How Stupid I Am

1.3K 140 7
                                    

Author POV

Secepat Draco pergi meninggalkan Hermione, secepat itulah Hermione dilanda kebingungan, "Malfoy sialan. Kenapa dengan mudahnya dia mengatakan itu semua seolah-olah aku ini pesuruhnya yang dengan suka rela mengikutinya tanpa mengucapkan protes," sungut Mione, "hei keparat! Aku masih ingin bertanya!" Tangannya membentuk corong untuk memperbesar suara teriakannya, dan teriakan itu berhasil menghentikan Draco.

Draco mendekatinya dengan wajah tak tertebak, "Berani sekali kau memanggilku keparat 'Peach'! Lagipula apa otakmu terlalu bebal hingga penjelasan sesederhana itu masih perlu ditanyakan?" desis Draco sambil melirik ke sekitar, takut jika ada yang mendengar semua hal ini, "Hei, salahkan informasi yang mengejutkan otakku itu! Otakku selalu berfungsi optimal kau tahu. Ehm... baiklah pertanyaanku adalah jika kau ingin menunjukkan pada ayahmu bahwa argumen milikmu benar saat pesta kenaikan kelas dua, mengapa tidak saat itu saja kita ehm... maksudku kau dan aku memulai sandiwara itu?" Mata Hermione menyiratkan keraguan saat dia bertanya.

"Kau ingat Pansy? Dia bagaikan parasit. Jika tidak mulai sekarang kau mulai bersandiwara itu hanya akan menjadi sia-sia. God, Granger kenapa kau sangat bodoh?"

"Aku kan hanya bertanya. Salahkan pernyataanmu yang membuatku bodoh seketika."

"Baiklah, terlalu lama berbicara denganmu ...,"

"Tunggu, hanya satu hal lagi yang akan kutanyakan. Apa kau yakin ini akan berhasil? Maksudku tiap kali kau melihatku pasti mulut busukmu auto-active untuk menghinaku."

"terima kasih Granger atas selaanmu," ucap Draco dengan sarkastik, "well, aku akan membuat sandiwara ini berjalan dengan mudah. Pastikan bahwa pothead atau para weasel tidak akan mengacau."

"Itu Potter dan Weasley! Damn it! Bagaimana aku akan menjelaskan pada mereka idiot?"

"Ehmm... cukup katakan saja ini menyangkut hidup matimu."

"Lalu apa? Kau berharap mereka menyerangmu membabi buta? Dasar bodoh."

"Baiklah Granger. Katakan pada mereka bahwa nenekku menyukaimu dan sandiwara ini hanya akan berjalan seiring dengan dekatnya ajal nenekku. Sekarang berhenti bertanya karena aku mulai frustasi menghadapi ini semua." seru Malfoy yang kali ini benar-benar berlalu.

"Kau pikir ini drama opera sabun? Mereka takkan percaya hal bodoh ini." umpat Mione.



"Aaww dan bagaimana bisa nenek itu menyukaimu?" ungkap Ginny tanpa menutupi binar kekaguman di matanya, "Um ... Well, ingat beberapa saat lalu aku pernah melakukan sosialisasi disalah satu panti jompo? Dan ada satu nenek yang cukup tertarik denganku, yang mana aku baru mengetahui kalau dia adalah nyonya Malfoy." kilah Mione

"Dan bukankah mereka kaya? Keluarga Malfoy yang terhormat. Untuk apa mereka menempatkan nenek tua di panti jompo yang kemungkinan tidak bisa memberi fasilitas eksklusif?" Mata Harry penuh selidik dan  disertai penekanan pada tiap kalimatnya, "Ya! Menjejakkan tanah di tempat biasa hanya akan melukai diri mereka sendiri." timpal Ron, "Justru mereka mengirim nenek Malfoy ke tempat itu karena keinginannya yang kuat. Dia berkata bahwa fasilitas eksklusif tak akan berarti lagi diusianya yang senja. Dia hanya butuh teman." jawab Mione dengan hati-hati.

"Sudahlah Ron, Harry. Lagipula apa salahnya jika Hermione melakukan hal cute itu?" sela Ginny, "Ini bukan tentang apa yang dilakukan Mione tapi dengan siapa dia berurusan!" erang Harry, "Jangan gunakan kosa kata itu adik kecil itu membuatku sedikit mual." tambah Ron.

"Terserah kalian mau berpikir seperti apa yang jelas di sini Mione butuh dukungan moral, bukan kecurigaan yang tak berguna. Lagipula, Malfoy telah berjanji akan membuat semua ini mudah." jelas Ginny yang mau tak mau diikuti oleh persetujuan Ron dan Harry, 'Astaga semudah itu mereka percaya. Bukan ini yang kuharapkan tapi, ya sudahlah setidaknya ini akan berjalan mulus.' batin Hermione.

"Bagaimana kalau kita berdua meracuni nenek itu Harry?" bisik Ron. Walaupun Ron mengasumsikan itu bisikan, nyatanya itu terdengar oleh Hermione.

"Gin, jika aku mencekik Ron akankah kau bersedih?" tanya Hermione, "Aku akan dengan senang hati membantumu Mione." Suara Ginny mengisyaratkan jika dia setuju dengan ide gila Hermione.

"Astaga semua orang jadi gila hari ini. Bawa aku pergi dari sini Harry!" ucap Ron tanpa rasa bersalah.

Dan akhirnya Hermione pulang kembali ke apartemennya. Tiap akhir pekan dia dan Harry selalu diundang oleh Molly-ibu Ginny dan Ron- makan malam bersama di The Burrow. Sebenarnya Molly memaksa, dia tahu jika Hermione dan Harry menghabiskan tiap malam sendiri.

Hermione mulai berpikir apa yang akan dilakukannya setelah sampai di apartemennya, ya dia akan memberi tahu Draco bahwa sandiwara ini akan berjalan lancar tanpa gangguan dari luar.

"Dasar idiot. Kenapa kau selalu merasa bisa menyelesaikan masalah? Kenapa kau tidak lari saja dari masalah," gumam Hermione seraya membuka pintu, "aaaaaaaaa pen...,"
"Shh. Ini aku, Granger. Malfoy. Bukan pencuri," ucap Draco panik, "apa yang kau lakukan di sini? Bukankah jika aku menyetujui kesepakatan itu kau tidak akan menyusup lagi!" maki Hermione sambil menutup pintu buru-buru, lagipula kenapa dia tidak menyadari jika dia tidak menggunakan kunci sebelum membuka pintu, "aku hanya memastikan bahwa Potter dan Weasley tak akan mengganggu sandiwara ini," bela Draco, "dimana aku akan memberi kabar padamu," sela Hermione,
"dan pulanglah sekarang!"
"Well, beberapa hal tidak berjalan baik dalam rumah. Aku dan Ayahku saling berteriak dan boom, disinilah aku," ucap Malfoy santai, "What! Kau bilang kau akan menginap di tempat Zabini, apa otakmu sudah terlalu busuk untuk berpikir?" sambar Hermione, "Tak perlu menghina Granger. Blaise sedang bepergian selama seminggu dan haruskah aku mendobrak pintu rumahnya pintar?" Bola matanya memutar kesamping.

"I don't care. Pergi Malfoy!"

"Aku akan bersikap baik Granger. Hanya beri aku tempat tidur mungkin sekitar 3 hari. Lagipula disini ada 2 kamar."

"Kau gila! 3 hari dalam hidupku akan serasa seperti neraka. Kenapa kau tidak menyewa kamar di hotel bintang lima?"

"Dan terdeteksi melalui penggunan kartu perbankan lalu diseret pulang? Tidak!"

"Itu bukan urusanku, juga bukan bebanku. Kau tidak akan tinggal di sini, Kecuali..."

"Kecuali?"

"Kecuali kau memohon untuk itu Malfoy." Seringai Hermione.

"Dalam mimpimu Granger!"

"Oh aku tidak memaksa Malfoy. Tapi pikirkan, mungkin kau bisa menghabiskan 3 hari dengan mengemis tempat tidur pada temanmu dan kau dianggap jatuh miskin. Oh ya, atau kau mau menghabiskan malammu dengan Parkinson."

"Sialan kau Granger." umpat Malfoy.

"Baiklah, jika kau tak ingin aku tak memaksa tapi, aku menyayangkan pilihanmu Malfoy."

"Kau mengambil keuntungan dengan  mempermalukanku Granger, sangat picik."

"Hoaaamm. Kurasa hari sudah malam. Aku lelah Malfoy."

"Sialan. Granger akan kubunuh kau setelah sandiwara ini usai."

"Astaga, malam ini dingin sekali. Aku ingin lekas bergelung dalam selimut hangat."

"Granger aku mohon." ucap Malfoy dengan cepat.

"Maaf? Aku kurang memperhatikanmu, aku sangat lelah."

"Granger aku mohon izinkan aku tinggal disini beberapa hari."

"Good boy! Dan kau harus membantuku Malfoy." Mulut Hermione mendeklarasikan kemenangan telak.

There's Annoying Guy Right HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang