Sembilan

309 28 0
                                    

Author Pov

“Hyeji-ah.” Panggil suara tak asing saat Hyeji hendak masuk ke kelasnya. Namja tampan nan tinggi berjalan mendekati Hyeji, Kim Seok Jin.

“Oh sunbae.” Hyeji tersenyum senang karena akhir-akhir ini Seok Jin jarang terlihat.

“Bagaimana magangnya?.” Tanya Hyeji antusias. Seok Jin pun menceritakan dengan semangat bagaimana ia magang di rumah sakit yang sangat terkenal di Seoul dan punya pengalaman operasi bedah selama disana.

“Apa kabar dengan si kecil?.” Seok Jin mulai menatap Hyeji sendu dan melirik ke arah perut Hyeji yang suadah kelihatan membesar. Karena itu Hyeji sering memakai baju yang besar serta rok rample agar tertutupi.

“Dia baik-baik saja. Cepatlah lulus dan bantu aku mengeluarkan anak ini sunbae.” Hyeji dan Seok Jin pun tertawa bersama.

Ddrrt

Ddrrt

Bunyi getaran ponsel membuat Hyeji berhenti tertawa dan mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya. Ia begitu kaget ketika eommanya menelfon, tidak biasanya. Seok Jin pun mengerti ada hal penting dan langsung pamit pergi meninggalkan Hyeji sambil melambaikan tangannya sebagai isyarat.

“Oh eomma.”

“Kau di luar? Atau sedang di kampus?.”

“Hem iya aku ada di kampus eomma. Wae?.”

“Oh pantes kau tidak ada di rumah. Kamarmu juga sangat berantakan sekali sih.”

‘APA?. EOMMA ADA DI RUMAH?.’ Pekik Hyeji dalam hati sambil memegangi kepalanya sendiri. telfon Hyeji sengaja putuskan karena panik. Ia tidak jadi masuk kelas dan justru berlari keluar gedung, berniat menuju gedung fakultas dimana Jungkook berada.

“Adik ipar!.” Teriakan itu terdengar dari dalam gedung dan membuat Hyeji mencari si pemilik suara yang di kenalnya, Kim Taehyung.

“Oppa dimana Jungkook.” Tanya Hyeji dengan sangat panik.

“Dia ada di dalam sedang ada praktek vocal.” Jawab Taehyung santai. Jimin yang baru datang hanya ketawa-ketawa melihat Hyeji sudah lompat-lompat tidak jelas.

“Antar aku ppali.” Hyeji menarik lengan Jimin dan Taehyung agar mengantarkannya ke ruangan praktek vocal Jungkook. Dan benar saja, ruangan kaca tembus pandang memperlihatkan Jungkook yang sedang menyanyi dengan indahnya sambil memejamkan matanya.

Feeling like I’m breathing my last breath
Feeling like I’m walking my last steps
Look at all of these tears I’ve wept
Look at all the promise that I’ve kept

I put my heart into your hands
Here my soul to keep
I let you in with all that I can
You’re not hard to reach
And you bless me with the best gift
That I’ve ever known
You give me purpose
Yeah, you’ve given me purpose

Haeven. Berasa ditempat itulah ketika mereka bertiga mendengar suara Jungkook ketika bernyanyi. Hyeji memang sudah biasa mendegar Jungkook menyanyi dari kecil, namun yang ini beda. Ia menyanyi dengan mengeluarkan air mata secara perlahan sambil meresapi liriknya yang sebagaian sangat mengenai perasaannya. Dan kemudian Hyeji berbalik badan, ia juga mulai menitikkan air matanya.

“Aku mencintainya oppa. Sekarang aku sangat-sangat mencintainya.” Hyeji menutupi seluruh wajahnya. Jimin mengusap punggung Hyeji agar menenangkannya. Taehyung hanya diam. Tak tahu arti dari liriknya, namun ia juga merasa sendu melihat keadaan Hyeji yang setengah bahagia namun juga setengah putus asa.
Xxx

Jungkook Pov

Aku melihat Hyeji ada di depan ruangan test praktek vocalku. Ia tersenyum manis diiringi lambaian heboh Taehyung hyung. senangnya bukan main, ini pertama kalinya aku melihat ia menghampiriku ke gedung fakultasku.

“Hyejia-ah.” Panggilku pelan karena masih banyak mahasiswa lainnya. namun aku tak bisa membendung perasaan senangku dan langsung memeluknya ketika keluar dari ruangan. Ia tak memberontak karena malu.

“Kita harus pulang.” Katanya sambil menarik lenganku. Aku yang bingung hanya meletakkan jari-jari kecilnya di sela-sela jariku untuk menggenggamnya. Aku mengutuk diriku sendiri karena hari ini aku bawa motor. Ah, Hyeji bisa sakit karena cuaca hari ini juga tidak begitu cerah. Aku takut anginnya akan-

“Ppali.” Dia banyak tersenyum hari ini. tapi aku merasa ia mengkhawatirkan sesuatu di rumahnya karena ingin pulang cepat.

“Pakai ini.” aku memberikkan jaketku padanya. Aku melihat hari ini ia pakai rok juga. Ini membuatku frustasi. Bagaimana bisa ia naik motor dengan rok sependek itu.

“Kurasa kita harus pulang naik taksi.” Aku menariknya dan meninggalkan motorku di parkiran begitu saja. Ia hanya bingung dan mengikutiku. Tak lama taksi berhasil kuberhentikan dan aku menyuruhnya masuk lebih dahulu.

“Cheondamdong villa no 124.” Kataku pada supirnya sambil menutup risleting jaket yang dikenakan Hyeji.

“Kenapa naik taksi?.”

“Aku tidak ingin kau sakit.” kataku sambil mencubit pipinya. Ia hanya diam dengan tatapan kosong. aku jadi semakin penasaran dengan apa yang ia pikirkan sekarang.

Kurang dari 20 menit kami sampai di perumahan ku juga perumahan Hyeji. Rumahku hanya beda beberapa rumah jadi aku mengantarnya masuk lebih dulu. dan, sesuatu menggangguku. Pagar dan pintu rumah Hyeji sudah terbuka. Ada mobil lain yang terparkir disana. Aku yang penasaran ikut masuk.

“Oh putriku sudah pulang?. Dan oh anakmu juga ada disini.” Ucap seorang wanita paruh baya dengan pakaian serba elegan khas sekali dengan gaya eomma Hyeji. Dan benar, itu eommanya Hyeji. Lalu, disampingnya adalah eommaku. Lengkap sepaket dengan appa Hyeji juga appaku.

“Eomma kapan pulang?.” Hyeji  bertanya sambil masuk tanpa melepaskan genggamanku. Aku hanya ikut berjalan ke arah sofa yang sedang mereka duduki di ruang tamu.

“Baru saja. Yak kalian pacaran kan? Ada apa dengan tangan kalian?” Eommanya Hyeji menggoda sambil tersenyum melihat kami. Hyeji yang sadar langsung melepas ikatan tangan kami. Jadi, ini yang ia pikirkan dan ingin cepat pulang.
Aku menarik nafas panjang. Aku ingin sekali mengungkapkan yang sebenarnya, namun Hyeji memberi kode menggelengkan kepalanya  seakan mengatakan  ‘Tidak Jungkook! Tidak saat ini. aku belum siap.’

Aku mengepalkan tanganku sendiri dan mengabaikan permintaan yeoja yang kuncintai ini. aku berjalan menuju dimana Eomma dan appa Hyeji sedang duduk berdekatan di sofa. Aku berlutut tepat di depan kaki keduanya.

“Tuan Lee, Nyonya Lee, aku mencintai anakmu Lee Hyeji.” Pernyataan itu membuat suasana jadi setengah membingungkan. Sejak awal aku memang suka di jodoh-jodohkan dengan Hyeji namun itu hanya keisengan para orang tua pikirku. Dan ini membuat mereka saling bertatapan penuh tanya.

“Jungkook-ah aku senang mendengarnya.” Jawaban eomma Hyeji membuatku belum bernafas lega. Buka ini yang mau aku katakan. Ada hal yang lebih berat lagi.

“A-aku...” Hyeji yang berdiri tak jauh dariku ia terlihat gagap bicara. Tidak. Semua ini salahku. Akulah yang harus mengatakannya duluan.

“Aku menghamili anak anda. Sungguh aku minta maaf.” Aku merendahkan punggunggu lebih dalam sangkin aku merasa menyesal atas perlakuanku. Tak ada jawaban. Saat ini aku merasa Appanya Hyeji mungkin akan menendangku keluar dari rumahnya.
.
.
.
tbc

+1000words nih buat readers setia gue  !!! Gue minta maap ini slow update bgt kesibukan membunuhku manceman.

Anyway Happy Birthday Jungkook uri  Golden Maknae 19/20 cieee udah gede ye ciee *lah ga nyadar kan umur lo sama thor kaya dia*

Dan lirik lagu diatas itu sama kaya coveran special hbd nya jungkook loh lagunya Justin Bieber judulunya Purpose. Sumpeh gue merinding dgr suaranya kookie

Oh ya yang follow gue dan kalau minta follback bilang yaaa *jangan anggap aku sombong*

Keep vote and comment guys

Little Kookie (Jungkook bts)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang