Untuk photoshoot pertama hari ini diawali oleh Prilly. Prilly bergaya didepan kamera yang dikuasai oleh Dion dengan produk pertamanya yaitu pakaian dalam. Waw! Sangat menggoda lelaki yang ada didalam studio tersebut. Tak terkecuali Ali. Sembari menunggu gilirannya, sedari tadi ia menggeram menahan amarahnya karena seluruh kru Dion menatap Prilly dengan tatapan memuja. Ia sangat sangat tak rela Prilly ditatap seperti itu oleh pria lain.
"Ali, ini bunga yang kau minta" ucap Rina yang tiba tiba datang dengan sebuket bunga persis seperti yang Ali minta ditangannya. Kedatangan Rina tentu saja membuat ia menyembunyikan tatapan marahnya pada kru photoshoot disana. Meskipun begitu Rina masih bisa membaca wajah Ali yang menahan amarahnya.
"Ah, terima kasih Rin" ucap Ali membalas Rina.
"Yeap! Bisakah kau menghilangkan ekspresi wajahmu itu" ucap Rina.
"Hah? Ekspresi apa maksudmu?"
"Tidak usah bersembunyi dibalik wajah polosmu itu Ali. Aku tau sedari tadi kau menahan amarahmu melihat tubuh seksi Prilly itu menjadi pemandangan indah bagi seluruh lelaki didalam ruangan ini"
"Ah, kau selalu bisa membaca pikiranku Rin. Kalau seperti ini, sedari dulu juga aku akan bekerja disini. Terlalu mudah bagi para lelaki untuk bekerja disini. Sudah diberi gaji, masih juga disuguhkan dengan pemandangan mahal ini" gerutu Ali kesal. Sedangkan Rina hanya tertawa mendengar curhatan Ali.
Tak lama tampak Prilly berjalan ke arah mereka. Sepertinya sesi pertama ini sudah selesai.
"Here's your coffee Princess" ucap Rina sembari memberikan segelas kopi untuk Prilly. Ini menjadi salah satu kebiasaan Prilly. Harus ada segelas Espresso dari Starbuck ukuran grande yang menemaninya bekerja. Jika itu tidak ada, hancurlah sudah moodnya bekerja.
"Thank you Rina" ucap Prilly lalu menerima Espresso nya itu dan menyesapnya sedikit.
"And here is your flowers, Sweety..." ucap Ali yang memeluknya dari belakang dengan menyodorkan buket bunganya tadi dihadapan Prilly.
"Oh God! It's my favourite! Thank you Prince!!" Prilly yang begitu senang langsung melatakkan segelas kopinya dimeja, menerima bunga pemberian Ali dan langsung memeluk erat si pemberi bunga itu.
"You're welcome. You happy?"
"Absolutely, yess!!" balas Prilly melepas pelukannya namun masih melingkarkan tangannya dileher Ali. "Thank you!!" ucap Prilly lagi lalu mengecup bibir Ali.
"Hey! Waktu bermesraan sudah selesai! Ini waktunya bekerja! Prilly! Cepat ganti kostum-mu! Dan kau Ali! Cepatlah bersiap!" ucap Dion yang tentu saja membuat Ali kesal karena telah menghancurkan waktu mesranya dengan Prilly. Tapi itulah Dion. Selalu profesional dalam bekerja. Dan berkat sifat Dion yang satu ini membuat nama Prilly melejit dimana-mana.
***
"Ali pejamkan matamu. Seolah kau menikmati wangi Prilly" ucap Dion mengarahkan sepasang kekasih itu.
Setelah sesi pertama dengan produk pakaian dalam wanita telah usai, untuk sesi kedua ini parfum yang menjadi produknya.
Prilly yang mengenakan dress bermodel strapless dipeluk Ali yang bertelanjang dada. Mereka berpose dengan mesra. Kali ini Dion menuntun Ali untuk memeluk Prilly dari belakang dan mencium pundak telanjang Prilly. Sedangkan Prilly meletakkan tangannya diatas tangan Ali yang memeluknya dan menatap tajam kamera dengan wajah innocentnya. (Bisa bayangin ngga? Aku geregetan sendiri bayangin Ali Prilly kaya gini, wkwkwk)
Gaya kedua, Prilly bersandar ditembok dengan salah satu tangan Ali disisi kepalanya dan tangan lain menempel dipinggang Prilly. Mereka menatap satu sama lain seolah hendak berciuman. Dan difoto selanjutnya Ali mengarahkan kepalanya keleher Prilly hendak mencium lehernya dan Prilly hanya memejamkan mata menikmatinya.
YOU ARE READING
Sweety...
FanfictionModel internasional Prilly Charlotte Addison bertemu kembali dengan pria terdekatnya yang sudah bertahun tahun terpisah. Pria itu adalah Aliando Jackson William. Bagaimanakah hubungan model cantik dan seksi ini dengan pria terdekatnya itu? ps. Rate...