Part 4

1.6K 88 0
                                    

"Sebenarnya apa sih maksud semua ini?" tanya Yeri sewot pada Jungkook yang lagi – lagi menghiraukannya ketika selesai mengurusi dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya apa sih maksud semua ini?" tanya Yeri sewot pada Jungkook yang lagi – lagi menghiraukannya ketika selesai mengurusi dirinya.

Flashback

"Memang kita mau kemana?" tanya Yeri penasaran, sedangkan Jungkook tak menanggapinya dan tetap melajukan mobilnya.

"Jungkook~ah jawab pertanyaanku...Kemana kau akan membawaku?" tanyanya pelan.

"Turuti saja apa yang akan terjadi nanti, ikuti perintahku dan jangan membantah!" Jawabnya santai.

"Terus saja kau ungkit perjanjian itu! Ya aku tahu kalau uang sebanyak itu tidak bisa aku dapatkan dalam waktu yang singkat." Jelas Yeri yang salah menanggapi jawaban Jungkook.

"Sudah kubilang bukan? Kau tak perlu menggantinya. Aku ikhlas Yeri walau dalam kasus ini aku memang memanfaatkanmu. Toh waktu yang aku inginkan hanya satu minggu." Ucapnya cuek.

"Kuharap kau tak mengungkit – ungkit masalah itu lagi Jeon." Balas Yeri.

"Aku tidak." Belanya.

"Kau iya." Tuduh Yeri.

"Terserah apa katamu sajalah. Aku malas berdebat denganmu." Katanya mengakhiri perdebatan itu.

"Baguslah jika kau mengalah saat ini." serunya senang.

"Yasudah sana turun dan masuk ke dalam. Bilang kalau kau adalah tamu, atas nama Jungkook."

"Baiklah baik." Katanya mengiyakan dan dirinya dirubah menjadi sangat cantik.

Flashback Off

"Setelah kau mendandaniku seperti ini, kau membawaku ke restoran ini? Apa maksudmu sih Jeon?" tanya Yeri bingung dan kagum akan restoran mewah itu.

"Dengarkan aku. Kumohon, beraktinglah menjadi wanita yang manis dan terlihat layak juga pantas sebagai pacarku. Tolong jangan permalukan aku. Paham? Tak ada pertanyaan dan lakukan!" Katanya cepat membuat Yeri bingung dan mengangguk.

Yeri yang setia menggengam erat lengan Jungkook, merasa sedang bermimpi ketika beberapa pelayan membungkukan badannya, memberi hormat dengan ramah dan membawa mereka ke sebuah ruangan.

Ketika pintu itu telah dibuka, ternyata ada beberapa wajah yang tidak Yeri kenal kecuali...

"Irene?"

"Yeri? Kaukah? Sedang apa disini?" tanya Irene akrab.

Sedangkan Jungkook menahan Yeri untuk tetap menggandengnya dan membawa Yeri duduk disampingnya.

"Hai Ayah, Ibu. Maaf aku sedikit telat." Sapanya ramah.

"Ibu tahu sayang. Bagaimana sekolahmu?" tanya ibunya.

"Seperti biasa bu, membosankan." Katanya tersenyum dan ibu yang gemas, hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap anaknya yang seringkali menjengkelkan.

"Jungkook, kenalkan ini Bae Joo Hyeon." Kata ayahnya memperkenalkan Irene.

"Panggil Irene saja paman. Oh ya, kami bertiga sudah saling mengenal dan sekelas, iya kan Jungkook Yeri?" seru Irene.

Membuat ayah dan ibu Jungkook tersadar bahwa ada seorang yang lain yang bergabung dengan mereka disana.

"Eoh, omong – omong siapa anak cantik ini Jungkook~ah? Apa dia temanmu?" tanya ibunya memperhatikan Yeri lekat – lekat dan tersenyum lembut padanya.

"Bisa dibilang begitu Nyonya Jeon." Jawab Yeri lembut.

"Hmmm berarti jika kalian bertiga sekelas, berarti kalian sangat dekat bukan?" simpul ayah Jungkook.

"Tidak juga paman. Ini kali pertama aku menyapanya dari dekat. Di sekolah, Jungkook terkesan dingin pada seluruh anak perempuan dan itu menakutkan. Tapi tidak pada Yeri. Mereka terlihat sangat dekat walau seringkali terlibat perdebatan, hihihi...Ah Maaf paman, aku..." sadarnya akan ocehan yang panjang.

"Itu tandanya kau memperhatikan Jungkook juga bukan? Hmmm, jadi kapan kami orangtua bisa bertemu untuk membicarakan kalian?" timpal Ibu Jungkook.

"Apa maksudnya bu?" tanya Jungkook tajam dan juga Irene yang terlihat bingung dengan pertanyaan ibu Jungkook.

"Kurasa kalian mengerti apa maksud kami." Ujar Ayah. "Tidakkah ayah, ibumu membahas ini sebelum kau bertemu kami disini?"

"Seingatku, ayah ibu hanya berpesan untuk bertemu dengan paman dan bibi hari ini. Hmm, memangnya apa yang ingin kalian bicarakan pada kami?" tanya Irene yang masih bingung dengan percakapan mereka.

Yeri yang ada disana dengan cepat menangkap inti pembicaraan mereka.

Seharusnya ia tak berada disina jika tahu bahwa Jungkook akan dijodohkan dengan Irene.

Itu membuatnya merasakan hal yang aneh.

'Kenapa dadaku sesak? Kenapa saat ini aku merasa kesal pada Irene? Perasaan apa ini?'

"Aku sudah punya pacar ayah, ibu..." sergah Jungkook mengerti maksud ayahnya.

"Sepertinya kau belum pernah memperkenalkan satu wanita pun pada ibu?" jelas ibunya kesal.

"Itu karna kita jarang sekali bertemu di rumah. Hanya sekedar bertegur sapa pun kalian tak sempat bukan?" sindirnya kesal.

"Kau tahu kami ---"

"Kenalkan. Dia Kim Ye-Rim atau biasanya dipanggil Yeri dan dia adalah pacarku." Jelasnya cepat memotong omongan ayahnya.

"Jadi kalian sudah pacaran? Sejak kapan? Kenapa kau tak mengenalkannya lebih cepat pada ibu?" kata ibu yang mengulang lagi pertanyaannya.

"Benarkah Yeri? Kenapa kau tak pernah bilang padaku?" tanya Irene tak percaya sekaligus kesal.

Yeri yang juga bingung dan merasa senang akan pengakuan Jungkook hanya diam menudukan kepalanya, dia tersenyum dan pipinya merona.

Disamping itu Jungkook santai menjawab pertanyaan ibunya yang membuatnya malas untuk menjelaskan lebih lanjut.

Sedangkan ayah Jungkook berpikir keras untuk sesuatu yang sudah direncanakan sebelumnya dengan orangtua Irene.  

TBC !!!

Give Me A Chance ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang