Aku dan Rezapun sudah sampai di rumahku. Aku segera turun dari mobil, dan Reza harus cepat pulang karna kata orang tua ku dan orang tua Reza. Tidak baik jika sehari sebelum menikah bertemu.
"Mom? I'm home." Teriak ku seraya menutup pintu utama rumah.
"Mom? Dad? Kak Shasa? Kak Rendi?" Teriak ku lagi namun tidak ada jawaban dan rumah gelap, padahal ini masih pukul 2 siang.
Akupun segera menaiki tangga untuk pergi ke kamar ku, mungkin Mom, Dad, Kak Sasha dan Kak Rendi sedang tidak ada di rumah. Tapi masa mereka melupakan ku yang baru pulang dari rumah sakit?
Setelah aku berada di lantai 2 rumahku.
BWAR!
Lampu di nyalakan di terlihat Mom, Dad, Kak Sasha dan Kak Rendi. Mom sedang membawa kue sedangkan Kak Sasha dan Kak Rendi memegang conffeti yang telah di sembur tadi.
Dan di tembok sudah ada kata-kata "WELCOME HOME LOVE." Jujur terakhir aku di berikan seperti saat aku berumur 17 sedangkan sekarang aku sudah berumur 22 tahun. Sudah lama sekali bukan?
"Kalian tidak lupa?" Ucapku lalu memeluk Mom, Dad dan Kaka-Kaka ku.
"Enggalah Sya, lo kan adek tersayang gue." Jawab Kak Rendi seraya memeluk ku lagi.
"Cie, besok mau nikah nih." Ledek Kak Sasha.
"Iya nih, rumah jadi sepi nanti kalau ga ada kamu." Ucap Mom dengan sedih.
"Hah? Emang Kak Rendi dan Kak Sasha kemana?"
"Gue mau ke Itali sama ke Paris 3 bulan buat liat perusahaan gue, kalau Kak Sasha mau balik ke London juga karna suami nya khawatir sama usia kandungan Kak Sasha yang udah 8 bulan." Jelas Kak Rendi.
"Mom? Aku jadi ga mau ninggalin Mom." Aku langsung memeluk Mom.
"Udah gapapa Sya. Nanti ada Tante kamu dateng buat nemenin Mom." Jawab Dad.
"Iya Sya bener, yaudah kamu istirahat aja dulu. Kan besok kamu harus bangun pagi." Ucap Mom.
Akupun langsung masuk ke kamar dan menghempaskan tubuhku kekasur sebari menatap langit kamar.
Ga nyangka. Besok adalah hari pernikahan aku dan sahabatku sewaktu kecil, aku harap rumah tanggaku selalu baik-baik saja kelak. Batinku
Selesai aku mandi, aku langsung tidur. Karna besok adalah hari yang sangat melelahkan pasti.
***
RezaPOVAku merasa aneh besok akan menikah dengan Raysa,huft. Aku pusing mungkin dengan aku ke club pusingku bisa hilang.
Sesampai nya aku di club aku duduk dan memesan vodka. Ini sudah vodka ke 4 tapi aku belum juga mabuk. Dan tak lama ada seorang perempuan dari kejauhan mendatangiku.
Ternyata itu Alena... Ngapain dia datang ke tempat kaya gini? Batinku.
"Rezaa!" Ucap nya menangis dan langsung memeluk ku.
"Kamu kenapa Len?" Kataku seraya mengelus punggung nya.
"Aku hampir di jual menjadi jalang oleh temanku Za." Aku yang mendengar ia berbicara seperti itu merasa geram sekali.
"Siapa yang mau jual kamu Len?" Tanyaku dengan panik. Tapi dia tetap saja menangis tanpa menjawab pertanyaanku.
"Yasudah kamu ke Apartemen aku ya?" Ajak ku.
"Iya Za.." Aku dan Lena pun langsung pergi dari club dan segera ke Apartemenku.
Sesampai nya di Apartemen, aku lupa ini sudah pukul 10 malam dan besok adalah hari pernikahan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy
Fiksi Remaja6 tahun lalu semasa SMP-SMA. Raysa Nindya Wardoyo adalah gadis yang bisa dikatakan "TOMBOY" karna setiap hari ia selalu bermain dengan lelaki, bahkan Raysa mengambil ekskul karate semasa SMP & SMA. Namun setelah ia menjadi mahasiswi Raysa kembali me...