1.3K 99 14
                                    

Yoora PoV

Seoul, 2001

Setelah kepergian Kyuhyun sunbae, semuanya semakin memburuk. Tak ada yang lebih baik lagi, tak ada yang membuatku bangkit lagi, malah semakin terpuruk. Setelah 3 tahun kepergian Kyuhyun, Appa bangkrut dan karna tak tahan menerima kenyataan itu, ia memutuskan untuk bunuh diri, meninggalkan aku sendirian didunia ini.

Aku tidak menangis, bahkan melihat pemakamannya pun enggan. Aku hanya mengurung diri di kamar, memikirkan banyak hal termasuk memikirkan bagaimana jika aku menyusul mereka semua? Eomma...Appa...? Meski aku membenci mereka semua, namun bisakah aku juga ikut mereka? Sendirian di dunia ini, juga bukanlah pilihan yang baik.

Beberapa hari kemudian, rumahku disita oleh bank sehingga mengharuskan aku pindah kerumah Han Ahjumma yang lebih kecil. Ia begitu baik, mau saja menerimaku yang bukan siapa-siapanya. Ia hanya tinggal sendiri, suaminya sudah meninggal saat ia mulai bekerja dengan Appa dan juga ia tidak memiliki anak. Sehingga saat Appa meminta ia menjadi penjagaku, ia menerimanya.

Namun, sepertinya memang aku begitu sial. Han Ahjumma meninggal setahun yang lalu karena penyakit yang ia sembunyikan, bahkan aku tidak sempat merawatnya. Tidakkah seharusnya aku memang tidak berada dikehidupannya? Aku ini pembawa sial kan? Semua orang pergi dariku, membuatku benar-benar sendirian.

Dan disinilah aku, setelah berhasil mengumpulkan uang dengan menjadi pekerja siang malam direstoran maupun dicafe, aku mampu menginjakkan kakiku di Seoul. Tempat dimana, perekonomian berkembang.

Dengan kenekatan, aku pergi kesini sendirian, meninggalkan semua lukaku di Daegu. Meski tidak akan pernah hilang, namun rasanya pindah ketempat baru lebih baik. Dengan harapan aku bisa menata hidupku lebih baik juga, aku memilih Seoul. Jadi, kuharap, aku bisa hidup lebih baik lagi, tanpa harus memikirkan semua masa lalu sialan itu.

Setelah seminggu berada disini, aku baru menyadari jika hidup di Seoul tidaklah mudah. Uang yang kubawa dari Daegu telah habis dalam waktu 3 hari, aku bahkan tidak boros sama sekali. Menyewa sebuah flat sederhana cukup mahal disini, jadi aku menghabiskan tiga per delapan uangku untuk menyewanya selama 2 bulan. Dan sisanya, ku habiskan untuk makanku selama tiga hari.

Jadi, aku memutuskan untuk melamar sebuah pekerjaan disebuah restoran yang tidak mewah namun cukup ramai. Ku dengar restoran ini menjual cita rasa makanan yang sangat tinggi dengan harga yang cukup bersahabat, dan untungnya pemilik restoran ini mau dengan sukarela menerimaku bekerja setelah aku sodorkan ijazah SMA ku. Aku tidak bisa mnyerahkan ijazahku saat kuliah dulu karena memang aku belum memilikinya, aku berhenti saat duduk disemester 4.

Meski gajinya tidak seberapa, namun sangat cukup membuatku makan pagi, siang, dan malam. Dan juga aku senang berada disini, semua orang terlalu sibuk untuk bahkan saling menyapa, jadi aku tidak perlu beramah tamah pada orang lain. Hidupku akan sulit jika sekali lagi aku harus dekat dengan seseorang dan dikemudian hari harus berpisah dengan orang tersebut.

"Ya! Yoora-ssi, daripada kau terus melamun seperti itu, kenapa tidak mencuci piring saja?" suara seorang pria bertubuh gempal menyapa telingaku, aku hafal sekali suaranya, ia selalu menyuruhku ini dan itu. Bahkan yang bukan perkejaanku sekalipun, seperti sekarang ini. Namun aku hanya bisa menjawab, "Ye, Donghee-ssi" dan melakukan tugasnya sebaik mungkin.

Beginilah hidupku, terlalu datar bahkan hanya untuk tersenyum atau bahkan menangis. Sampai-sampai aku tidak menyadari apa yang terjadi dibalik semua ini.

-=JJ=-

Author PoV

Seorang pria dengan kacamata hitamnya melenggang masuk kedalam gedung pencakar langit ini. Dengan tinggi yang sempurna serta wajahnya yang tampan, membuat tak ada alasan para gadis-gadis tidak menatapnya. Sesekali ia tersenyum kepada para karyawan yang menyapanya, kemudian kembali terus berjalan meninggalkan gadis-gadis yang disapanya memekik heboh.

[KYU✔] But, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang