BAB II - Daniel

6.6K 244 3
                                    

*Daniel POV*

Punya prinsip tidak akan pernah menikah bukan karna pernah memiliki masa lalu yang kelam, hanya saja saat semua bisa dilakukan secara bebas, kenapa harus repot-repot untuk mempersulit diri sendiri kedalam ikatan rumah tangga yang rumit.

aku tau kalian tidak sepakat denganku karna pasti menurut kalian pernikahan adalah hal yang paling indah. Kalian pasti akan bilang pernikahan hanya membutuhkan tiga rumus sederhana yaitu cinta, kepercayaan dan kesetiaan, akan aku tambahkan satu sebagai rumus paling penting "PENGHASILAN". Haha

Aku lahir dari keluarga yang begitu harmonis, ayahku Mike Alexandro Grey pemilik dari Grey Corp. sekarang sudah pensiun dan menyerahkan tahtanya kepadaku. Like a prince and Lucky Guy ya seperti itulah pendapat orang-orang terhadapku. Ibuku Viona Rahmawati Grey. haha tidak cocok sama sekali ya nama itu. tentu saja viona rahmawati itu nama asli ibuku yang berasal dari indonesia dan embel-embel Grey itu tambahan dari nama ayahku yang keturunan Amerika Asli lebih tepatnya lagi amerika serikat. apa aku punya saudara? ya. aq memilikinya, Stevani Luciana Grey, nama yang cantik bukan?. tentu saja. stevani memiliki mata ayahku yang berwarna abu-abu dan aku memiliki mata ibuku, coklat.

Tadi malam aku dan dua sahabatku akan mengadakan party. Party dengan kapal ditengah lautan pasti sangat menyenangkan bukan. Kami akan berlayar sampai pagi dengan gadis-gadis cantik.
kami semua sangat menikmati party tadi malam dan tertidur saat hampir pagi. mataku sangat mengantuk sekarang. aku tertidur dengan senyum yang masih tersungging dibibirku.

Ahhhh tadi itu adalah hal yang menyenangkan. tapi tidak saat pagi tiba, semua gadis2 disana berteriak histeris membuat gendang telingaku hampir pecah.

"Arrggghhh mayat ada mayat!!!".

Jleb.

sedetik kemudian ngantukku menghilang. aku langsung bangkit dan mengambil handuk yang ada di lantai.
aku berlari keluar dan melihat Seno dan Noah disana. Aku pun langsung mendekati mereka dan Ahhhh bagaimana mayat itu bisa nyangkut disana. Baiklah jika semalam adalah hari keberuntunganku berarti hari ini adalah hari sialku. pasti ada seseorang yang mencoba mengusik hidupku. kalau tidak bagaimana bisa ada mayat disini. Akan aku selidiki nanti. mari kita lihat mayat siapa ini??

oh tidak. ini sangat menyebalkan. seorang gadis dan masih sangat mudah. tapi pakaiannya dan baunya uhhhhhh. Tahan Daniel kau harus liat dulu siapa ini. Tapi tunggu sepertinya perutnya masih naik turun? aku langsung oegang tanganya untuk mengecek nadinya. Aku sempat kaget sekaligus lega.

"Dia masih hidup!" semua tampak bereaksi sama sepertiku kaget dan lega
lebih baik aku tolong sebelum dia mati beneran.

Bantu aku membawanya ke kamar, cuma itu yang aku ucapkan dan langsung menggendongnya ala bridal style. gadis ini ringan, bahkan sangat ringan. aku bingung terbuat dari apa tulangnya. Baiklah itu tidak penting.

sekarang aku sudah sampai didepan kamar ku dan Seno langsung membuka pintunya. setelah aku rebahkan di kasur
langsung saja aku cari sleting bajunya untuk aku buka. dia bisa bertambah parah klo tidak ganti baju dan yang paling penting kasurku jadi terkontaminasi.

saat sudahku temukan aku langsung menarik sletingnya sampai turun. Aku baru menyentuh lengan bajunya dan seseorang menahan tanganku
Reflek aku melihat siapan. oh Noah kenapa dia.

"Biar Rosa saja yang melakukannya" Ujanrnya. Sejenak aku bingung dan ahhh. Aku hanya bisa tersenyum bodoh. bagaimana bisa aku membuka bajunya sementara semua orang disini.

Aku melihat Rosa dan memintanya untuk membantuku dan well dia tersenyum dengan senang hati. aku dan semua langsung keluar disusul semua orang kecuali rosa.

Aku langsung mengambil walky talky dan berbicara dengan kaptenku agar cepat merapat ke pelabuhan, kemudian rumah sakit.

============================

"Bagaimana?" aku langsung bertanya saat aku liat seorang dokter yang masih muda keluar setelah mengecek kondisi tubuh gadis itu.

Dia hanya mengangkat satu alisnya dan menyunggingkan senyumnya mengejeknya padaku. Aku memutar mataku melihat reaksinya.

"Kau takut atau khawatir?" ledeknya.

"Aku takut klo dia mati, dan khawatir bila kematiannya itu manfaatkan oleh orang lain untuk menjebak diriku dan karirku". spontan aku tersenyum melihat reaksi dokter Liam yang hanya mengeleng-geleng. dokter Liam adalah salah satu sahabat ku juga sekaligus dokter pribadi keluargaku menggantikan ayahnya dia masih muda dan belum menikah.

" Ayo kita ke ruanganku. ada hal penting menyangkut dirinya yang akan aku jelaskan" kata dokter Liam lagi sambil berlalu pergi. aku pun mengejarnya dengan menjajarkan langkahku dan ikut masuk ke ruangannya.

"Jadi hal penting apa itu Liam" ujarku setelah duduk didepannya.

"Ini mengerikan Niel. Dia parah. maksudku kondisinya. sepertinya dia mengalami kekerasan fisik"

Aku mengangkat alis ku dan bergidik "Itu menyebalkan"

"Iya. dan bukan hanya itu, dia juga kurang gizi, lebih tepatnya lagi kelaparan, kau bisa merasakannya saat mengangkatnya kan?"

"hmm"

"Dan tulang rusuknya retak"

"Oke itu baru mengerikan" seketika hatiku terasa di remas, nafasku berat gadis yang malang cicitku.

"kemudian...."

"Masih ada lagi?" Liam menatapku serius dan mengangguk. oh wajahku pias.

"melihat lukanya itu sudah berlangsung lama, harus segera di operasi jika tidak itu bisa membahayakannya ini baru fisik luarnya Niel belum lagi psikisnya"

"Baik lakukan yang terbaik liam, aku akan mencoba mencari tau siapa keluarganya" kata ku sambil berdiri menuju pintu lama-lama disini mendengar penjelasan Liam membuatku semakin ngeri. Aku juga ingin melihatnya.

"Baiklah akan aku siapkan operasinya segera. oh ya aku berikan obat penenang agar tertidur, dia butuh itu, melihat matanya yang cekung dan lingkar mata menghitam seperti tak perna tidur" ucapnya lagi, aku hanya mengangguk didepan pintu.

============================

Ruangan itu sepi, hanya ada alat pendekteksi jantung dan desingan tabung oksigen yang membantunya bernafas.

Daniel bergidik ngeri melihat gadis kecil didepannya.

"Siapa yang melakukan ini nona? kau pasti bener-bener menderita, kasian sekali hidupmu. Siapa orang tuamu, siapa namamu, dimana mereka, apa mereka tidak mencari mu? apa mereka membuang atau menganiayamu? kau pasti sangat ketakutan bukan?, aku juga tak bisa membayangkan jika ini terjadi pada adikku, kau istirahatlah, kau perlu itu dan setelah kau bangun dan sembuh mari kita buat keadilan untukmua". semua itu langsung aku lontarkan begitu saja. saat melihat kondisi fisiknya yang begitu lemah. ada nyeri dari sudut hatiku yang paling dalam saat ini.

============================

hehe aku balik lagi.

makasih sudah membaca klo ada saran silahkan komen ya
....

see u next chapter...




SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang