6

219 12 6
                                    


*** Author POV ***

"Hey... Leen bangun..."....

"Leen?.... bangun please, gue cuman punya waktu 2 jam aja nih??"....

"Ai.....Leen?" suara itu mulai menaikan volumenya. Tapi sang empu tak akan pernah bangun jika yang membangunkannya hanya berdiri didepan daun pintu, tak taukah sang empu memakai handset.

Lagu itu masih berdengung nyaring.

5 menit berdiri tak ada perubahan Ia pun menutup pintu dan mendekat kepinggir ranjang, melihatnya memeluk guling dengan erat serta bajunya yang terangkat keatas melihatkan perutnya yang ramping, Ia menegukan salivanya berat.

"Apa kau menggodaku hah?"

"Cepat bangun Leen, Atau aku akan melakukan sesuatu sekarang?" yang membangunkan pun baru sadar bahwa ada sebuah handset menggantung ditelinga Aileen, sebelum Bryan menarik headset itu sebelumnya Ia menyelimuti Aileen dengan benar, bisa dilibas kalo Ia sudah melihat asset Aileen duluan.

Bryan pun melepaskannya, dan duduk dipinggiran ranjang.

"Aileen... bangun dong, waktu gue tinggal 1 jam 45 menit nih" suara Bryan manja.

"Emang mau kemana mom? Ini baru jam 5 subuh juga? Aileen masih ngantuk entaran aja ah mom!!" Aileen membalikan tubuhnya. Bryan mendekat dan mencium kedua mata Aileen, dan setengah sadar dengan apa yang terjadi Aileen membuka matanya dengan lebar.

Dan Bryan tepat didepannya sekarang.

"Bryann.... Kok bisa disini?" Aileen menggosok kedua matanya.


" Dimana mom?"

"Mamamu yang izinin!" Bryan duduk diatas ranjang dengan kepala bersandar dikepala ranjang, sedangkan Aileen mencari posisi terbaik untuk lanjut tidur. Seakan tidak peduli dengan keberadaan Bryan sekarang, Alieen mencoba menutup matanya kembali.

Drrrttt...ddrrrtttt....drrrrttt

Drrrttt...ddrrrtttt....drrrrttt

Drrrttt...ddrrrtttt....drrrrttt

"Kenapa ga dibuka hapenya?" tukas Bryan.

"Malessssss, penuh dengan wanita-wanitamu, hebat juga yah tuh orang baru kemarin juga udah dapat nomer gue, dari mana coba mereka dapat, koneksi mereka patut diacungin jempol, udah-udah biarin aja udari tadi malem kok, makin diliat makin sakit hati, gue udah kaya cewek paling hina aja." Jelas Aileen tanpa membuka matanya dan memeluk erat gulingnya.

Bryan merasa bersalah harusnya Ia tak boleh gegabah soal ini. Ia tau seperti apa kejamya dunia yang Ia jalani, harusnya Ia juga tau Aileen akan tersakiti oleh ini bahkan lebih parah, tapi Ia tak bisa menahannya.

Berita mengenai Aileen sudah tersebar kepenjuru dunia, berita-berita, majalah, Koran bahkan acara gossip saja sudah membahas Aileen. Semua tentang Aileen mereka sudah tau hanya waktu semalam.

Berita yang menggemparkan. Kak-gi(manejer sekaligus kakak perempuan Bryan) saja sudah mengomelinya dengan teriakan-teriakan penyadaran dan nasehat agar Bryan mengklarifikasi tentang hubungannya dengan Aileen tapi Bryan hanya diam tak ada balasanya apapun yang keluar dari bibirnya.

Bryan mengambil hapenya dan membukanya.

"E...eee..ee tak ada passwordnya" Bryan mulai merapat ke Aileen sambil mengusap-usap rambut Aileen dengan sayang.

23 Message Voice

54 Message New

298 Notice Fecebook

DESIRE CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang