Chapter 4

20K 1K 2
                                    

Kurang dari 15 menit, Rina dan Dion sudah tiba di apartemen Ali.

"Dion, bisakah kau menginap dirumah selama aku menginap disini? Aku khawatir pada Rina jika dirumah sendirian" ucap Prilly pada Dion saat mereka sedang berkumpul di ruang tamu apartemen Ali.

"Apapun untuk Rina" ucap Dion lalu mencium pipi Rina.

"Ini barang barang yang kau minta Princess. Aku membawakan lebih karena firasatku mengatakan Ali tidak akan mengijinkanmu kembali kerumah"

"Kurasa itu ide yang bagus Rin. Pindahkan sebagian barang Prilly kesini. Dia tinggal bersamaku lagi"

"What? How about Rina? I'll never leave her alone"

"Tenanglah Sweety... Ada Dion yang menjaganya. Dion bisa tinggal dirumahmu untuk menjaga Rina. Kurasa Dion dengan senang hati menerimanya. Bukan begitu, Di?"

"Tentu saja!" jawab Dion.

"Aku akan menemanimu pulang kerumah jika kamu ingin pulang" ucap Ali.

"Dasar pemaksa" guman Prilly.

"Aku mendengarnya sayang..."

"Kenapa kalian pergi ke supermarket?"

"Ali memintaku untuk memasak makan malam dan dia belum memebli bahan apapun. Apa kalian ikut makan malam bersama kami?" tanya Prilly.

"Tidak. Kami sudah makan di kantor tadi. Dan besok kau harus tiba di kantor pukul 10 pagi. On time!!" ucap Dion pada Prilly.

"Tenang saja Di. Aku akan mengantarnya tepat waktu besok" ucap Ali.

"Baiklah, kurasa aku harus segera pulang. Ali! Kau harus jaga Prilly selama disini! Jangan kau sakiti dia!" ucap Rina.

Lalu Rina dan Dion kembali kerumah. Prilly pergi membawa tas yang dibawakan oleh Rina yang berisi pakaiannya dan berbagai alat kecantikannya.

***

"Kau akan memasak apa malam ini?" tanya Ali sambil mendorong trolley sedangkan Prilly berjalan didepannya sambil mengambil berbagai bahan makanan.

"Aku hanya akan memasak steak malam ini. Dan mengingat aku akan tinggal bersamamu lagi, kurasa aku harus membeli banyak bahan makanan untuk hari hari kedepan" ucap Prilly.

"Istri yang baik" ucap Ali yang tiba tiba mengecup bibir Prilly.

"Ali! Kau gila! Ini tempat umum!"

"Biarkan saja. Apa peduli mereka!" Prilly menggeleng kepalanya dan segera berjalan meninggalkan Ali. Ali terkikik melihat gadisnya itu.

***

"Can I help you Sweety?" tanya Ali tiba tiba memeluk Prilly dari belakang yang sedang memasak.

"No need. Sebentar lagi sudah matang. Tunggu saja dimeja makan"

"Okey" Ali kembali mengecup pipi Prilly sebelum meninggalkan dapur.

10 menit kemudian Prilly membawa dua piring berisi makanan yang berbeda. 1 piring berisi steak dan 1 piring berisi salad.

"Waw... It's look so delicious" ucap Ali.

"Kenapa hanya satu porsi Sweety?" tanya Ali saat melihat kedua piring yang Prilly bawa berbeda menu.

"Aku hanya memakan salad. Ini sudah malam dan aku tidak mau berat badanku naik gara gara makan dimalam hari"

"Jadi calon istri ku ini sedang diet?"

Sweety... Where stories live. Discover now