Chapter 7

151 13 3
                                        

-yerin pov-

aku terdiam dikelas memandang papan tulis yang masih bersih hanya ada tanggal disudut kiri atas papan tulis itu, sekarang tepat tanggal 29 rasanya aku ganjal dengan tanggal itu. angin memasuki kelasku dengan tenang menyibak pelan rambutku, kelas yang masih kosong terasa sangat sepi aku tahu sekarang pukul 6 pagi tapi untuk apa aku dirumah jika dikepalaku hanya ada Hongbin, ini sungguh menakutkan

"seandainya aku tahu apa yang terjadi dimasalalu"

aku melipat tanganku di meja dan menempatkan kepalaku tepat di atas tanganku aku memejankan mataku dan sesuatu terlintas dipikiranku

"Hongbin! kemabalikan buku itu! itu milik Jaehwan!!"

aku mengerucutkan bibirku dan mencoba merebut buku pinokio dari tangan Hongbin ini adalah buku cerita terakhir yang akan aku berikan pada Jaehwan

"kenapa kau tidak memberikan buku ini padaku saja?? ini tanggal 29 ini tanggal kelahiranku ! seharusnya kau memberikan ini padaku bukan Jaehwan!"

aku tidak mau menyerah aku menarik buku dari tangan Hongbin tapi tetap saja Hongbin bisa mengambil buku itu dariku

"jika kau tidak mau memberikan buku ini, buku ini akan aku sobek"

"Hongbin, itu milik Jaehwan"

aku terisak diatas rumput halaman rumahku

brekk!!

buku pinokio itu sudah terbagi 2 bagian menjadi beberapa bagian yang lebih banyak lagi aku tidak bisa menyusun buku ini lagi

dengan sedih aku menghampiri rumah Jaehwan

"Yerin! apa yang akan kau berikan padaku?"

aku terdiam dan menunduk

"apa aku harus menutup mataku?"

aku menggeleng pelan dan menatap mata lelaki berumur 9 tahun berambut coklat dihadapanku

"Jaehwan, aku tadi nya ingin memberikan buku cerita kesukaan ku tapi tidak bisa"

"kenapa?"

"Hongbin sudah merobeknya, maafkan aku Jaehwan"

air mataku kembali keluar dan membasahi pipiku

"tidak apa, kau bisa memberikan aku buku itu kapan saja Yerin jangan menangis"

aku melihat senyum tulus Jaehwan yang benar benar sangat manis

aku mendongakkan kepalaku

"Jaehwan"

"ada apa?"

aku menengok ke sebelah kiriku dan ternyata ada Jaehwan disana aku tahu sekarang aku menganga tak percaya apa yang terjadi pada mimpiku tadi, tunggu itu mimpi atau ingatanku??

"ah.."

aku memegang kepalaku yang terasa pusing

"kau baik baik saja?"

aku mengangguk pelan dan tersenyum pada Jaehwan, aku menolehkan kepalaku ke arah jam 11 disana ada Hongbin sedang memperhatikanku aku langsung menunduk dan kembali menatap Jaehwan yang berada disampingku

-Hongbin pov-

Yerin semakin hari semakin menjauhiku padahal aku ingin sekali meminta maaf padanya, aku tahu dimasalalu aku sangat memaksanya hingga aku merobek buku dongeng nya. dan sekarang aku rela membiarkan Kakakku berpacaran dengan Yerin aku hanya ingin Yerin kembali menjadi temanku bukan musuhku

Remember me, Cinderella?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang