Kota london pagi itu begitu dingin, butiran salju berjatuhan menutupi sebagian jalan, membuat sebagian orang enggan untuk keluar dari rumahnya, sama seperti yang dilakukan Chalista Beauty Afuwu mahasiswi Cambridge university yang sedang menghabiskan hari pertamanya liburan dengan bersantai dirumahnya
lista begitu biasa ia disapa, ia berniat untuk menghabiskan 3 bulan waktu liburannya dengan bekerja sebagai pelayan di salah satu cafe di london, ia ditawarkan oleh robert lelaki tua pemilik cafe
robert sangat menyayangi lista layaknya kakek yang menyayangi cucunya, dulu saat robert tiba2 saja pingsan dipinggir jalan, lista lah yang membantunya, membawanya ke rumah sakit lalu menjenguknya setiap hari sampai robert sembuh
lista adalah wanita yang sangat ramah dan sopan, ibunya adalah orang asli indonesia dan ayahnya berasal dari inggris, namun orang tuanya tinggal di paris karna urusan pekerjaan
***
*lista pov*
Bosan sekali hanya berdiam diri dirumah tanpa beraktifitas, tapi diluar begitu dingin, baiklah lebih baik aku ke cafe robert sekedar meminum sesuatu yang hangat atu membantunya mungkin
akupun langsung mengambil jaket hangatku lalu memakai sepatu boat hangatku, dan keluar lalu mengunci rumah
***
"pagi robert" ucapku saat memasuki cafe yang masih sepi hanya ada robert dan 3 pelayannya
"oh, pagi sweetie" sapanya yang sedang sibuk membersihkan bar di cafenya
"bisakah kamu membuatkanku hot chocolate robert? diluar sangat dingin dan aku ingin sesuatu yang hangat"ucapku meminta
"sure, duduklah lista, nanti aku antar" ucapnya, akupun langsung duduk di pinggir jendela dan membelakangi pintu masuk
aku mengambil handphoneku dan memasang headphone lalu menyalakan lagu
karna terbawa suasana akupun ikut bersenandung lebih tepatnya bernyanyi karna suaraku yang lama kelamaan mengeras, aku fikir tak apalah karna cafe masih sepi
Aku suka sekali mendengarkan lagu, aku sering mendapat referensi lagu2 enak dari temanku tamara, ia seringkali menjuarai lomba2 menyanyi, suaranya begitu merdu tidak seperti aku yg memiliki suara standart, not a diva voice
Saat sedang asyik menyanyi, tiba2 ada laki2 tampan yang duduk dihadapanku memperlihatkan tampang yang seakan ingin menerkamku, dengan kedua tangannya disilangkan di depan dada bidangnya
aku mengerutkan dahiku seakan bertanya 'apa?'
lalu ia menunjuk kearah telinganya, seakan memberitahuku untuk melepas headphone ku, akupun melepasnya
"apakah anda sudah memesan tempat ini sebelumnya untuk mengadakan konser? Huh?" ucapnya ketus
aku mengerutkan dahiku lagi tanda tak mengerti
"apa maksudmu? Aku ga ngerti" memang aku siapa mengadakan konser di cafe, suaraku saja pas2an, dasar cowo aneh
"dasar bodoh,masa kamu ga ngerti apa maksud perkataanku, suaramu itu sangat mengganguku tau?, hampir saja telingaku rusak karna mendengar suaramu itu" ucapnya dengan nada datar namun menusuk
wajahnya saja tampan tapi ga ada sopan santunnya sama sekali, rasanya ingin sekali aku menjambak rambut kritingnya, namun tidak akan kulakukan karna aku masih bisa bersabar dan mengendalikan emosiku
"uhm, maaf aku mengganggumu" jawabku mengalah karna memang ini salahku yang menyanyi terlalu kencang sehingga mengganggunya
"d.." sebelum ia menyelesaikan ucapannya robert pun datang mengantarkan pesananku
YOU ARE READING
Like a Dreams (zayn love story)
FanfictionCinta sejati itu ada, ya aku percaya itu walaupun aku belum pernah merasakannya, tapi aku selalu bermimpi akan cinta sejatiku yang sangat indah telah menungguku, dan aku percaya suatu saat mimpi indahku akan menjadi kenyataan