#3

4.5K 229 4
                                    

Kini seorang gadis sedang duduk di depan cermin di kamarnya,dan menghela nafas lega saat dia berhasil menjawab pertanyaan yang dilontarkan ayahnya tadi,

"Hampiir saja! Jika ayah mengetahui semua ini maka apapun bisa terjadi"maki Hinata sambil meletakkan sisir yang sedaritadi ia genggam,

Hinata po'v

Bagaimana keadaan Naruto-kun sekarang??

Aku sangat penasaran!

Dan apa yang ayah maksud tadi??

Hinata end po'v

Flashback

"Mengapa dia bisa seperti ini?"tanya Raja Hiashi pada Shikamaru,

"Kami juga tidak mengetahui apa yang terjadi pada Ketua Uzumaki Naruto Yang Mulia aku hanya melihat Kiba berlari keluar istana dalam keadaan jauh lebih parah"jawab Shikamaru hormat,

"Kiba,orang itu! Mengapa kerajaan mereka selalu mengibarkan bendera perang pada kerajaan kita!"marah Raja Hiashi,

"Kalau begitu aku akan memberi Ketua Uzumaki Naruto hadiah yang akan menentukan hidupnya"lanjut Raja Hiashi,membuat Putri Hinata menautkan alisnya,

"Hadiah yang akan menentukan hidupnya? Hadiah macam apa itu ayah?"tanya Putri Hinata bingung,

"Lihat saja nanti putriku"jawab Raja Hiashi lalu mengusap pucuk kepala Putri Hinata dengan lembut,

'Mengapa perasaanku menjadi tidak enak?'batin Hinata,
.
.
.
.
.
.
^^^^♡Skip♡^^^^

"Selamat sore yang Mulia Raja Hiashi,kami kesini ingin melaporkan kondisi Ketua Uzumaki Naruto"ucap Nara Shikamaru sambil membungkuk hormat,

"Baiklah Nara Shikamaru,katakan!" Perintah Raja Hiashi,

"Ha'i,sekarang Ketua sudah sadar dan luka tusukannya sudah mulai mengering"lapor Nara Shikamaru dengan tegas,

"Baiklah!"kata Raja Hiashi,

Lalu Nara Shikamaru memutar tubuhnya hendak pergi tetapi-

"Tunggu! Nara Shikamaru"
Cegah Raja Hiashi

"Ada apa yang Mulia?,apakah anda kurang puas dengan laporan yang saya sampaikan?"tanya Shikamaru hormat,

"Tidak,aku hanya ingin bertanya,dan kalian semua silahkan keluar"pinta Raja Hiashi,lalu seluruh yang berada diruangan itu keluar kini tersisa mereka berdua,

"Nara Shikamaru! Kudengar kau sekarang sedang dekat dengan juru masak dari kerajaan Sabaku,apakah itu benar?"tanya Raja Hiashi tegas,

"Ha'i itu benar Yang Mulia"jawab Nara Shikamaru hormat,

"Lalu kapan merencanakan pernikahan kalian?"tanya Raja Hiashi lagi,

"Sumimasen,tapi kurasa pernikahan itu tidak akan pernah terjadi Yang Mulia"jawab Nara Shikamaru lirih,

"Aku tau itu! Itu karena keluarga dari Temari meminta jumlah uang pernikahan yang tidak bisa kau dapatkan bukan?"tanya Raja Hiashi lalu berjalan kearah Nara Shikamaru yang kini sedang menunduk,

"Ha'i"jawabnya dengan nada bergetar,lalu Raja Hiashi menepuk pundak Nara Shikamaru,

"Jika seperti itu aku akan membantumu"kata Raja Hiashi,

"Benarkah?"tanya Nara Shikamaru,

"Kalian cepat masuk!"teriak Raja Hiashi,lalu masuklah dua orang pengawal yang sedaritadi berada didepan pintu,

"Cepat Nara Shikamaru ikutlah bersama mereka"perintah Raja Hiashi "dan kalian berikan semua yang dibutuhkan Nara Shikamaru,termasuk semua perangkat pernikahan dan jangan lupa pakaian pengantin,kirim gaun yang berkualitas tinggi kepada Temari juru masak dari kerajaan Sabaku"perintah Raja Hiashi,

"Yang Mulia,Arigato gozaimazu"ucap Nara Shikamaru membungkuk 90 derajat,
.
.
.
.
.
.
.
.
"Sumimasen,Yang Mulia Raja Fugaku,saya Haruno Sakura,saya datang kesini untuk memenuhi panggilan anda"kata Sakura membungkuk hormat,

"Haruno Sakura,kau sudah bekerja disini sejak Pangeran Sasuke berusia lima belas tahun dan kau berusia empat belas tahun,jadi sebagai hadiahnya aku ingin memberikanmu hadiah"kata Raja Fugaku,

"Hadiah apakah itu Yang Mulia?"tanya Sakura,

"Tidak perlu kau ketahui sekarang,tapi kau harus ikut aku pada pesta dari pengawal kerajaan Amesthys"jawab Raja Fugaku,

"Wakatta,aku mengerti Yang Mulia"kata Sakura lalu beranjak pergi,
.
.
.
.
.
.
.
Kini seorang pemuda dengan tiga guratan dikedua pipinya sedang duduk dalam keadaan setengah sadar,sesekali meringis merasakan sakit pada dadanya yang terluka parah akibat bekas tusukan pisau itu,

Tok...tok..tok..

Seseorang mengetuk jendela kamarnya,dan Naruto akhirnya menoleh,

"Psstt...psst...Naru-kun!"terdengar bisikan,Naruto bingung lalu,

"Siapa disana?"tanyanya,

"Ini aku Naruto-kun"jawab orang itu lalu mengintip pada jendela kamar milik Naruto,

"Putri Hinata?"dengan cepat Naruto membuka jendela setinggi lima meter dan lebar tiga meter itu,dengan cepat Hinata masuk melalui jendela,

"Cepat tuan putri nanti ada yang melihat"kata Naruto menggendong Putri Hinata turun dari jendela,namun saat turun dari jendela Putri Hinata tak kunjung turun dari gendongan Naruto,dia masih tersenyum menatap wajah Naruto,

"Tuan putri ayo turun"kata Naruto bingung,

"Panggil aku Hinata atau aku tidak akan turun"syarat Hinata menangkup kedua pipi tan milik Naruto,

"Baiklah Hinata ayo turun"kata Naruto tersenyum kaku,lalu menurunkan Putri Hinata dari gendongannya,dan duduk diranjang dengan kepala disandarkan pada dinding,

"Naru-kun kau tau aku sangat mengkhawatirkanmu semalam aku tidak bisa tidur,aku terus memikirkanmu aku sangat bingung bagaimana cara-"

"Hinata pelan pelan hmm..."kata Naruto mengusap helaian indigo milik kekasihnya itu,

"Kau..apakah kau tidak memikirkanku?"tanya Hinata dengan muka cemberut,

"......"Naruto tidak menjawab dia hanya diam sambil menundukkan kepalanya,"a...aku sangat sibuk"sambung Naruto,

"Sudah kuduga kau memang tidak pernah memikirkanku,apakah aku sudah minum obat atau belum kau tidak memikirkannya sama sekali,padahal yang mengetahui penyakitku hanya aku dan kau saja,bagaimana jika aku tidak meminum obatku,apakah kau memikirkan jika aku bisa mati kapan saja,lalu bagaimana jika aku mat-"

"Cukup Hinata aku tidak akan membiarkan kau mati"kata Naruto menutup mulut Hinata dengan tangannya,

"Kalau begitu biarkan aku tidur disini"kata Hinata berbaring lalu meletakkan kepalanya pada dada telanjang milik Naruto,

"Naru-kun berbaringlah"kata Hinata lalu duduk dikursi disampibg tempat tidur Naruto,

"Hinata putriku apa yang kau lakukan disini?"

Degh.....

Tbc..

Wooo...

Gomen nasai lama bgt update huhuhuuumm...

Setelah lama updatenya juga pendek..

VOMMENT okee

#SalamKecupAdinda.d.r

Prohibited Love [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang