열둘

1.5K 120 25
                                    

Seoul, 2001

Langit Seoul begitu cerah di akhir bulan desember ini. Begitulah yang ada di fikiran Kyuhyun saat ia memutuskan menyudahi pekerjaannya dan berbalik menatap langit. Sebetulnya, pekerjaan itu menuntut untuk diselesaikan secepat mungkin, namun sayangnya Kyuhyun lebih terlena dengan rayuan langit saat ini.

Melihat langit yang begitu cerah membuat Kyuhyun tiba-tiba terkekeh. Mengapa langit bisa secerah itu? Apakah mereka sedang mengejek dirinya yang saat ini begitu suram? Ada secercah rasa cemburu dalam hati Kyuhyun, bagaimana bisa langit begitu cerah sementara ia sedang mencoba menghadapi badai di dalam dirinya? Memang terdengar konyol, tapi itu yang sedang Kyuhyun rasakan saat ini.

Hatinya tak tenang sementara fikirannya sedang menerka-nerka keputusan apa yang akan Shin Yoora buat. Apakah wanita itu akan tetap pada keinginannya? Ataukan wanita itu memilih menyerah dan membunuh anaknya? Sebetulnya, dari kedua pilihan itu, Kyuhyun sendiri tidak yakin apa yang harus ia lakukan. Jika Yoora memilih yang pertama, apakah ia harus benar-benar membunuh anaknya sendiri? Tapi bagaimana jika Yoora memilih yang kedua? Kyuhyun...

Tiba-tiba suara ponsel berdering, memecah seluruh konsentrasi Kyuhyun yang sedang berfikir keras tentang pilihan Shin Yoora. "Ah sial!" gerutunya. Dengan sedikit kesal, Kyuhyun mengambil ponselnya dan menjawab panggilan yang ternyata dari Shim Changmin itu.

"Yah, akhirnya kau menjawab panggilanku! Oh Kyuhyun, kemana saja kau ini?" Kyuhyun bahkan belum sempat mengucapkan kata 'halo', namun dari ujung sana Shim Changmin sudah berbicara dengan cepat.

"Aku sibuk, tidak seperti dirimu yang memiliki banyak waktu luang." Jawab Kyuhyun datar, kekesalannya sudah sedikit hilang saat kembali melihat awan berarak di langit sana. "Ada apa?" Tanya Kyuhyun lagi saat tak ada jawaban di ujung sana, mungkin Changmin sedang sibuk merutuki bagaimana mulut Kyuhyun yang sangat tajam itu.

"Ah iya, kau mengirimiku banyak pesan semalam. Adakah sesuatu yang terjadi?" Kyuhyun terdiam, berfikir apakah semalam ia benar-benar mengirimi Changmin banyak pesan? Otaknya tidak mengingat itu, yang ia ingat semalam ia mengurung diri di ruang kerjanya sebelum memberikan Yoora pilihan konyol itu. Namun dari pada mengundang banyak pertanyaan untuk Shim Changmin, akhirnya Kyuhyun hanya menjawab, "Tidak".

"Kau yakin?" Kyuhyun dapat mendengar dari nada suara Changmin bahwa pria itu tidak percaya dan Kyuhyun tahu sekali bahwa ini adalah kebohongan tertolol yang pernah ia buat. Maka dari itu ia menghela nafas dan dengan cepat menjawab, "Aku tidak ingin membahasnya, Tuan Shim. Jadi bisakah kau tutup telepon ini? Semuanya masih bisa ku kendalikan, jadi kau tidak perlu sekhawatir itu."

Terdengar helaan napas dari ujung sana, "Aku tahu kau pasti akan mengatakan itu, jujur saja, aku tidak terlalu mengkhawatirkan Shin Yoora. Wanita itu terlalu kuat, kau tau? Yang justru ku khawatirkan adalah dirimu. Kau bisa saja tenggelam oleh rasa penyesalan setelah ini semua berakhir. Kau harus melepaskan itu semua Kyuhyun, sebelum ini terlalu jauh."

"Tidak akan Shim Changmin, aku sudah sejauh ini. Aku tidak ingin menghentikannya. Katakan ini adalah yang terakhir, setelah ini aku tidak ingin apa-apa lagi." Ucapan Kyuhyun membuat sambungan telepon itu sempat hening sesaat sebelum tiba-tiba Changmin berkata, "Ku harap kau bisa memaafkan mereka dan dirimu sendiri Kyuhyun." Lalu telepon itu terputus.

Kyuhyun mencengram ponselnya dengan erat, sebelum ia membantingnya ke lantai. Ucapan Shim Changmin benar-benar telah memprovokasi dirinya. Bagaimana bisa Changmin justru menyuruhnya berhenti sementara pria itu tahu bahwa Kyuhyun terlalu sakit jika ini semua tak terbalaskan? Kyuhyun bahkan rela mengubur semua hal yang ia inginkan untuk melakukan itu semua. Jadi, bisakah Kyuhyun menyelesaikannya sampai akhir?

-=JJ=-

Menurut Yoora, waktu 3 bulan itu ternyata cukup cepat. Pertemuan pertamanya dengan Kyuhyun setelah bertahun-tahun di sini tak terasa sudah berlalu. Lalu mereka menghabiskan malam bersama, setelah itu menikah, dan kini mereka akan memiliki seorang anak. Jika dilihat dari luar memang sangat indah bukan? Sayangnya orang-orang itu tidak tahu saja bagaimana Yoora bisa bertahan hingga sejauh ini.

[KYU✔] But, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang