*keesokan harinya*
seperti biasa aku menjalankan kebiasaan pagiku melihat sunrise di gedung tua
aku duduk menatap sunrise yang sudah menyinari tempat indah ini
bagi sebagian orang pasti berfikir kalau tempat ini sama sekali tidak indah, hanya sebuah gedung tua yang seram dan sepi, namun tidak untukku
tempat ini sangat indah bagiku dan mungkin juga untuk zayn, tempat yang menjadi saksi bisu akan kenangan-kenanganku bersamanya, tempat yang sampai sekarang aku tidak tahu siapa pemiliknya, entahlah bagaimana kalau sampai sang pemilik gedung ini datang dan tiba2 menghancurkan gedung ini, membuang sunshine tree dan menghapus kenangan-kenanganku disini, semoga saja itu tidak terjadi
aku mengirim pesan utuk tamara agar ia lekas bangun untuk sarapan dan bersiap-siap mengantarku ke toko beanie langgananku
setelah mengirim pesan, aku bergegas melakukan janjiku pada zayn yaitu mengisi penuh sunshine tree
aku mengambil kamera didalam lemari lalu mulai mengabadikan wajahku yang bergaya duck face, ituloh yang bibirnya manyun-manyun, alay ? Memang aku ini terkena virus alay setelah kenal dengan zayn malik
foto pun langsung jadi, aku menulis sebuah kalimat di belakangnya, kalimat yang semua orang pasti pernah mendengarnya, kalimat yang hanya terdiri dari 3 kata "i love you, zayn"
***
aku dan tamara berangkat menuju toko beanie langgananku yang berada tak jauh dari rumahku
setelah sampai, aku langsung mengambil beanie polos berwarna hitam dan meminta kepada pemilik tokonya untuk membordirnya dengan tulisan 'zayn' menggunakan benang putih
setelah menunggu kurang lebih 1 jam'an akhirnya beanienya jadi
akupun kembali kerumah bersama tamara
"ta, ajarin aku bikin oreo brownies dong ya ya ya" ucap tamara saat kita baru duduk di sofa
"hmm tumben kamu minta diajarin, biasanya kamu kalo kepengen pasti cuma nyuruh aku aja, hayoooo ada apa??"
"ngga ada apa-apa ta, aku cuma pengen belajar aja biar ga nyuruh-nyuruh kamu buatin melulu"
aku menatap matanya mencari kejujuran disana, ia pun menatapku heran dan seketika ia langsung berdiri
"oke oke, kamu gausah baca fikiran aku okey? Aku jujur aku pengen belajar bikin kue karna niall" jujurnya
ya tuhan ternyata tamara bener-bener suka sama niall, aku seneng banget, tamara udah bisa perlahan ngelupain kesedihannya karna josh dan itu berkat niall, orang yang sebenernya ingin aku jodohkan dengannya namun takdirlah yang mempertemukan mereka berdua tanpa harus aku rencanain
petikan jari didepan wajahku mengagetkanku "heey ta...."
"ooh iya, kenapa tam?"
"iya kan niall itu suka banget kue buatan kamu, jadi aku juga pengen ngasih kue buatan aku ke dia, kali aja dia suka juga kue buatan aku, iya kan ta?"
"iya, oke kita bikin sekarang yuuk, sebelum niall dateng" ucapku lalu berdiri dan merangkul tamara berjalan menuju dapur
*at luxury apartment*
*zayn's pov*
"niall liat beanie gw yang item ga? Gw lupa naronya dimana" ucapku saat mencari2 beanie punya lista yang kini jadi miliku
tak ada jawaban dari niall yang aku tak tahu sekarang sedang berada dimana
"niall.... niall...." panggilku yang tetap tak ada jawaban, akupun mencarinya
YOU ARE READING
Like a Dreams (zayn love story)
FanfictionCinta sejati itu ada, ya aku percaya itu walaupun aku belum pernah merasakannya, tapi aku selalu bermimpi akan cinta sejatiku yang sangat indah telah menungguku, dan aku percaya suatu saat mimpi indahku akan menjadi kenyataan