Chapter 8

34.5K 1.1K 140
                                    

"Tapi aku- Mhh" bibir manis itu dibungkam oleh bibir pria dihadapannya. Tak hanya saling menempel seperti biasanya, bibir Prilly yang tadi sedikit terbuka membuat Ali lebih mudah untuk melumatnya. Mulanya Prilly yang terkejut hanya bisa diam tanpa membalas lumatan Ali. Tapi karena Ali sangat pandai memainkan bibirnya membuat ia tertarik untuk membalasnya. Mengetahui Prilly membalas ciumannya Ali tersenyum ditengah ia melumat bibir Prilly.

Perlahan Ali menarik Prilly untuk duduk dipangkuannya. Setelah nyaman, Ali melingkarkan tangannya dipinggang Prilly dan mengelus punggung wanita tercintanya itu. Prilly pun berinisiatif melingkarkan tangannya dileher Ali. Cukup lama saling melumat bibir, lidah mereka sudah tak sabar saling melilit. Dan akhirnya lidah pun mereka ikut sertakan dalam ciuman panas mereka kali ini. Saling memiringkan kepala mencari tempat ternyaman. Sedari tadi tangan Ali tak henti mengelus punggung Prilly yang terekspos karena kebetulan Prilly menggunakan dress simple yang mengekspos punggungnya . Dan dress itu cukup ketat. Itulah yang membuat Ali tidak tahan untuk tidak mencium Prilly. Dan rambut yang ia gulung menampakkan leher jenjangnya yang putih mulus.

"Mhh..." desah Prilly ditengah ciuman mereka.

"Mhhh, Sweety jika ini diteruskan aku benar-benar tidak bisa menahannya" ucap Ali dikala ciuman panas mereka itu sudah terlepas.

Bukan membalas perkataan Ali, Prilly justru melepas ikatan rambutnya dan membiarkan rambutnya tergerai begitu saja. Lalu dengan nakal ia melepas kancing kemeja Ali dengan pelan. Mencoba menggoda lelaki dihadapannya ini. Yang hanya bisa Ali lakukan adalah menggeram menahan gejolaknya. Sesuatu dibawah sana sudah meronta ingin dilepaskan.

"Sweety, please... Don't do this. I won't hurt you Sweety..." ucap Ali yang sudah benar-benar bergairah. Tanpa menggubris ucapan Ali Prilly justru menarik kemeja Ali dan menciumnya dengan ganas. Ali tak menyangka Prilly menjadi seagresif ini. Dan yang ia kira adalah Prilly akan marah padanya karena telah menciumnya tadi. Tapi dugaanya salah, Prilly justru bertingkah lebih ganas daripada yang ia kira. Tanpa basa-basi tentu saja Ali membalas ciuman Prilly itu.

Ali melepas kemejanya yang sudah tak terkancingkan itu dan melemparnya entah kemana hingga kini ia bertelanjang dada. Perlahan ia mendorong tubuh Prilly dan menindihnya. Ia melepas ciumannya dan menatap Prily dalam.

"Apa kau yakin mau melakukan ini?" ucap Ali. Tangannya tak henti mengelus pinggang Prilly yang ramping itu, sesekali tangan itu turun kepaha mulus Prilly yang tak tertutup apapun karena dress nya yang tersingkap.

"I'm sure. Aku tau cepat atau lambat kita akan melakukan ini, Prince. Aku tau kau akan menanggung segalanya jika nanti terjadi sesuatu padaku. Lagipula sebentar lagi kita akan menikah kan?" Prilly menggoda Ali dengan meletakkan tangan lelaki itu dipayudaranya.

"You're so hot baby" ucap Ali yang tangannya langsung meremas payudara Prilly yang masih tertutup dengan baju. Lalu ia langsung menyerang Prilly dengan ciumannya yang memabukkan. Diam-diam Prilly tersenyum karena berhasil menggoda Ali.

Karena tangan Ali terasa gatal ia melepas resleting dress Prilly yang ada dibagian depan. Tinggalah sebuah bra yang menutupi payudara Prilly. Ali meremasnya dengan geraman yang tertahan ditengah ciumannya dengan Prilly. Remasan itu membuat Prilly terbakar akan gairahnya.

"Ahh... Mhh... Al-Ali...hhh" desah Prilly ketika Ali memindahkan bibirnya ke dada Prilly, dibelahan payudara Prilly tepatnya. Prilly melengkungkan punggungnya dan itu Ali manfaatkan untuk melepas bra Prilly.

Kini hanya g-string saja yang melekat ditubuh Prilly sedangkan Ali masih menggunakan celana jeansnya. Ali kemudian beralih ke perut Prilly. Menciumnya ringan membuat Prilly terangsang dan, ia merasa sedikit geli karena ciuman lembut Ali itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 16, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sweety... Where stories live. Discover now