Chapter 5

19.7K 1K 10
                                    

Matahari menyembulkan sinarnya diantara jendela kamar apartemen Ali. Membuat empunya mengerjapkan mata karena silau. Perlahan ia membuka matanya. Dilihat pujaan hatinya yang masih terlelap diatas tubuhnya.

"Sweety... Wake up" ucapnya sambil mengelus punggung telanjang Prilly.

"Wake up sleeping beauty..."

"Mhhh... What time is it?" guman Prilly mulai membuka matanya.

"Jam 7 pagi. Good morning" ucap Ali lalu mengecup bibir Prilly.

"Good morning. Is that your morning kiss?" Ali mengangguk lalu memindahkan kedua tangannya dibelakang kepala sebagai bantalan.

"Huhh... I'm so sleepy" ucap Prilly kembali merebahkan tubuhnya diatas tubuh Ali dan mendekap lelaki itu. Tak lama terdengar dering telpon dari ponsel Prilly. Prilly menggapai ponselnya yang ada di nakas.

Rina calling...

*via telfon*

"Good morning Princess. Kau baru bangun?" tanya Rina disebrang sana.

"Ya, dan kau mengganggu tidur cantikku"

"Hey... Calm down. Kau lupa kalau hari ini harus ke kantor?"

"Tidak, aku tidak lupa. Hanya saja aku masih mengantuk"

"Aku tidak mau dengar alasan cantikmu itu Princess. Segeralah bersiap dan minta Ali untuk mengantarmu ke kantor. Aku dan Dion sudah dalam perjalanan. Jangan buat kami menunggu Princess... I love you" tutup Rina.

*via telfon over*


"Apa itu Rina?" tanya Ali.

"Ya. Dia dan Dion sudah dalam perjalanan menuju kantor"

"Ya sudah tunggu apa lagi? Bangunlah! Dan segera mandi. Aku akan mandi setelahmu"

"Kau saja yang mandi duluan. Aku masih mengantuk"

"Heyy... Sweety, kau pikir mandimu itu hanya 5 menit? 1 jam kau baru keluar dari kamar mandi. Belum lagi aku harus menunggumu berdandan"

"Tapi aku masih mengantuk Aliii" rengek Prilly.

Ali mendudukkan tubuhnya dengan Prilly masih menempel pada tubuhnya. Perlahan ia mengangkat tubuh Prilly dan membawanya ke kamar mandi. Ia mendudukkan Prilly di tepi bathup.

"Mandilah. Aku akan membuatkanmu pancake untuk sarapan" ucap Ali lalu keluar dari kamar mandi setelah mengecup kening Prilly.

"Dasar pemaksa" cibir Prilly.

***

*via telfon*

"Carikan aku sebuket campuran bunga mawar dan putih" ucap Ali pada seseorang disana.

"Ya Tuhan Ali!! Kenapa kau baru bilang sekarang? Aku sudah tiba di kantor bersama Rina. Dan kau menyuruhku untuk kembali lagi kejalanan Jakarta yang padat itu? Mau berapapun kau membayarku, aku tidak sudi" ucap orang itu yang tentu saja Dion.

"Ayolah Dion... Suruh saja karyawanmu. Dikantormu banyak orang bukan?"

"Ckk, baiklah Tuan Pemaksa. Memangnya untuk apa buket bunga itu?"

"Itu bukan urusanmu. Carikan saja dan berikan padaku jika aku sudah tiba dikantormu nanti"

"Ya ya ya, terserah kau saja" ucap Dion lalu memutus sambungan telfon karena kesal.

Sweety... Where stories live. Discover now