3 - Nick

109 57 4
                                    

"Berkuda itu kegiatan wajibmu ya?" tanya Miley dalam perjalanan kami kembali ke kamarku.

Aku menggeleng. "Tidak, aku yang memintanya, karena aku sangat senang berkuda. Dan kau tahu kan, di university, tidak ada lagi kelas berkuda."

Setelah sampai di kamarku, aku segera mandi, sementara Miley melihat - lihat baju - baju yang baru kami beli hari ini.

"Nah, besok, pakai yang ini Kat." kata Miley seraya mengeluarkan sehelai tank top bergaris yang cocok dipadukan dengan jumpsuit baruku.

"Kurasa tidak bisa. Aku tidak mungkin menemani tamu ayah yang akan datang besok dengan pakaian seperti itu." ujarku kecewa.

"Dan besok, aku akan sibuk seharian. Jadi mungkin baru lusa kau bisa ke sini lagi."

Miley mengangguk-angguk mengerti.
"Ya sudah, aku pulang. Bye, Kat! Tidur lebih awal, dan sudah, jangan pikirkan dia lagi."

Miley mengedipkan matanya lalu pergi. Aku langsung mengunci pintu kamarku. Baru saja aku berbalik, pintu kamarku sudah diketuk lagi.

"Ya?" ujarku sebelum membuka pintu.

"Saya mengantarkan camilan dan teh Princess, kalau - kalau anda menginginkannya." ujar seorang pelayan dari luar pintu.

"Teh saja, tolong taruh di depan, terima kasih." jawabku dari dalam.

Setelah memakai setelan piyama kuningku dan menyisir rambutku, aku mengambil teko teh panas dan gelas yang ditaruh di luar.
Aku menuangkan teh dan meminumnya, lalu setelah itu menonton televisi sebentar, sebelum waktu makan malam tiba.

Sekitar pukul setengah tujuh malam, aku memakai long cardigan-ku yang berwarna abu - abu, lalu keluar untuk makan.

"Siapa saja yang belum makan, Esme?" tanyaku pada pelayan yang biasanya melayani di ruang makan.

"Yang Mulia Duke dan Duchess, Princess." jawabnya. Duke dan Duchess adalah ayah ibuku.

"Breanna sudah makan?" tanyaku.

"Sudah, Princess." jawab Esme.

Aku menghabiskan makan malam hari itu dengan cepat, jauh lebih cepat daripada biasanya, mungkin karena aku sedang lapar. Ayah dan ibuku belum datang sampai aku selesai makan malam.

Sekitar pukul sembilan malam Breanna masuk ke kamarku.

"Mom bilang besok tamunya datang sekitar pukul sembilan, Kat. Jadi kau harus sudah siap saat itu." katanya.

Aku mengangguk. Kubuka lemari bajuku dan langsung memilih - milih baju untuk besok.

"Nah, kurasa ini cocok." ujarku pada diriku sendiri.

Aku mengeluarkan sehelai dress oranye dengan potrait neck, lalu menggantungkannya di dekat lemari. Setelah itu, aku mengangkat telepon dari Miley sebentar. Seperti biasa, bukan hal yang penting. Dia hanya memastikan kalau aku tidur lebih awal, Miley sahabat yang baik.

*****

"Kat, sudah siap?" Mom masuk ke kamarku pukul delapan keesokan paginya.

Royal HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang