawah kekuasaan Raja Hiashi tetapi letaknya agak jauh dari kerajaan Amesthys agar Naruto tidak dapat bertemu dengan Hinata.
setiap malam Naruto selalu berfikir apakah Hinata meminum obatnya atau tidak,karena Naruto sangat mengenal Hinata,jika dia sedang bersedih maka dia akan menyakiti dirinya sendiri,dan untuk mengetahui semuanya salah satu pengawal kerajaan Amesthys bernama Chouji mengirimkan surat pada Naruto setiap hari Senin,dia akan menjelaskan apa saja yang terjadi di Istana,atau lebih tepatnya putri Hinata,

Naruto juga harus datang pernikahan Nara Shikamaru,dan juga Pangeran Hyuuga Neji,karena mau tidak mau Naruto harus tetap menikahi Haruno Sakura,

Hari ini hari Senin,Naruto sedang menunggu pengantar surat yang akan mengantarkan kabar tentang kekasihnya,dan akhirnya tukang pos yang ia tunggu datang dengan kereta kudanya,lalu memberikan Naruto dua amplop,

"Mengapa ada dua surat?"tanya Naruto kepada Asuma sang pengantar surat,

"Yang satu ini dari Chouji,dan yang satunya dari yang Mulia Raja Hiashi"jawabnya lalu kembali berjalan untuk mengantarkan surat kepada yang lainnya,

"Raja Hiashi?ada apa yah?"tanya Naruto lalu masuk kedalam rumahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kini seorang gadis bersurai pink sedang duduk ditaman Istana sambil menundukkan kepalanya sambil sesekali menghela nafas kasar,lalu memetik setankai bunga mawar merah sambil berkata,

"Dia marah"kata Sakura menatap bunga mawar merah itu,

"Mau tidak mau aku harus tetap menikahi Ketua Uzumaki Naruto,apa dayaku seorang maid melawan Sang Raja"sambung Sakura lalu mulai mencabuti setiap kelopak mawar itu,

"Matanya menatapku murka,mulutnya mengeluarkan perkataan yang sangat tajam,tangannya mengepal sampai buku jarinya memutih,dia tidak pernah semarah ini"kata Sakura mendeskripsikan bagaimana marahnya Sasuke saat mendengar Sakura menerima perjodohan ini,

"Lagipula ada apa dengan Raja Fugaku?seenaknya saja menjodohkan kami"kata Sakura,

"Aku hanya ingin Pangeran Sasuke tau bahwa cintaku padanya tidak akan putus"kata Sakura lalu membuang tangkai bunga itu kesembarang arah,

"Jika kau cinta padaku lalu mengapa kau hanya diam menerimanya?"tanya seorang pria keluar dari balik semak,

"Pa....pangeran?"kaget Sakura langsung berdiri dan menundukkan kepalanya,

"Gomen.."kata Pangeran Sasuke lirih,
.
.
.
.
.
.
.
Naruto kini sedang berada diperjalanan untuk menuju ke kerajaan Amesthys,Raja Hiashi memintanya kembali kesana,karena tanpa Naruto kerajaan lain akan menyerang kerajaan Amesthys dan dianggap lemah tanpanya,
.
.
.
.
.
Malam ini adalah acara pernikahan Pangeran Hyuuga neji dan Tenten *Author gatau nama lengkap Tenten*
Hinata sedang duduk menatap kosong pasangan yang kini sedang mengikrarkan janji suci mereka seraya membatin,

'Aku harap aku menjadi Neji-Nii saja,bahagia bersama orang yang dia cintai'batin Hinata sambil tersenyum hambar,kini pikiran Hinata melayang dan akhirnya dia mengingat kekasihnya itu,

'Jika saja itu aku dan Naruto-kun, aku takkan pernah menangis'batinnya lagi,tiba-tiba ada sebuah batu kecil yang mengenai kening Hinata,

"Shh.."ringis Hinata lalu menoleh kearah jendela yang berada tepat disampingnya,dan secara tak sengaja dia melihat Naruto,lalu Naruto memberikan isyarat seolah menyuruh Hinata untuk segera menemuinya,

"Tou-chan aku permisi kekamar kecil"izin Hinata dan dibalas anggukan dari Raja Hiashi,dan dengan cepat Hinata beranjak keluar dari tempat acara pernikahan pangeran Neji dan putri Tenten diselenggarakan,saat jauh dari acara pernikahan Hinata menemukan Naruto sedang duduk disalah satu batu besar,sambil membelakangi Hinata,dengan pelan Hinata berjalan dia sudah sangat merindukan kekasihnya itu,dia semakin mempercepat langkahnya rasa itu kini kembali membuncah dan akhirnya dia berlari dan langsung menubruk tubuh kekasihnya itu,sontak Naruto langsung membulatkan matanya dan segera berdiri,

"Anata! aku merindukanmu"seru Hinata dengan suara yang lirih,dia kini sedang menahan tangisnya,sungguh Hinata sangat merindukannya,dengan cepat Naruto memutar tubuhnya lalu menatapnya lekat,

"Hinata..kupikir kau tidak mau menemuiku lagi"kata Naruto sambil memegang kedua pundak Hinata,

"Tentu tidak"tukas Hinata lalu memeluk tubuh hangat Naruto,

"Hinata! Bagaimana jika ada yang melihat?"tanya Naruto khawatir,

"Tidak ada orang disini"jawab Hinata santai sambil memejamkan matanya,merasakan tubuh hangat Naruto, "Anata kenapa tak ada respon! Kau tidak berniat membalas pelukanku"gertak Hinata masih setia memeluk Naruto,lalu akhirnya tangan kekar itu melingkar didekeliling leher Hinata,

"Anata! tubuhmu hangat,aku menyukainya"kata Hinata menikmati kehangatan tubuh Naruto,sedangkan Naruto hanya diam sambil terus mengecup puncak kepala Hinata dengan sayang,Hinata menarik nafas dalam,

"Kau juga wangi! Aku suka semua tentangmu"kata Hinata sambil menghirup aroma jeruk yang mengguar dari tubuh Naruto,

"Heh..kau mengulang perkataanmu lima tahun yang lalu"kata Naruto mengingat perkataan yang dia sebutkan sekarang sama dengan yang dia katakan lima tahun yang lalu,

Flashback

Kini mereka sedang duduk dipinggir sungai karena sebentar lagi Hinata akan segera pergi ke London untuk bersekolah,Hinata nampak membujuk Naruto yang sepertinya enggan berbicara padanya,dia seperti tak rela berpisah dengan kekasihnya untuk lima tahun lamanya,

"Ayolah Naruto-kun kenapa mengacuhkanku seperti ini?"tanya Hinata bingung,

"....."tak ada jawaban dari sang empunya,dia hanya diam sambil menatap sungai dengan ekspresi yang sulit diartikan,

"Hinata...lima tahun itu bukan waktu yang cepat...itu..itu terlalu lama untukku"akhirnya Naruto bersuara,

Hinata hanya tersenyum manis lalu segera memeluk tubuh kekasihnya itu,

"Aku akan sangat merindukanmu!"seru Hinata," Anata! tubuhmu hangat,aku menyukainya"kata Hinata menikmati kehangatan tubuh Naruto,

" Kau juga wangi! Aku suka semua tentangmu"kata Hinata sambil menghirup aroma jeruk yang mengguar dari tubuh Naruto,

"Hinata"kata Naruto lalu mengecup kening Hinata,

Flashback off!

"Huuh..aku ketahuan!"kata Hinata tersenyum,

"Ekhem...!"

"Tou-chan!"

Tbc...

Wooohoo...
Dipart berikutnya Mizuu bakalan bocorin dikit kali Naruhina dan Sasusaku bakalan kabuur dari Istana! Wohoo,

Hehe gaada yang tepuk tangan!

Okedehh

10+ vote
2+ comment

Baru next!

Syukur deh comment cuma dua kalo Mizuu suruh sepuluh juga semuaanya paling seorang dua comment hahahahha!

Bye bye!

Prohibited Love [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang