Scandal 6

173 16 0
                                    

• gossips, rumors, and welcome •

Sudah dua hari ini kabar tentang adanya murid baru menjadi bahasan utama di kalangan siswa-siswi Minerva. Entah itu saat jam makan pagi, istirahat, jam makan siang, jam makan malam, jam bebas, atau bahkan di sela-sela diskusi kelompok, kabar pindahnya Acacia, Kairin, dan Brietha selalu hangat dibicarakan. Mayoritas siswa membicarakannya dengan antusias dan juga menggebu-gebu. Sementara sisanya hanya menanggapinya dengan santai dan membiarkannya menjadi angin lalu. Tapi tidak sedikit pula yang menanggapi berita tersebut dengan wajah kusut karena akademi menjadi lebih ribut dari biasanya.

Jingga salah satunya. Ia kini tengah duduk di lingkaran pertemanannya yang berjumlah empat orang di bawah pohon maple besar dekat koridor kelas 11. Teman-temannya itu berisik sekali membicarakan kabar anak baru, alasan utama kenapa wajahnya nampak kusut hari ini.

"Eh, eh, liat nih!" Temannya yang bernama Nila menunjuk layar ponselnya, menunjukkan sebuah situs portal berita online. "Coba kalian baca artikel Acacia di sini!"

Oh. Bagus. Ternyata, topik berita sudah berganti membahas si cewek pohon. Kayaknya gue harus bener-bener bikin mereka berhenti sebelum gue mati karena bosen, rutuk Jingga dengan bibir mencebik kesal.

"Mana, mana?" tanya Senja antusias.

Jingga menatap kembarannya itu dengan skeptis. "Ja, lo bercanda, kan? Ngapain sih, lo ikut-ikutan ngurusin tiga jalang itu?"

"Jingga!" Senja menatap Jingga tidak percaya. "Kok lo ngomongnya jahat banget, sih, jalang-jalangan?"

"Emang iya, kan?" dengus Jingga dengan pandangan merendahkan. "Mereka tuh emang cewek gak bener. Pembuat skandal. Malu-maluin aja tau nggak. Gue nggak ngerti kenapa sekolah kita mau--"

"Jingga!" tegur Senja galak. "Gak boleh gitu ngomongnya!"

"Loh, kenapa? Gue kan ngomongin fakta."

"Kita kan belum tau dan kenal deket sama mereka. Nggak boleh asal nge-judge, dong!" balas Senja.

"Iya, bener kata Senja. Kita kan cuma denger dari media aja selama ini. Siapa tau beritanya nggak sama persis sama yang sebenernya kan?" kata salah seorang temannya yang bernama Bintang dengan senyum tipis. "Lagian lo kenapa sih dari kemaren? Tiap ada yang bahas masalah ini lo sewot mulu bawaannya."

Jingga mendengus sebal, lalu memalingkan wajahnya ke samping. "Terserah kalian, lah. Lanjutin aja gue gak peduli."

Senja, Nila, dan Bintang saling memandang satu sama lain dan mengangguk-angguk paham, sebelum akhirnya sibuk membaca satu per satu artikel dengan semangat.

"Eh, coba deh, liat yang ini, iiihh! Brietha-nya keliatan cantik banget, ya? Gue kemarin dapet username instagram-nya, lho. Tapi sayang banget akunnya di-protect," cerita Nila dengan tampang kecewa.

"Hmm. Iya, ya," komentar Senja sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. "Gue udah baca artikelnya, Nil. Acacia emang gila banget ya orangnya. Nih tadi gue baca dia tuh habis balap liar gitu. Eh, ujung-ujungnya kecelakaan. Kasian banget."

The School's ScandalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang