Do you remember me, Harry? (Harry love story)

“Harry.... Sekarang kau yang main, come on!!”

“iya iya... Tapi sebelum aku main, cium dulu pipiku! Haha..”

1 Kalimat Harry yang membuat ku, takkan lupa akan dirinya. Harry Styles yang selalu perhatian, sekarang tak ada lagi. Setelah ia move ke Amrik, dan sekarang ia sibuk dengan kegiatan di BoyBand barunya, entah mungkin ia masih ingat denganku atau mungkin ia sudah lupa akan sosok ku ini.

Kenanganku dengan Harry takkan terlupakan, dia sosok sahabat yang baik. Selalu perhatian, selalu ada disaat aku butuh. Hari terakhir aku bertemu dengan Harry adalah, saat umur ku masih 8tahun. Dan dia 9tahun, itu cukup lama. But, i still remember it.

~~~///~~~

 Langit sudah abu, tapi entah mengapa ingin sekali untuk diam di taman ini beberapa jam lagi. Kursi putih panjang yang selalu stay ditempatnya berbelas-belas tahun lamanya. "Hazz... Aku merindukanmu, merindukanmu saat kau memberiku kalung perak yang dihiasi gantungan pita kecil. I'm still not sure, do you still remember this hazz..." Tak terasa tetesan air turun dan cukup membuatku basah kuyup.

 Dan memori di otakku pun memutar kejadian itu lagi, kejadian saat aku dan Harry bermain air di kebun belakang rumah. Itu cukup membuatku rindu akan sosok nya disampingku. Mata hijaunya yang selalu aku rindu, rambut halusnya yang selalu ingin ku belai, dan lesung pipi nya yang selalu membuat kupu-kupu berterbangan ria di dalam perut ini.

Ohya, aku hampir lupa. Namaku Zarra, ya lebih lengkapnya Zarra Nada. Nama yang simple seperti orangnya, aku asli campuran british-pakistan. Ayahku asli orang british, dan ibuku keturunan pakistan. Hidungku bisa dibilang cukup mancung, lensa mataku bewarna biru laut. Aku lahir di Tottenham, London, Inggris. 

Aku bersekolah di Westminster School, sekolah yang aku idamkan sejak aku duduk dibangku jhs. Umurku cukup muda, ya walaupun dapat disebut golongan dewasa. Umurku 18tahun, muda bukan? Aku tinggal di Asrama sekolahku, karna aku tak mau merepotkan ibu dan ayah jika harus pergi sekolah dari rumah. Aku tinggal bersama Danielle dan Eleanour, mereka sudah aku anggap seperti saudara ku sendiri. Selalu mengerti, selalu perhatian, yah walau kadang selalu membuatku muntah roket akan kelakuan-kelakuan yang diperbuat olehnya.