Empat

491 29 3
                                    


Jungkook Pov

"Pabo-ya kenapa sih kau jadi anemia begini?. Kau jadi lemas setiap hari bahkan tugas saja tidak mengerjakan." Jimin hyung terlihat gemas melihat tingkah anehku akhir-akhir ini. aku juga jadi merasa banyak perubahan pada diriku.

"Hah ada apa denganmu Jeon Jungkook? Kau anemia?." Aku melihat Taehyung hyung kaget sampai membulatkan matanya.

"Kau juga pabo. Maksudku bukan anemia beneran." Jimin hyung menjitak kepala Taehyung hyung dengan cepat.

"Kalian juga pasti mendengarnya kan?." Tanyaku menyindir kejadian itu. mereka berdua sadar dan tak berkata apa-apa.

"Aku takut dia bohong. Bagaimana jika itu anak si Seok Jin yang waktu itu?."

"Bodoh. Kau kira Hyejiku selaknat itu? hah? Sembarangan kau." Taehyung hyung terlihat tak suka dengan pendapatku.

"Aku kan hanya berpendapat hyung. aku saja tidak ingat kejadian dimana aku bisa melakukannya dengan Hyeji."

"Aish aku juga hampir gila memikirkan ini kau tahu?. Bagaimana jika benar-benar anakmu? Apa kau akan menelantarkannya?. Coba kau ingat-ingat kook!." Jimin hyung memegang kedua pundakku. Namun aku masih tak mengingat apapun tentang kejadian itu. Apapun.

Flashback

Author Pov

"Oh apa ini?. Apa ini? USG?."

"YAK JANGAN SENTUH APAPUN!!!." Teriak Hyeji melihat Jungkook memegang amplop berwarna putih berlambang rumah sakit.

"Hyeji-ah."

"Aku bilang jangan buka." Hyeji terus mencoba mencegahnya membuka rahasia yang sudah 2 minggu dipendam olehnya.

"Ka-kau ha-hamil?."

"Hyeji-ah kau hamil?." Jungkook mengulangi pertanyaannya. Ya walau Jungkook tak mengerti hasil USG namun ada surat yang menyatakan bahwa Hyeji positif hamil sudah 2 minggu.

Hyeji masih terdiam. Darah Jungkook pun mulai naik ke puncak ingin marah dan ingin membentak Hyeji agar menjawabnya.

...

...

...

"Hyeji-ahh"

"Ne, aku hamil."

"Ah kenapa bisa dan.. aish kenapa kau tidak memberitahuku?." Jungkook berbicara dengan penuh sela nafas yang sangat berat.

"A-aku juga tidak sadar tapi setelah di cek aku jadi yakin."

"Siapa? Siapa ayahnya?."

"Hah?."

"Aku tanya siapa ayahnya? Cepat jawab Hyeji-ah."

"Kau."

PLETAR.

Seakan tersambar petir Jungkook menjatuhkan dirinya ke lantai. Kakinya lemas sampai tak kuat berdiri. Ia tak yakin. Namun kenapa hatinya sangat sakit.

Disi lain...

"APA?!." Pekik Taehyung yang langsung ditutup mulutnya oleh Jimin saat mereka berdua sedang mendengarkan percakapan Hyeji dan Jungkook secara diam-diam.

"GILAK!." Jimin menggelengkan kepalanya.

"Jim, tolong tiup kupingku ppali."

"Untuk apa?."

"Mungkin saja aku congek dan salah dengar tadi." taehyung memeganggi kedua kupingnya yang jelas-jelas normal.

Flashback end.

Xxx

Jungkook memarkirkan motornya di tempat parkir gedung seni sambil berjalan lemas. Jungkook berhenti seketika melihat Hyeji yang sudah tidak biasa lewat sini akhirnya tertangkap lagi oleh mata Jungkook. Ia memanggil nama Hyeji dengan pelan seolah-olah tak memanggil sambil terus menatapnya yang tengah berjalan sendiri menuju gedung kedokteran.

"Kook. Nih buatmu." Setelah Hyeji menjauh dari pandangannya Taehyung dan Jimin datang memberikan sebuah surat untuk Jungkook.

"Hm? Apa ini?."

"Jangan banyak tanya deh kau cukup baca saja sendiri aku dan Taehyung sudah hampir terlambat masuk kelas nih. Bye!." Jimin dan Taehyung pun berlari menaiki tangga gedung. Dengan penasaran Jungkook segera menuju kelasnya sambil membuka surat itu perlahan.

'Mianhae, aku telat mengungkapkan hal ini. tapi sungguh aku ingin memberitahumu. Hanya saja aku takut kau tidak percaya seperti sekarang ini. Aku dan Seok Jin sunbae tidak ada hubungan apapun, kami hanya dekat karena aku menganggapnya sebagai oppa, kakak laki-lakiku.

Maaf sudah membuatmu mungkin tidak tidur karna terlalu banyak memikirkan tentang ini. makanya aku memutuskan untuk pindah rumah agar kau tidak pernah bertemu denganku. Kau harus lupakan ini semua, arra?.'

Jungkook pun menghentikan langkahnya saat berada di lorong menuju kelas. ia hampir saja jatuh ke lantai kalau saja tidak berpegangan dengan tembok lorong. Lama kelamaan Jungkook meremas surat itu dan mulai menitikan air matanya yang sudah ia tahan sejak kejadian itu.

Suasana kampus pagi yang masih sepi membuat Jungkook aman karna tidak sengaja menangis dalam diam setelah membaca surat itu. sedangkan itu Taehyung dan Jimin yang sejak tadi berbohong dan mengikutinya hanya diam sambil menghela nafas.

"Aku kasian padanya, Jim."

"Aku juga, tapi aku lebih kasian pada Hyeji. Bagaimana jika Jungkook tetap tidak mengingatnya Tae?."

xxx

tbc

Note :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Note :

Betewe gue masih kebayang sama Jungkook pas nonton Celebrity Bromance kemaren. Kalian sudah nontoh kah?. Imut banget si tu orang? Dia se-line sama gue loh ya. Ko dia bisa imut gitu? Muka imut tapi tangan berotot :"))) gemesh liatnya. Walaupun bias gue bukan dia tapi aneh ya gue reseup liat dia *Maapkan aku Jim tidak bermaksud selingkuh* huahaha. dan gue ngepens banget juga sama shinhwa. berasa BTS tuh masa mudanya mereka.

Little Kookie (Jungkook bts)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang