다섯

1K 76 10
                                    

Author PoV


Mentari bersinar terang diatas sana, memberitahukan bahwa hari telah dimulai. Meninggalkan sang malam yang gelap dengan sinar minim memilukan jiwa. Awan-awan bergerombol mengikuti arah mata angin, menghantarkan kesejukan yang menenangkan hati. Hari yang cerah, melepas borgol jiwa kelam seperti malam. Beberapa cahaya memasuki celah-celah jendela, bahkan hingga menusuk-nusuk mata, mengganggu orang yang tengah berlayar dalam mimpi.


Shin Yoora, gadis itu mengerjapkan matanya saat merasa terusik dengan cahaya yang terasa menusuk matanya. Dengan kesadaran yang masih minim, ia mengusap matanya mencoba membuat kedua mata indahnya dapat melihat dengan jelas.


Sebuah lukisan abstrak di sudut kanan kamar itu yang pertama kali dia lihat. Dengan kerutan didahinya, ia memperhatikan lukisan itu dengan seksama karna merasa asing dengan lukisan itu. Namun beberapa detik kemudian ia mengerjap, menyadari sesuatu.


Tatapan matanya langsung menjelajahi kamar bernuansa putih abu-abu tersebut, dan sekelebat kejadian menghampiri memorinya.


Ya, ia sadar. Ia ingat semuanya. Apa yang mereka lakukan semalam.


Dengan cepat ia menolehkan kepalanya pada sosok pria yang masih asyik bergelung dalam mimpinya, Cho Kyuhyun. Seakan terjun kedalam jurang, ia tersentak, apa yang ia lakukan semalam? Mengapa bisa ia jadi seperti itu? Ia benar-benar seperti jalang murahan.


Ia menarik tinggi-tinggi selimut yang dipakainya hingga menutupi dagu. Tanpa disadarinya, setetes air mata jatuh membasahi pipinya, bahkan ia belum sama sekali memalingkan wajahnya kotor nya dari wajah Kyuhyun.


Yoora menangis, menangis hingga rasanya dadanya sesak. Hingga ia merasa tak bernafas. Betapa malunya dia, Yoora tak pernah berfikir bahwa ia ternyata sejalang ini. Hah, sekarang apa yang diharapkan mu Shin Yoora? Hidupmu telah hancur sepenuhnya.


Kyuhyun yang merasa terusik oleh tangis Yoora mulai membuka matanya. Awalnya ia hanya menatap kosong pada wajah Yoora yang berlinang air mata, namun setelah mengerjap sekali, ia baru sadar bahwa saat ini, dihadapannya, Yoora tengah menangis hingga sesegukan.


Dengan panik ia bangun dari tidurnya, lalu memandang Yoora sambil memegang pundak gadis itu, "Yoo, kenapa?" tanyanya. Kyuhyun tak pernah seperti ini sebelumnya, bahkan dulu saat Yoora menangis ia tak pernah bereaksi berlebihan seperti ini. Entah mengapa, kini rasanya berubah, tangannya bahkan sampai dingin karna khawatir melihat Yoora yang menangis seperti itu. Terlihat rapuh dan ia rasa, Yoora bisa kapan saja pecah berkeping-keping.


"Yoo, Shin Yoora?" panggil Kyuhyun, berusaha membuat fokus Yoora kearahnya.


Ya, Yoora memang memandangnya, namun hanya tatapan kosong tanpa arti dengan air mata yang mengalir deras disertai nafas Yoora yang pendek-pendek. Bahkan Kyuhyun tak yakin, Yoora saat ini bernafas dengan benar atau tidak.


Dan satu hal yang baru Kyuhyun sadari, tangisan Yoora adalah karena dirinya. Ia tak pernah seperti ini sebelumnya karna ia tau, bukan ia yang menyakiti Yoora. Tapi kali ini berbeda, karna kali ini, ia yang menyakiti Yoora. Melukai hati wanita itu hingga berdarah-darah. Kyuhyun sadar, ini karnanya.

[KYU✔] But, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang