Part 22

278 31 12
                                    

"Julie, please. I can explain." Kata Louis

"No you can't, Louis. Just let me go." Teriak Julie.

"Art." Lirih Louis sambil memegang tangan Julie.

Julie terdiam. Memandang Louis dengan tatapan jijik. Kemudian melepaskan genggaman Louis.

Dan berjalan menjauh.

Louis berteriak memanggil nama Julie. Tetapi Julie tak kembali.

Bahkan tidak menoleh sedikitpun.

Saat itu, Louis sadar.

Ia benar - benar kehilangan Julie.

"Louis. Wake up. Time for breakfast." Teriak Ibu Louis.

Apa-apaan? Batin Louis.

Cuma mimpi

Louis menghela nafas lega. Setidaknya ia masih dapat bertemu dengan Julie.

"Louis. Ayo turun." Teriak Ibu-nya sekali lagi.

"Baiklah, Mom. Tunggu sebentar."

*****

Julie tidak pernah menyangka bahwa bertengkar dengan Louis akan membawa dampak buruk pada dirinya.

Seolah - olah semua makhluk bertentangan dengan Julie. Seolah - olah semuanya membela Louis.

Menyebalkan sekali.

Sekarang, Julie sedang berbaring dikasurnya.

Ia bertekad tidak akan keluar rumah hari ini.

Dan.. Tidak ada kata Louis untuk hari ini.

Setelah puas memaki Louis, Julie pun mengambil ponselnya.

Lalu ia membuka kontak yang ada di ponselnya.

Ia menekan tombol search. Kemudian mengetik nama seseorang lalu menelpon orang tersebut.

"Halo?" Ujar seseorang dari seberang sana.

"Apa benar ini.. Calum? Calum Hood?" Tanya Julie ragu - ragu

"Ya. Benar. Ada apa?"

"Hey. Ini aku. Julie."

"Ahh.. such a long time, Styles."

"Can i meet you somewhere? Just two of us."

"Yeah. Of course. Anyway are you.. alright?" Kata Calum hati - hati

Julie tertawa kecil "I think so."

*****

Setelah bergegas menghabisi sarapannya, Louis kembali lagi ke kamar.

Ia membersihkan kamar serta tubuhnya.

Lalu Louis duduk sendiri di sudut kamar nya.

Tempat itu memang cocok untuk dia. Sepertinya.

Setelah kira - kira 5 menit, Ibu Louis masuk ke kamar Louis.

"Lou. Ada apa?" Tanya Ibu Louis.

"Mom.." Panggil Louis pasrah.

Tell No One [Louis Tomlinson]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang