Chapter 7

23.5K 1K 16
                                    

Saat ini Ali dan Prilly tampak sedang bersantai sembari menonton tv. Tadinya Prilly meminta menonton film bergenre romance¸namun Ali menolaknya karena ia lebih menyukai film action.

"Sweety, kau tau kebanyakan film romance berujung dengan adegan diranjang. Aku tidak mau terbawa suasana. Jika kau memaksaku untuk menonton film itu, jangan salahkan aku jika nanti kita mengakhiri malam ini dengan olahraga malam diranjang" begitulah kata Ali. Dan tentu saja membuat Prilly langsung menutup mulutnya tidak berniat protes.

Dan sekarang Prilly hanya memainkan ponselnya dengan ia bersandar didada Ali. Tadinya ia hendak beristirahat saja dikamar, tapi Ali memaksanya agar tetap disana menemaninya menonton film.

"Mmm, Sweety apa kau sudah mengabari papa mu kalau minggu depan kita kesana?" tanya Ali ditengah keheningan mereka.

"Belum Prince. Sebenarnya tadi pagi aku sudah menghubungi papa, tapi dia bilang dia sedang sibuk dan menyuruhku untuk menunggunya menghubungiku"

Setalah Prilly berkata demikian, tiba tiba ponselnya berbunyi dan tertera tulisan Papa dilayarnya.

"Ini papa menelfon"

"Segera angkatlah"

*via telfon*

"Gute nacht liebe... (Selamat malam sayang)" ucap Ferdi, papa Prilly.

"Guten tag vater... (Selamat sore papa))" balas Prilly. Perbedaan waktu Indonesia dan Berlin, Jerman membuat setiap sapaan mereka berbeda.

"Was machst du da? (Apa kabarmu disana sayang?)"

"Ich bin okay Papa (Aku baik-baik saja ), papa dan mama bagaimana? Sehat saja kan?"

"Kami baik-baik saja disini. Kau sedang berada dimana sekarang?"

"Mmm, papa"

"Iya sayang?"

"Prilly ingin membicarakan sesuatu"

"Apa itu? Katakan saja sayang"

"Minggu depan Prilly akan mengunjungi papa dan mama di Berlin"

"Wahh, benarkah? Ada urusan apa tiba tiba kau pulang kemari?"

"Karena ada sesuatu yang penting yang harus Prilly bicarakan pada papa" ucap Prilly dengan nada manja. Ya, Prilly selalu saja bersikap manja pada sang papa. Ia lebih dekat pada papanya daripada mamanya. Dan sifat manja Prilly itulah yang membuat kedua orangtuanya begitu melindungi gadis mereka itu.

"Apa itu sayang? Kau bisa mengatakannya sekarang"

"Mmm, Prilly sedang bersama Ali sekarang"

"Ali? Ali siapa?"

"Ali pria yang menemaniku selama aku tinggal di Australi pa..."

"Ah! Ya! Papa ingat! Bagaimana kabarnya?"

"Dia baik-baik saja"

"Kau bersamanya sekarang?"

"Ya, aku tinggal lagi bersama Ali diapartemennya"

"Lalu dimana Rina?"

"Rina dirumah, bersama Dion"

"Baiklah. Boleh papa bicara dengan Ali?" Prilly lalu memberikan ponselnya pada Ali. Ali menatapnya seolah bertanya 'Ada apa?' dan Prilly menjawabnya melalui tatapan mata pula 'Papa ingin bicara padamu'.

Sweety... Where stories live. Discover now