Part 2

30 0 0
                                    

***

Ini adalah hari sialku, SIAL SIAL!!!

Aku terlambat ke sekolah dan itu sangat buruk, sangat dan sangat buruk.

TOK TOK

“hosh hosh, Permisi” aku masuk kedalam kelas dengan nafas yang tersenggal senggal.

“terlambat??” Pak Agung guru KIMIA bertanya sambil melipat kedua tangan didada

Udah tau gue datang belakangan masih aja nanya ‘terlambat’ yaiyalah huh

“he-em”

“udah lapor sama guru piket?”

“udah pak..”

“kenapa bisa terlambat??”

“tadi akngkotnya lama jalannya pak” jawabku bohong, iyalah kan aku naik motor bukan angkot.

“bukannya kamu naik motor?” lah nih bapak kok bisa tau? Jangan jangan selama ini dia mengidolakan ku dan selalu update tentang ku? Ah masa sih? gak mungkin kali ya..

“eh maksud saya tadi motor saya mogok pak”

“yakin?”

“iiyya pak”

“yasudah silahkan duduk, kalau kamu bohong awas saja”

“iya pak”

ya, tadi aku terlambat juga gara gara kunci motorku yang kuletakkan entah dimana kemudian aku mencari cari nya, jadi intinya aku terlambat emang karena motor.

***

“tadi kamu kok bisa telat?” mulai lagi aku-kamu

“motor gue rusak?”

“motor rusak atau kuncinya lupa naro dimana”

“kuncinya sih sebenernya hehe”

Aku dan Anggi sekarang sedang ada di kantin, disaat waktu istirahat seperti ini kami akan pergi ke kantin bersama.

“tau gak??”

“gak tau lah orang lo belom kasih tau”

“mau tau?”

“gak juga sih”

“pagi tadi sebelum upacara si Maldini main basket di lapangan, keren banget tau gak” kata Anggi sambil menyuap sisa sisa siomaynya.

“mana gue tau orang gue telat, lo kan tau”

“ya gitu sayang banget deh”

“bodo amat deh”

Aku heran kenapa semua orang bisa bisanya mengidolakan  si Maldini itu padahal dia murid baru di sekolah ini. Dan kenapa dia bisa cepat sekali terkenal di sekolah ini?

“Nad, aku balik ke kelas dulu ya.. thanks”

Aku melihat Anggi melangkah menjauh, aneh kenapa dia? OH TUNGGU

“asem.. pasti dia bilang ‘thanks’ karena nyuruh gue bayarin siomay nya ih”

Dengan terpaksa aku pergi ke kasir kantin untuk membayar siomay punya Anggi dan siomay ku.

Saat aku berjalan menuju kelas tidak sengaja aku bertabrakan dengan Maldini, beneran itu tidak sengaja.

“maaf Al gak sengaja, tadi buru buru” kataku sambil mengibas ngibas baju ku yang sebenernya  tidak kotor.

“gak apa apa kok” katanya sambil tersenyum, Jantung ku? Jantung ku? Jangan tanya lagi senyumannya sukses membuatku hampir terbang ke luar angkasa, ya kalau bisa!

NadineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang