#6

3.9K 176 3
                                    


Pagi ini Hinata terlihat sangat berantakan wajah pucatnya yang tidak diberi riasan sedikitpun,serta kantung mata yang membuatnya terlihat sangat memprihatinkan,dia juga tak diijinkan keluar kamar oleh Raja Hiashi setelah pertengkarannga dengan Raja Hiashi seminggu yang lalu Naruto kini diberhentikan sebagai seorang pengawal kerajaan baik dikerajaan Amesthys maupun dikerajaan lainnya,

Hinata mulai memanfaatkan keberadaan Chouji untuk membantunya mengantarkan suratnya kepada Naruto,dan Chouji dengan senang hati melakukannya,walaupun tidak secara fisik tapi Chouji membantu mendekatkan hati mereka bagitulah pemikiran Chouji,dia juga sangat prihatin dengan apa yang terjadi pada kisah cinta Naruto dan Hinata.

<><><><>

Naruto kini sedang duduk sambil sesekali menyesap ocha yang dibuatnya itu,menikmati indahnya pegunungan dan menghirup udara segar,kini terasa lebih tenang,

"Oyy ketua Uzumaki!"panggil seseorang dari kejauhan,Naruto menyipitkan matanya mencoba mengenali pria yang tertutup dengan embun pagi itu,lalu tersenyum simpul,

"Chouji"tebak Naruto lalu berjalan kearah Chouji yang kini masih setengah jalan,

"Ketua!"panggil Chouji saat sudah berada dihadapan Naruto,Naruto terkekeh lalu memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya,

"Hentikan,aku bukan lagi ketua"kata Naruto dengan senyumnya yang menawan,

"baiklah,aku kesini untuk mengantarkan surat dari putri Hinata"kata Chouji menyodorkan surat berwarna Lavender kepada Naruto,

"Dari Hinata?"tanya Naruto memastikan,dan dibalas dengan anggukan Chouji,tangan Naruto yang semula berada disaku celana training hitam miliknya kini terulur menerima surat itu dengan kedua tangan kekarnya,

"Arigato Chouji kau memang yang terbaik!"kata Naruto manunduk menatap surat berbau lavender itu,

"Hei jangan bicarakan itu,sudah sepantasnya kita saling membantu bukan!"seru Chouji lalu menepuk pundak kanan Naruto dengan tangannya yang berisi itu,"baiklah kalau begitu aku pergi"lanjut Chouji lalu berlalu meninggalkan Naruto,

"Hei! Singgahlah dulu Chouji!"tawar Naruto mencoba menghentikan Chouji,dan Chouji hanya berlalu melambaikan tangannya tanpa menatap Naruto,

"Mungkin lain waktu"balas Choji lalu menghilang dibalik tikungan,Naruto hanya tersenyum lalu berjalan kembali kedalam rumahnya,Naruto hanya bisa tersenyum lalu masuk ke kediamannya,

"Chouji lagi?"tanya seorang wanita cantik dengan rambut merahnya,

"Ah....iya"jawab Naruto meletakkan cangkir tehnya diatas meja makan,

"Ehh..surat lagi?dari Putri Hinata?"tanya Kushina antusias lalu mencuci piring yang teronggok di wastafel sejak tadi,

"Hmm..kalau begitu aku dikamar Kaa-chan jika Kaa-chan butuh sesuatu"kata Naruto lalu masuk kedalam kamar tidurnya,membaca surat dari sang pujaan hatinya itu,Naruto menarik nafas sejenak lalu akhirnya membuka suratnya,betapa terkejutnya Naruto membaca isi surat yang dikirim oleh Hinata ini,

' Naruto-kun!
Tak banyak yang ingin kubicarakan atau apapun itu aku hanya ingin bertemu denganmu malam ini kumohon datanglah ke danau tengah hutan malam ini tepat jam sepuluh malam,kumohon!'

Apa!

Bukan!

Naruto hanya butuh kabar dari pujaan hatinya itu!

Sungguh!

Tetapi minggu ini dia tak mendapatkan itu,

Yah dia akan datang!

Malam ini!

<><><><><>

Jam sembila malam,

Hinata meremas ujung selendang yang ia kenakan lalu duduk dihadapan ayahnya dimeja makan,malam ini hanya mereka berdua di istana Neji dan Tenten sekarang sedang berbulan madu di Hawai,Hinata menatap datar botol kecil yang sedang ia genggam Hiashi belum juga datang keruang makan,para maid masuk membawa makanan,

"Eumm..malam ini aku akan menyiapkan makan malam kalian bisa keluar jangan lupa tutup pintunya"perintah Hinata kepada seluruh maid itu,

"Tapi tuan putri kami-"

"Kuperintahkan kalian keluar"tukas Hinata menyuruh semua maid keluar,para maid hanya mengangguk lalu berjalan keluar lalu menutup pintunya,

"Gomen Tou-chan tapi ini semua adalah keinginan Kaa-chan aku diberitahu untuk terus mempertahankan orang yang kucintai walaupun itu menentang ayahmu sendiri"kata Hinata menutup matanya mengingat apa yang dikatakan Kaa-channya,

'Hinata dengarkan aku! Ayahmu pasti akan menentang setiap lelaki yang dekat denganmu,nak bukannya aku ingin mendidikmu dengan salah tapi pertahankanlah lelaki pilihanmu,walaupun kau harus menetang Ayahmu karena ayahmu itu sangat keras kepala dan egois nak'ucapan itu terngiang ditelinga Hinata,

Dengan tekad yang bulat Hinata memutuskan mengeluarkan botol kaca kecil yang ditutup dengan penutup kayu,menuangkan isi botol itu kedalam kopi sang Yang Mulia Raja Hiashi,

"Gomenne Tou-chan"

Tbc

Gomenne author ngaret bgt!

Semoga di nextnya cepet nanti yahh

Syarat next

Vote 20+
Comment 5+

Jaa mata!

Maaf part ini dipublish ulang

Prohibited Love [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang