Oleh
Seperti biasa, mereka selalu berenam. Mau kemanapun, kalo jajan bareng, ngomongin soal doi, atau apalah, tetap langit dan bumi tak kuasa memisahkan mereka.
Kenyataannya, salah satu di antara mereka memiliki kepribadian yang egois, ingin selalu menang sendiri, terlalu baper, membuat kelima orang itu muak.
"Hei lihatlah! Disana ada sang Pujaan hatiku!" Jerit Salsa.
Tentu semuanya menoleh penasaran.
Aku berbisik. "Mana mana?! Aku belum tahu wajahnya, Sal!"
Dan kalian tahu apa yang terjadi? Aku dicuekkin, bruh. Catet ya dengan baik, di-cu-ek-in.
Lantas Nanda menggangguk diam padaku seakan-akan dia berkata "Sabar ya Din..."
Aku hanya mengangguk pasrah. Mengapa teman-teman ku tiba-tiba berubah? Memang, aku egois. Aku tahu akan hal itu. Tetapi kalau marah padaku, bukan begini caranya. Misalnya adu jotos gitu kalo denganku?
Mereka berlima keasyikan stalking para doi tercinta. Aku hanya diam karena sudah jelas aku tidak mempunya doi muehehe.
"Dasar bloon banget sih gue lagi stalking malah kepencet love. Arrrrgg!"
"Seriusan ini doi nge love post-an gue?"
"Jantung gue mau copot oy. Liat dia line gue...."
"Ish... Gak peka doi gue sebel."
"...."
Kira-kira, itulah celotehan teman-temanku saking asyiknya stalking ig. Karena aku enggak ada kerjaan, maka aku juga ikut stalking-stalking instagram.
"Valak?!"
***
Besoknya, aku tidak bermain bersama mereka. Tumben sekali karena enggak main. Biasanya jikalau hari minggu, pasti mereka akan pergi ke rumah ku atau jalan-jalan melepas kepenatan sekolah. Mungkin mereka sudah lelah.
Tak terasa hari sudah mulai gelap. Ini pukul 11.30 PM. Aku ingin segera merebahkan tubuhku karena tadi siang aku bantu-bantu masak. Papa dan Mamaku sedari tadi belum menunjukkan batang hidungnya. Jadi hari ini, aku ditemani oleh Mbo Dijah.
Aku terus mengecek handphone-ku, tetapi 'Grup Omesh' nampak sepi. Please, kalian jangan menyebutku pervert or something. Omesh itu singkatan Otak meshjid. Yaaa, karena aku dan mereka sangat polos sekali, hahaha. Aneh. Ada yang salah pasti. Masa iya dua hari berturut-turut Grup itu enggak ada obrolan, biasanya suka curhat-curhat, ngomongin soal ngutang, atau makanan, tapi ini kok grup jadi sepi.
Tiba-tiba lampu menjadi padam. Aku sungguh takut akan kegelapan. Maka dari itu, aku berteriak dengan keras.
"Mbo Dijah! Mbo.... Dina takut Mbo. Tolongin Dina!!" Jeritku tak kuasa.
"..." Hening.
Langsung saja aku menyembunyikan badanku dengan selimut. Kok bisa mati lampu gini? Mana Mbo Dina enggak nyahut lagi! Ya Allah berilah Dina flashlight biar enggak takut...
Cekrek....
Pintu kamarku terbuka. Great! Aki benar-benar ketakutan sekarang. Mengingat tadi stalking IG yang muncul di timeline ada Valak, aku jadi ngebayanginnya Tuhan!
Lalu ada yang mengguncang-guncang badanku. Sungguh, aku mati rasa!
Teng teng....
Bunyi jam itu menunjukkan bahwa sekarang jam 12.00 AM. Ketakutan semakin menghantuiku. Masa gak elit sih gue mati gegara bunyi jam sama lampu mati?
Tiba-tiba...
1.... Please kalian harus menghitung dengan benar.
2.... Ingat kelanjutan no 2!
Ti.... Sabar dulu sabar.
"HAPPY BIRTHDAY TO YOU DIN! MAAFKEUN KITA KARNA SEMPET-SEMPETNYA NYUEKKIN LU, NGE IGNORE LU, AAAHH POKOKNYA MAKIN MAKIN DEH BUAT LU!!!"
Sontak membuatku terkejut. Sekarang aku sudah melihat dengan jelas karena lampu sudah terang. Dan disana sudah ada Papa dan Mamaku, tak lupa juga dengan teman-temanku. Oh! Aku sungguh terharu dengan semua ini.
Aku terisak penuh kesal. "Selama seminggu ini kalian nyuekkin gue. Itu membuat gue frustasi tau enggak?!"
"Sorry sorry... Itu ide kita semua buat ngasih suprise ke lu Din! Gue juga sebenernya ngerasa bersalah banget ngelakuin ini ke lu. Tapi masa ulang tahun lu enggak di jadiin momen abadi di tahun ini?" Cengir Salsa dan mereka menganggukkan perkataannya.
"Au ah gelap. Pokoknya gue ngambek."
"Selamat ulang tahun sayang. Semoga kamu menjadi anak yang berbakti, sholehah, tak lupa ibadah, panjang umur dan selalu diberi keberkahan." Ucap mamaku sambil mengelus-ngelus rambutku.
"Selamat ulang tahun putri kecilku. Semoga di hari ulang tahunmu selalu panjang umur. Kalo panjang umur harus berbuat kebaikan yang lebih banyak lagi." Tutur papaku dengan kasih sayang.
"Makasih Mama Papa.... I love you. Aku sangat sayangggg mama dan papa." Jawabku penuh isak.
"Potong kuenya Din! Jangan cengeng," sindir Salsa.
Aku berdecak sebal. "Eit lu kampret Sal!"
Tak disangka aku akan diberi hadiah surprise yang seperti ini. Aku sangat bangga memiliki Orang tua yang begitu sayang kepadaku, meskipun aku egois, pembangkang. Dan aku juga sangat beruntung memiliki teman-teman seperjuanganku.
Maka dari itu, Be your self.
Karena....
Seburuk apapun dirimu....
Seegois apapun dirimu....
Sejelek apapun dirimu....Bila mempunyai teman sejati pasti akan menerimamu seutuhnya.
Jangan menjadi orang lain
Karena ingin disenangi....
Jangan menjadi orang lain
Karena ingin dipuji....
Jangan menjadi orang lain
Karena ingin dicintai....Berbanggalah pada dirimu sendiri, siapa dirimu. Tunjukkan bahwa kamu memang yang terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
F L A S H F I C T I O N
De Todo● KUMPULAN FLASH FICTION ANAK-ANAK WRITER'S COLOR 1ST ● GENRE RANDOM