Part 21

322 43 4
                                    

Sekarang, Louis dan Julie sedang berbaring di taman rumah Louis yang besarnya bisa jadi seperti lapangan bola.

Tidak. Bercanda saja.

Mungkin setengahnya.

Mereka baru saja pulang dari belanja besar - besaran. Bukan. Bukan Julie. Tapi Louis yang belanja.

Karena sedang discount besar - besaran.

"Louis, aku masih berpikir bahwa kau membeli terlalu banyak barang." Kata Julie.

"Sudahlah, Art. Yang beli kan aku."

Sebenarnya, Julie tidak tahu, Louis hanya ingin melihat Julie lebih lama dengan dress nya.

Ya. Julie dengan anehnya memakai dress hari ini. Padahal biasanya ia akan bersumpah serapah jika disuruh memakai dress.

Katanya sih, ia ingin sedikit feminim.

Untuk Louis.

"Aku bersyukur kau setuju kesini." Kata Louis.

"Memangnya kenapa?"

"Karena aku bisa melihat kau memakai dress lebih lama."

Julie berdecak. "Kau menyebalkan."

Louis tersenyum kecil. Kemudian mendekatkan mulut nya ke telinga Julie.

"Tapi kau suka." Bisik Louis.

Julie diam saja.

Ya. Diam - diam bersemu.

*****

Siang itu, mereka pergi ke sebuah pesta dimana orang - orang saling melempar satu sama lain dengan warna - warna apa saja yang mereka punya. Ya.. nama party nya sih Colors Snow.

Party tersebut juga dibarengi dengan busa - busa sabun yang keluar daru sebuah mesin. Entah apa namanya.

Jangan ditanya. Tentu Louis yang membawa Julie pergi.

Awalnya Julie penasaran. Apa itu Colors Snow. Jadi dia ingin mencoba. Tetapi saat sampai ditempatnya Julie malah ingin pulang.

Entah kenapa.

"Ayo lah, Art. Kita kan baru sampai."

"Aku malas, Louis."

"Aku ngambek, nih." Kata Louis sambil cemberut.

Julie tertawa. "Kau tak akan sanggup ngambek dengan ku, Louis sayang."

Louis mengerang frustasi.

"Jul. Kali ini saja. Aku mau kau nikmati party ini. Kali ini saja. Pretty please?" Kata Louis beserta dengan puppy face andalan Louis.

Julie tak tahan.

"Yasudah lah, Tomlin. Kali ini saja. Lihat, betapa aku menyayangi mu Tomlin-ku." Kata Julie sambil tertawa dan mengacak rambut Louis.

Louis gemes melihat tingkah Julie. Akhirnya Louis memporak-porandakan rambut Julie.

Dan mereka terlihat seperti ibu - ibu berebut cabai murah dipasar.

Ya. Sejenis itu.

*****

Akhirnya, Julie ikut ber-party. Bersama Louis, tentunya.

Ternyata tidak seburuk itu. Pikir Julie.

Dan faktanya, Julie menyukai party tersebut. Meskipun mereka harus pulang basah - basahan. Karena, yah.. kau tahu.

Tell No One [Louis Tomlinson]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang