Terrible day

6.7K 344 8
                                    

Draco Malfoy, itu bukan namaku. Tetapi, dia adalah pengganggu dalam hidupku. Setiap saat dia selalu memiliki cara untuk menggangguku. Aku tak tahu apa yang membuatnya bersikap begitu menyebalkan kepadaku, aku tak pernah mengganggu dia maupun hidupnya.
Dia selalu mengejek segala aspek hidupku. Mulai dari rambutku, pakaianku, sahabat-sahabatku, hingga status sosialku. Aku benci dia. Ralat. Aku sangat benci dengan dia.

Oke, cukup berbicara tentang Malfoy. Aku mulai muak berbicara tentang dia, walaupun itu kebencianku.

Tapi, kenapa Malfoy sialan itu sekarang ada dihadapanku?

"Hei,Granger! Minggir!" Bentaknya. Astaga! Aku ingin berteriak didepan wajah bodohnya. Jalan yang akan dia lewati masih lebar, apa sulitnya untuk bergeser?

"Maaf, Malfoy. Untuk apa kau menyuruhku minggir? Ini jalan umum bodoh!" Desisku, "Granger, jangankan jalan yang akan kulewati, dunia ini akan terlalu sempit jika aku harus bersimpangan dengan wanita sepertimu." Tandasnya, "Entah kenapa aku tidak sedih lagi mendengar hinaan murahanmu itu Malfoy. Sudah terlalu banyak hinaan klasik yang kau ucapkan padaku tiap pagi. Dan beruntungnya kau, aku terlalu malas untuk menanggapi hinaanmu itu. Aku terlalu pintar untuk mulut busukmu itu." Semburku begitu saja sambil melewatinya. Dan ajaibnya, Malfoy terdiam. 'Astaga Hermione betapa hebatnya kau!' Pujiku pada diriku sendiri.

See, dia memang lelaki yang menyebalkan.

"Mione, apalagi ulah Malfoy kali ini?" Tanya Ginny, dia adalah salah satu sahabatku yang paling baik dan dewasa, dia cantik dengan rambut merahnya, ciri khas dari keluarga Weasley. "Well, dia selalu menggangguku Ginny." Sahutku, "Astaga Mione, kenapa kau bisa sesantai ini ketika temanmu ingin memukul wajah menyebalkan miliknya?" Tuntut Ron, "Percayalah Ron, aku selalu ingin memukul wajah sombong itu. Tetapi, itu akan memperpanjang masalah." Jawabku, "What?! Memperpanjang masalah? Bukankah masalah akan selesai jika kau memukul tepat di mulutnya? Dan ketika itu terjadi Malfoy akan diam." Sambung Harry, "Harry, Ron. Bisakah kalian menggunakan otak kalian? Dia adalah orang kaya. Dalam masalah ini walaupun aku memiliki alasan yang benar untuk memukulnya, aku tetap salah. Karena hukum tak pernah berlaku bagi mereka yang kaya." Semburku dengan emosi yang meluap-luap, "Terima kasih atas pujian untuk otakku Hermione." Ucap Ron dengan nada sarkastiknya.

Harry Potter, sahabat lain yang kumiliki setelah Ginny Weasley. Sebenarnya dia adalah orang yang bijak tetapi, disaat yang sama dia bisa saja menjadi orang yang ceroboh dalam mengambil keputusan. Dia sudah seperti kakakku sendiri.

Ron Weasley, sahabatku sekaligus kakak dari Ginny. Dia sangat temperamen. Walaupun dia terkadang bodoh dalam berkata dan bertindak, dia adalah orang yang setia menemani sahabatnya dalam hal apapun. Dan percayalah kami pernah menjalin hubungan, walaupun hanya sekejap. Jika Harry kuanggap sebagai kakak, Ron lah yang kupilih menjadi adik.

Baiklah cukup disini saja perkenalan untuk sahabat-sahabatku. Hogwarts tak pernah menunggu murid untuk datang ke kelasnya. Sial kenapa aku baru ingat jika aku harus segera masuk kelas biologi?

Aku memasuki kelas biologi dengan mood yang sudah agak membaik dan bodohnya aku lupa mempersiapkan diri lebih dalam lagi untuk quiz pagi ini? Dasar Hermione bodoh. Miss Lavender memasuki ruangan bersamaan dengan murid terakhir. Double sial! Malfoy mengambil kelas yang sama denganku? Moodku hancur lagi. Triple sial! Dia duduk di belakangku. Tuhan, kenapa hari ini sangat sial. Biasanya, aku hanya satu kali sial yaitu berpapasan dengannya tiap pagi. Sekarang, mengambil kelas yang sama dan ditambah dengan ejekkan dari belakang?
How a perfect day.

"Wow Granger, aku tak menyangka jika otak kecilmu itu bisa memahami biologi." Bisiknya dari belakang, "Berhenti bicara Malfoy." Desisku sepelan mungkin, aku tidak ingin konsentrasiku buyar hanya karena Malfoy sialan ini, "Easy Granger, aku hanya ingin menyapamu saja." Jawabnya dengan tenang, dan ku patikan dengan seringai yang sangat licik. Tuhan, adakah hal yang lebih buruk lagi? Kumohon jawablah aku.

Quiz dimulai seperti biasa, di akhir pelajaran untuk mereview pelajaran minggu lalu. "Selesaikan soal ini dalam waktu 20 menit dan jangan berani menyontek, atau nilai F yang kalian dapat." Tegas Miss Lavender. Aku rasa hal buruk sudah berlalu, buktinya aku menjawab semua soal ini dengan lancar. Tak perlu waktu lama, 10 menit sudah cukup bagiku untuk menjawabnya. Disaat aku akan mengumpulkan soal, aku rasa rokku tersangkut di kursi dan aku berdiri dengan cepat supaya rokku tidak tersangkut lagi. Tetapi, yang terjadi justru... WREECKK...

Great, Tuhan telah menjawab pertanyaanku. "Wow Granger, warna peach sangat cocok untuk kulitmu." Seru Malfoy setengah berteriak. Sialan. Cukup sudah dengan semua ini. Dengan wajah merah padam aku mengumpulkan jawabanku. Dan dengan kekuatan maluku aku berlari keluar kelas dengan tas menutupi rok belakang. Aku segera mencari taksi dan aku akan pulang.

Maaf kalau kedepannya update lama. I hope you guys will enjoy it.

There's Annoying Guy Right HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang