My First Smile

2.7K 222 2
                                    

Disinilah kami berdiri di depan gerbang yang telah tertutup selama kurang lebih 1 jam yang lalu. Dan aku sangat heran dengan Malfoy dia tetap terlihat tenang dengan wajah angkuh itu, memangnya dia tak takut apa dengan detensi yang menantinya? Ralat. Menanti kami. Astaga, seumur hidupku aku tak pernah mendapat detensi. Aku selalu berusaha menjadi anak baik dan sekarang? Aku cemas menunggu guru BP dan aku yakin wajahku sangat memelas. Malfoy melirikku. "Apa Malfoy?! Aku tahu apa yang ada di pikiranmu. Wajah yang konyol milik Granger akan selalu kuingat untuk jadi bahan lelucon selanjutnya. Dan lihat, Granger panik. Nice jokes for you Mr. Malfoy!" Semburku, efek panik telah menguasaiku, "Granger, aku hanya heran melihatmu panik hebat hanya karena telat satu kali. Tapi, jika kau berpikiran seperti itu, itu bukan ide yang buruk 'peach'." Jawabnya sambil menyeringai, "Ayolah Malfoy jangan buat ini menjadi semakin buruk, dan aku panik karena aku selama ini menjadi anak baik, aku tak pernah melanggar peraturan." Jelasku agak tenang, saat Malfoy akan mengeluarkan kalimat lain Mr. Flynn membuka gerbang dengan tatapan garang, dan tanpa aba-aba kami mengikuti beliau hingga keruang BP.

"Miss Granger, apa yang salah denganmu hingga melanggar peraturan untuk pertama kalinya? Dan kau melanggarnya dengan tuan pelanggar-pintar-cassanova? Sangat mengejutkan sekaligus mengecewakan Miss Granger." Ucap Mr. Flynn dalam satu tarikan napas, " Mr. Flynn saya bisa menjelaskan apa yang terjadi." Mohonku, "Penjelasanmu akan menjadi hal yang sia-sia Miss Granger, karena aku tak pernah memberi toleransi kepada siapapun dalam hal pelanggaran." Tegas Mr. Flynn, "Dan lagi Mr. Malfoy kenapa kau selalu melanggar? Aku tahu kau pintar, kau juga anak yang populer, sekaligus nama orang tuamu cukup baik disini tetapi, mengapa kau selalu melanggar?" Bentak Mr. Flynn, "Mr. Flynn yang terhormat, tiap kali saya melanggar itu adalah karena suatu ketidak sengajaan, dan saya pun tidak selalu melanggar Mr. Flynn. Saya melanggar tidak lebih dari 7 kali, dan ini yang 7 jika di masukkan dalam hitungan pelanggaran. Jadi, jika anda tidak suka berbasa-basi, alangkah lebih baik jika anda segera memberi kami hukuman. Karena saya mulai tidak nyaman berada disini." Ucap Malfoy dengan tenang. Wow, Malfoy adalah makhluk yang gila. Ralat. Paling gila. Dengan beraninya dia menyuruh Mr. Flynn. Tuhan, kuharap detensi hari ini tidak di tambah atas kelakuan bodoh Malfoy ini, "Baik Mr. Malfoy, saya akan segera memberi hukuman. Kalian berdua akan membersihkan toilet tiap sekolah, memotong rumput halaman dan untuk penutupnya kalian mendapat kehormatan untuk membersihkan asrama Hogwarts." Ucap Mr. Flynn dengan senyum kemenangan. Malfoy sialan, seandainya dia mau menghentikan ocehan bodohnya dan sedikit bersikap manis, pastinya hukumannya tak akan menjadi banyak seperti ini.

"Kenapa kau tak mau bersikap manis sedikit Malfoy? Jika saja mulut beracunmu itu tak beraksi Mr. Flynn tak akan memberi hukuman sebanyak ini bodoh." Ucapku dengan kesal, "Granger, satu hal yang harus kau tahu. Aku. Draco Lucius Malfoy tak pernah gentar terhadap apapun kecuali, orang tuaku dan Tuhan." Jawabnya sambil mengangkat dagu, "Baiklah, 'tuan-yang-tidak-takut-apapun'. Akan lebih baik kalau kau diam aku pusing mendengar kesombonganmu." Ucapku ketus sambil melanjutkan pekerjaan kami. Memotong rumput sudah selesai. Saatnya membersihkan tiap asrama. Penempatan asrama di Hogwarts cukup unik. Entah itu kamar laki-laki atau perempuan, yang jelas tiap kamar seorang Gryffindor akan berseberangan dengan Slytherin dan Ravenclaw akan berseberangan dengan Hufflepuff. Sepertinya menyenangkan dan bisa kutebak jika tiap siswa dan siswi mengharapkan teman lawan jenis yang berseberangan dengan kamarnya. Ya, itu termasuk Ginny dan dia selalu mengharapkan itu ketika kami sedang membicarakan asrama yang tentunya disambut oleh tatapan membunuh Ron. Sejujurnya aku tak terlalu berharap akan hidup di asrama, sebab aku yakin pasti aku tak akan bisa fokus belajar lagi karena keramaian teman sekamarku. Tapi, aku setuju karena ini akan menghemat ongkos hidupku.

Astaga, seluruh badanku lelah! Untung seluruh koridor asrama telah bersih dan saatnya mengembalikan peralatan ini ke ruang belakang. Kulirik jam tanganku dan sudah jam 7 malam... WHAT THE HELL... Aku harus segera pulang. Jam 8 aku harus masuk untuk shift malam. Kau bodoh Mione! Bagaimana kau bisa lupa tentang pekerjaanmu? Bodoh! Bodoh!

"Granger ini. Cepat kembalikan." Kata Malfoy sambil melempar sapu miliknya, "Apa?! Tidak! Aku tak akan menuruti kemauanmu. Aku bukan pembantumu!" Sungutku, "Ayolah Granger. Aku malas berjalan ke ruang belakang. Kau saja. Lagi pula bukankah kau wanita pemberani? Mana keberanianmu?" Sahutnya, "Apa hubungannya dengan keberanianku? Atau jangan-jangan yang penakut disini adalah kau Malfoy?" Jawabku sambil menyeringai, dan aku tak percaya dengan apa yang kulihat. Malfoy yang sudah pucat menjadi semakin pucat. Got you Malfoy! Finally! "Ayolah Malfoy akui saja kalau kau bukanlah 'tuan-yang-tidak-takut-apapun' dan aku bertaruh kalau kau takut dengan hal-hal yang berbau mistis." Tambahku sambil menyeringai, seringai pertamaku setelah selama ini yang Malfoy lakukan padaku. I can't believe it, Ginny harus mendengarkan ini, "Kau bertaruh seperti itu Granger? Kau salah! Aku tak takut apapun." Bentak Malfoy dengan gugup, "Kalau memang begitu, kenapa kau tak membuktikannya dengan mengembalikan peralatan ini bersamaku." Ucapku dengan penuh percaya diri, "Baiklah!" Sahutnya.

Inilah kemenangan pertamamu Mione. Malfoy berjalan didepanku dengan gugup cara berjalannya cukup aneh seakan-akan dia ragu untuk melangkah. Rasakan itu Malfoy!
"Hei Granger. Buka pintunya!" Suruhnya dengan gugup, "Tidak. Kemana perginya 'tuan-yang-tidak-takut-apapun'? Apa kau sekarang sudah jadi penakut?" Sahutku sambil tetap menyeringai, "Baik Granger! Perhatikan baik-baik dan catat ini dalam seluruh block notemu, Malfoy tak takut apapun." Serunya sambil membuka pintu, tepatnya membanting pintu. Dia memasukkan seluruh peralatan kedalam ruang belakang dengan cepat, "Lihat! Malfoy tak takut apapun." Katanya sambil menyeringai. Gagal sudah aku melihat wajah takut Malfoy, "Yeah. Kau memang pemberani Malfoy." Kataku sambil memutar bola mata, "Cepat keluar." Tambahku. Benda apa itu yang terbang? "AAAAAAAAA KECOA TERBANG!!!!" Teriak Malfoy sambil berlari kebelakang tubuhku. Dia takut kecoa? "HAHAHAHAHAHAHA. Lihat wajah bodohmu itu Malfoy!" Tawaku pecah, "Cepat usir serangga itu Granger. AAAAAAA!!" Teriak Malfoy. Dengan satu kali kibasan sapu kecoa itu jatuh dan kuinjak hingga mati, menjijikkan sih. Tapi, aku tetap tidak takut.

"Granger. Jangan katakan ini pada siapapun ingat itu." Suruh Malfoy, pria hebat dengan mudahnya dia bersikap tenang setelah itu terjadi padanya, "Aye aye sir. Melihat wajah konyolmu saja sudah cukup Malfoy. Tapi, jika pikiranku tak berubah Malfoy." Jawabku sambil berjalan melewatinya.

Sepanjang jalan pulang. Aku tetap mengingat ekspresi konyol itu. Dan itu membuatku tersenyum untuk pertama kalinya. Maksudku tersenyum karena Malfoy.

There's Annoying Guy Right HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang