Jean's POV
Aku masih ingin menerkam Caspian.
Memeluknya dengan erat.
Menghabisinya.
Dan memilikinya sepenuhnya.
Tidak!
Bertingkahlah seakan kau tidak peduli
Oke
Aku akan menjadi gadis misterius
Caspian terus memegang tanganku membuat hatiku tidak bisa berhenti menari-nari. Atau lebih tepat disebut dengan berpacu begitu kecang. Baik dari senyumnya yang selalu berhasil melelehkan hatiku, lirikan bahkan tatapan matanya yang tajam menatap mataku membuatku tidak bisa bernafas, dan genggaman tangannya yang hangat memegang tanganku. Bayang-bayang Caspian selalu menghantuiku, dan kali ini aku tidak sedang bermimpi.
"Cas," Setelah cukup lama dia didekatku, ahkirnya aku berani berkata lagi dengan lebih tenang. "Darimana kau mengenalku?"
Caspian menghentikan langkah kakinya dengan cepat. Dia juga menarik tanganku kuat-kuat agar roda di kakiku berhenti bersamaan dengan dia. Tubuhnya berdiri tegap di sebelahku menghadap ke arahku. Aku tidak mengerti apa yang akan terjadi namun Caspian membuatku semakin tidak karuan.
"Sekarang, bagaimana aku tidak memgenalmu jika kau terus mengejarku, mencoba mencari perhatianku, terlebih belajar bermain sepatu roda dalam seminggu demi aku."
Kalimat Caspian itu membuatku membeku. Jadi selama ini dia tahu bahwa aku melakukan semua demi dia. Bahkan dia tahu bagaimana perasaanku padanya. Aku benar-benar malu dan aku tahu bahwa kini pipiku mulai menunjukan kemerahannya. Bodohnya, Caspian hanya terdiam menatapku sambil tersenyum ambigu seperti yang biasa Kian lakukan padaku.
"T-ta-tapi..." Aku berusaha mengelak.
Namun sepertinya aku tidak memiliki kekuatan lebih untuk mengelak. Saat ini Caspian mematikan gerakanku dan membuatku tak berdaya, "Aku tahu kau menyukaiku. Benar bukan?"
Ya!
Seakan aku berteriak sekuat tenaga di depan wajahnya. Aku benar-benar ingin berteriak karena euforia hatiku berlebihan. Meneriakinya sekuat tenaga bahwa dia benar tentang apa yang aku lakukan dan bagaimana perasaanku.
Namun hati berbalik lagi, aku menjadi gusar. Bagaimana perasaannya padaku. Yang aku takuti bahwa sebenarnya dia tidak suka kepadaku. Atau yang lebih buruk lagi dia merasa risih melihatku yang selalu berlebihan ketika melihatnya dari kejauhan. Bahkan semua tingkahku yang berusaha mendapatkan perhatiannya.
"Jean," Caspian berusaha memecahkan lamunanku. Memang aku merasakan dari pipiku yang merah kini nampak wajah kegusaran dengan tatapan sayu yang menjurus ke tanah. Hatiku merasakan suatu yang tidak biasa. Seharusnya aku tidak melakukan semua ini dan membuat Caspian tahu isi hatiku. Seharunya aku memendam semuanya dalam-dalam sehingga tak seorangpun tahu apa yang aku rasakan.
"Jean!" Sekali lagi dia berusaha memecahkan lamunanku. Kali ini dia berhasil dan membuatku langsung menatapnya dengan wajahku yang terlihat gusar. "Jika kau bertanya apa perasaanku padamu, aku akan menjawab. Aku juga suka padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridiculous Love
Teen FictionJean gadis berusia 17 tahun terjebak dalam susuatu cinta yang gila sekaligus membingungkan. Dia menyukai dan mengagumi teman sebayanya, Caspian. Untuk mendapatkan simpatinya Jean dibantu Marco, tetangga barunya yang berusia 3 tahun lebih muda dariny...